Energi dari Niat yang Baik

Jurnalis : Khusnul Khotimah , Fotografer : Khusnul Khotimah


Setiap tahun, DAAI TV Indonesia bekerja sama dengan PMI menggelar donor darah di bulan Ramadan untuk membantu menambah stok darah di PMI yang sedang menurun.

Ada satu kegiatan yang hampir tak pernah absen digelar DAAI TV Indonesia saat bulan Ramadan, yakni donor darah. Tahun ini donor darah yang digelar pada Kamis, 31 Mei 2018 diikuti oleh hampir 80 orang, baik dari karyawan DAAI TV maupun dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ada juga beberapa karyawan dari kantor-kantor sekitar Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

“Kita mengajak teman-teman untuk bisa berbuat baik di bulan yang baik ini, menolong sesama dari sekantong darah,” kata Donna Puspita, koordinator kegiatan ini.

Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta sangat mengapresiasi DAAI TV Indonesia yang setiap bulan Ramadan menggelar donor darah.

“Bagus sekali, sangat membantu kami memenuhi stok darah untuk pasien. Seperti kita tahu memang di saat bulan puasa itu kelompok donor darah sedikit sekali yang mau donor. Di DAAI TV mungkin karena kita sudah bekerja sama cukup lama, jadi untuk koordinasi, penjadwalan sudah cukup bagus, tempatnya juga memenuhi persyaratan kami, pendonornya juga banyak, sehat-sehat,” kata dr. Endang Pratiwi, Kabid Pengadaan Darah, Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta.


Setelah cek darah, para peserta menunggu giliran untuk mendengar keputusan dokter terkait lolos tidaknya seseorang untuk donor.

Endang menjelaskan, di luar bulan puasa, PMI Provinsi DKI Jakarta menerima sumbangan darah dari sebanyak 1.000- 1.200 donor. Namun di bulan puasa, jumlahnya menurun hingga 60 persen. Kondisi ini tentu tak seimbang mengingat jumlah permintaan darah di bulan Ramadan tetap seperti bulan-bulan lainnya, namun stok darah justru menurun. Di bulan puasa ini, jumlah kantong yang ditargetkan oleh PMI Provinsi DKI Jakarta sebanyak 300-600 kantong per hari.

“Kami harapkan kepada masyarakat yang mau berbagi, mau peduli kepada sesama, terutama kepada pasien yang membutuhkan tranfusi darah, silahkan jangan ragu-ragu untuk tetap donor di bulan puasa. Karena ini tidak akan membatalkan puasa, sudah ada fatwa MUI dan juga tidak akan membuat lemas asalkan jangan lupakan sahur dan asupan cairan dari buka sampai sahur itu terpenuhi,” tambah Endang.  

Semangat Berbuat Baik


Rita Sagala sangat lega sekaligus bahagia akhirnya bisa donor darah untuk pertama kalinya.

Niat untuk bisa menolong orang yang membutuhkan darah mengalahkan keraguan Rita Sagala dan akhirnya berhasil mendonorkan darah untuk yang pertama kali. Niat baik tersebut membuat staf dari Badan Misi Bakti Amal ini yang semula merasa deg-degan, namun setelah jarum mengenai lengannya, ia justru merasa santai.

“Rasanya senang banget ternyata lolos. Soalnya kan saya tujuh bulan lalu menjalani operasi kecil. Mungkin jalan dari Tuhan juga buat saya untuk bisa menolong sesama,” kata Rita.


Bagi Ismail Siregar, donor darah tak hanya mengandung sebuah misi kemanusiaan, namun memberikan manfaat bagi kondisi fisiknya.

Selain beramal, donor darah juga membuat Ismail Siregar, seorang Video Editor dari DAAI TV merasa lebih baik.

“Menurut saya bagus sekali donor darah ini. Di samping kita beramal, untuk kesehatan juga, badan jadi lebih ringan. Pandangan mata juga lebih jernih. Napas juga enak. Saya berharap darah yang saya sumbangkan bisa memberikan banyak manfaat bagi orang yang membutuhkan,” ujar Ismail.

Rona bahagia tampak dari wajah 60 peserta yang lolos mendonorkan darahnya. Tak lupa para panitia dari DAAI TV memberikan goody bag yang berisi makanan bergizi seperti biskuit crakers, multivitamin, serta susu cair dan jus dalam kemasan. Peserta donor juga menerima bingkisan berupa Mi DAAI.

Artikel Terkait

Energi dari Niat yang Baik

Energi dari Niat yang Baik

31 Mei 2018
Ada satu kegiatan yang hampir tak pernah absen digelar DAAI TV Indonesia saat bulan Ramadan, yakni donor darah. Tahun ini donor darah yang digelar pada Kamis, 31 Mei 2018 diikuti oleh hampir 80 orang. 
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -