Entrepreneur Day 2017: Melatih Kejujuran dan Kerjasama

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A
doc tzu chi

Semenjak dini, anak-anak diperkenalkan dengan dunia kewirausahaan dan aktivitas jual beli dalam Entrepreneur day 2017, TK Sekolah Tzu Chi Indonesia.

“Kemandirian itu juga sebuah pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh waktu masih kecil, di mana menghadapi seseorang atau untuk membuat sesuatu harus melalui tahapan-tahapan,” ungkap Iing Felicia Joe, Kepala TK Sekolah Tzu Chi Indonesia di sela-sela kegiatan bazar yang menjadi rangkaian kegiatan Entrepreneur day 2017 pada Rabu, 26 April 2017 di TK Sekolah Tzu Chi Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Entrepreneur day  atau hari kewirausahaan sendiri merupakan kegiatan TK Sekolah Tzu Chi Indonesia yang sudah berlangsung selama tiga Tahun. Bazar yang merupakan bagian dari kegiatan Entrepreneur day ini juga menjadi ajang untuk melatih para siswa sejak dini untuk memiliki sikap kemandirian dan mengetahui secara langsung aktivitas jual beli dan mempromosikan produk kelas mereka masing-masing. 

Anak-anak TK Sekolah Tzu Chi Indonesia belajar mempromosikan produk kelas mereka dalam Bazar Entrepreneur day 2017.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa TK Seklah Tzu Chi Indonesia mulai dari tingkat Nursery, Kindergarten One Level, dan Kindergarten Two Level. Dalam bazar ini, para siswa menjual makanan, minuman, pernak-pernik anak-anak, serta beberapa permainan kreativitas dengan harga yang bervariasi dan mudah dipahami oleh anak-anak. “Sejauh ini berhasil, jadi lebih melibatkan anak-anak secara keseluruhan dalam kegiatan bazar,” ungkap Arafanie, koordinator kegiatan Entrepreneur day 2017.

Entrepreneur day 2017 kali ini bertemakan Spring Glam di mana bentuk-bentuk karya dan ornamen-ornamen masih seputar bunga-bunga dan pesona suasana musim semi. “Spring Glam itu kan berbicara pesona musim semi, banyak bunga-bunga, kami juga lebih mudah untuk mendekornya,” terang Arafanie.

Arafanie, PIC Entrepreneur day 2017, memandu anak-anak saat melakukan permainan kreativitas.

Anak-anak TK Sekolah Tzu Chi Indonesia juga diberi pemahaman tentang tujuan dari bazar yang mereka adakan ini. Di sisi lain, anak-anak pun merasa senang dan antusias karena banyak hal yang bisa mereka lakukan dalam kegiatan ini tanpa didampingi dan menggandeng orang tua.

“Kegiatan ini sudah tiga tahun berjalan, saya maunya anak-anak lebih mandiri. Kalau di tahun pertama mereka masih didampingi orangtua, jadi kurang maksimal rasa kemandirian mereka,” jelas Arafanie menceritakan perjalanan Entrepreneur day.

Selain mengasah kemandirian anak, kegiatan ini juga mengajak anak-anak untuk berhemat serta bijaksana dalam mengelola uang mereka sesuai dengan kebutuhan. “Kuota uang untuk masing-masing anak sebesar 30 ribu, jadi mereka harus bisa mengambil keputusan yang baik untuk dirinya sendiri,” ungkap Arafanie. 

Kepala Sekolah, TK Sekolah Tzu Chi Indonesia, Iing Felicia Joe ikut berkontribusi dengan membeli salah satu produk dalam bazar Entrepreneur day 2017.

Anak-anak bermain games ketepatan menembak bola dalam kegiatan bazar Entrepreneur day 2017.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Iing Felicia Joe, bahwa membuat keputusan itu adalah hal penting yang harus dibina sejak dini. “Kami sebagai pendidik menginginkan bahwa anak-anak itu bisa memutuskan apa yang dia inginkan, keputusan itu penting bagi diri anak-anak. Itu yang kita angkat menjadi pembelajaran yang holistik tentang kreativitas bagi mereka,” jelas Iing.

Pembelajaran yang diintegrasikan

Kegiatan Entrepreneur day ini juga mendidik anak-anak untuk belajar bersikap jujur, toleransi, dan kerjasama. Karena dalam berwirausaha dibutuhkan ketiga hal tersebut. Iing Felicia Joe mengungkapkan kegiatan ini merupakan penggabungan dari beberapa materi sehingga mudah untuk dipahami anak-anak secara nyata. “Mereka belajar untuk lebih memahami pelajaran yang terintegrasi untuk diaplikasikan kepada anak-anak seperti kegiatan kewirausahaan ini,” ungkap Iing.

Keceriaan Joe Xavier (6), kelas K-2 Love saat mempromosikan produk kelasnya.

Para siswa TK Sekolah Tzu Chi Indonesia juga sangat senang dengan adanya kegiatan bazar dalam Entrepreneur day ini. Salah satunya,  Joe Xavier (6), kelas K-2 Love. “Senang berjualan. Kami sekarang jualan Jelly Drink. Uangnya nanti dikumpulkan sama teman-teman,” ungkap Joe Xavier yang begitu bersemangat mempromosikan produk kelasnya kepada seluruh siswa TK Sekolah Tzu Chi Indonesia. Semangat anak-anak tersebut juga diarahkan ke hal yang positif untuk dijadikan pengalaman mereka di masa kanak-kanak.

Pihak TK Sekolah Tzu Chi Indonesia pun sangat merespon dengan baik semangat para siswa. “Harapan kami mereka bisa mandiri dalam hal disiplin, karena dalam proses jual beli juga ada aturan main. Dan mereka juga harus paham bahwa tidak semua pembeli mau membeli produk mereka,” tandas Iing melihat proses belajar siswa saat kegiatan bazar. 

Kaleng bekas yang telah dikreasikan dengan kreativitas juga diperjualbelikan dalam kegiatan bazar ini. 

Puncak dari kegiatan Entrepreneur day 2017 ini akan berlangsung pada tanggal 28 April 2017, di mana akan ada pementasan kesenian dan pelelangan secara langsung karya dari anak-anak TK Sekolah Tzu Chi Indonesia. Karya tersebut merupakan hasil kreativitas anak-anak TK Sekolah Tzu Chi Indonesia dari barang daur ulang dengan media kanvas sebagai dasarnya. Hasil dari bazar dan pelelangan karya ini sepenuhnya akan didonasikan kepada anak-anak yang membutuhkan di beberapa sekolah di Jakarta.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Entrepreneur Day 2017: Melatih Kejujuran dan Kerjasama

Entrepreneur Day 2017: Melatih Kejujuran dan Kerjasama

27 April 2017

TK Sekolah Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan bazar sebagai salah satu rangkaian kegiatan Entrepreneur day 2017. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa TK Sekolah Tzu Chi Indonesia dari tingkat Nursery, Kindergarten One Level, dan Kindergarten Two Level. Melalui kegiatan ini, pihak sekolah mendidik anak-anak untuk belajar bersikap jujur, toleransi, dan mampu bekerjasama.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -