Bagi Andi dan Andrea yang menyabet juara harapan 1, kalah menang tak soal, yang penting memberikan effort maksimal.
Euforia dari gelaran Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024, Minggu, 11 Agustus 2024 hingga kini masih terasa. Andi Gunawan dan Andrea Chandra yang mewakili He Qi Pusat masih sangat terkesan dengan kompetisi ini. Bagi keduanya yang menyabet juara harapan 1 atau juara 4, kalah menang tak soal, yang penting bisa memberikan effort maksimal.
“Kami sangat happy karena sebetulnya kami tidak prediksi bahwa bahan utamanya tempe. Jadi juara harapan 1 sudah senang sekali. Yang paling bikin saya terkesan itu saat memasak, ribet tapi ending-nya happy,” kata Andi.
Adapun Andrea, dari lomba memasak ini, ia bisa memetik pelajaran tentang pentingnya komunikasi yang baik di dalam sebuah tim. “Dengan komunikasi yang baik setiap masalah bisa kita selesaikan,” ujar Andrea.
Pantas saja mengapa Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024 ini penting untuk digelar. Karena tujuannya untuk meningkatkan kebersamaan dan kerjasama antar anggota komunitas relawan Tzu Chi. Lalu mendorong kreativitas para relawan dalam memasak. Juga sebagai upaya Tzu Chi mengenalkan menu vegetarian yang beragam, sehat dan pastinya lezat.
Penunjukan Andi dan Andrea ternyata langsung dari Ketua Komunitas He Qi Pusat, Johan. Jelang penutupan pendaftaran, Johan belum juga mengantongi nama. Karena Andi belakangan aktif bertugas menyiapkan makanan di Depo Pangeran Jayakarta, Johan pun memintanya mewakili He Qi Pusat dalam ajang bergengsi itu. Kebetulan juga Andi punya warung makan. Andi pun langsung terbersit mengajak Andrea.
“Kebetulan saya cukup dekat dengan Shixiong Andi, jadi kami punya chemistry. Dan beberapa minggu sebelumnya saya diajak Shixiong Andi bantu di konsumsi,” Kata Andrea.
Mengikuti kompetisi memasak makanan vegetarian untuk pertama kalinya, jadi pengalaman yang sangat berkesan bagi Andi dan Andrea.
Tak buang waktu, keduanya segera berlatih memasak beberapa menu, seperti siomay, soto, gado-gado Vietnam, bahkan rendang. Didukung banyak relawan He Qi Pusat, keduanya makin mantap.
“Jujur saja kami berdua mengikuti acara ini kami serius. Bukan cuma sekedar ikut saja. Kami beberapa kali latihan dan diskusi, tapi kami tak sangka diminta masak tempe, hehehe,” ujar Andre.
Pada Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024 ini, para peserta memang tak diberitahu di awal apa bahan utamanya. Sehingga mereka baru menentukan mau masak apa setelah dewan juri membuka mistery box yang ternyata tempe. Menegangkan dan bikin penasaran memang! Setelah tahu harus masak tempe, Andi dan Andrea langsung berdiskusi, terpikir menu asam manis dan terong santan.
“Sempat bingung, akhirnya kami coba modifikasi, kami mau buat yang bisa disesuaikan dengan waktu yang ada, satu jam. Makanya kami kepikiran steak tempe dan kami kombinasikan dengan asam manis.” Tutur Andrea.
Andi dan Andrea memberi nama masakan mereka dengan Tujuh Keanekaragaman Tujuh Bumbu, masakan yang kaya akan rempah.
Andi dapat satu ide lagi dengan menambahkan sambal petai. Jadinya steak tempe sambal petai asam manis. Keduanya memberi nama masakan mereka dengan nama Tujuh Keanekaragaman Tujuh Bumbu. Hasil kreasi masakan keduanya diganjar oleh dewan juri dengan juara Harapan satu atau juara 4.
Seru Banget!
Keseruan sekaligus ketegangan yang berlangsung di Kantin Tzu Chi Center yang menjadi lokasi memasak, benar-benar dirasakan para penonton di ruang Xi She Ting, Aula Jing Si. Apalagi para penonton ini dapat melihat secara detil berbagai angle karena kompetisi ini disiarkan dari beberapa kamera layaknya perlombaan masak di televisi nasional.
Vimala bersama sang Ibu, Noni Thio yang menjadi pendukung berat tim He Qi Pusat, sepanjang menonton kompetisi ini merasa sangat terhibur.
“Seru banget karena bisa melihat berbagai cara mengolah tempe. Karena biasanya apalagi yang bukan bervegetarian kan berpikir tempe itu paling cuma tempe goreng atau tempe bacem. Tapi di sini sampai bisa dibikin steak,” kata Vimala.
Vimala dan sang ibu, Noni Thio sangat terhibur dengan jalannya Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024.
“Seru, lucu, kami yang menonton di sini tuh ramai, padahal itu kan di lantai bawah. Di lantai atas itu kami ikut tertawa, kami juga seperti komentator, hehehe.. MC-nya juga lucu. Kami walaupun tidak di depan makanan-makanan itu, kami nonton saja ikut gembira. Jadi sangat bagus acara seperti ini” sambung Noni Thio.
Vimala sendiri sudah bervegetaris sejak lahir karena sang mama, Noni Thio sudah vegetarian sejak lama yakni 36 tahun yang lalu. Tiga tahun lalu Vimala menonton video tentang penyiksaan terhadap ayam petelur dan sapi perah, sejak itu Vimala yang sebelumnya menjadi vegetarian lalu menjadi seorang vegan.
“Senang bisa mengurangi adanya hewan-hewan yang menderita. Apalagi bayi-bayi hewan yang baru lahir saja langsung dipisahkan. Lalu kalau buat bumi, seperti penebangan hutan itu kan kebanyakan karena industri peternakan. Global warming juga karena industri peternakan. Setidaknya karena satu orang vegan, cukup sehari saja itu sudah bisa menyelamatkan banyak sekali hewan. Selain itu juga menyelamatkan pohon-pohon, jadi saya senang bisa berkontribusi sedikit lah untuk lingkungan.” Kata Vimala.
Cindy Lie, salah satu dewan juri yang sangat kritis memberikan banyak masukan positif kepada para peserta kompetisi.
Keseruan di bangku penonton saat pengumuman pemenang Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024.
Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024, meski disiapkan kurang dari satu bulan, nyatanya mendapat respon yang besar dari para relawan. Dalam pelaksanaan Bulan Tujuh Penuh Berkah ini, Tzu Chi Indonesia ingin melaksakan kegiatan-kegiatan seperti yang Master Cheng Yen selalu anjurkan yakni menggalang hati masyarakat untuk bervegetaris. Selain mengadakan catering vegetarian di setiap kantor komunitas relawan, Tzu Chi juga ingin para relawan berani untuk berkreasi memasak vegetarian dengan ide-ide yang baru.
“Di luar prediksi kami terus terang saja, ternyata mereka itu kreatifitasnya luar biasa. Mereka berani mencoba sesuatu di luar jalur nyaman. Apalagi dengan tempe, yang mana bahan tempe pada umumnya dimasak lodeh atau orek tempe, tapi di lomba ini mereka berkreasi di luar ekspektasi juri. Ada yang buat soto tempe, bakso tempe, spaghetti tempe, pecak tempe yang rasanya enak yang ditata menarik,” kata Cindy Lie, salah satu dewan juri yang sangat kritis itu.
Meski begitu, Cindy juga memberikan masukan-masukan positif dan penting, salah satunya para relawan harus lebih banyak lagi berlatih dalam hal cita rasa. Jadi bagaimana, Tzu Chi Vegan Cooking Competition perlu diadakan lagi di tahun depan tidak? Dan yang tak kalah penting, yuk kita berkreasi memasak makanan vegetarian yang enak dan sehat..
Editor: Metta Wulandari