Galang Dana Pembangunan Tiga Ribu Rumah di Palu dan Lombok

Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat) , Fotografer : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat)


Tikwanto Lim (seragam  Abu) saat penggalangan dana 3.000 rumah untuk Palu dan Lombok, pada Minggu,21 Oktober 2018.

Gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat, juga di Palu, Donggala dan Sigi di Sulawesi Tengah meninggalkan duka bagi para korban maupun keluarganya. Mereka kehilangan sanak keluarga, harta dan tempat tinggal. Insan Tzu Chi pun segera bergerak menyalurkan bantuan maupun penghiburan. Kabar baiknya, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk pembangunan 3.000 unit rumah di Lombok dan Palu.

Kesatuan hati terlihat pada turut bersumbangsihnya semua insan Tzu Chi dalam penggalangan dana 3.000 rumah untuk Palu dan Lombok. Salah satunya di He Qi Pusat. Relawan yang berasal dari komunitas Sunter, JP1&2, Jembatan Lima (JB1) berkumpul bersama di Pasar Sunter Podomoro pada Sabtu, Minggu (20-21 Oktober 2018). Terdata sebanyak 15 orang (Sabtu) dan 21 orang (Minggu) insan Tzu Chi yang hadir menggalang titik titik cinta kasih dari setiap orang yang belanja di pasar. Mereka turut peduli dan menyisihkan uang belanja mereka dengan memasukkannya dalam kotak dana yang di pegang oleh relawan. 


Widya (relawan kembang) menerima donasi dari Marsiah pada saat penggalangan dana Minggu, 21 Oktober 2018.

Kebahagiaan dirasakan Widya (38), relawan kembang yang turut bersama dalam menggalang dana pada Minggu, 21 Oktober 2018. “Saya senang bisa menggunakan hari ini untuk kebaikan,” ujarnya.

Sepuluh kotak dana beserta flayer digunakan relawan selama dua hari menggalang dana 3.000 rumah untuk Lombok dan Palu. Penggalangan dana ini berlangsung dari pukul 7 Pagi hingga pukul 11 Siang.

Bu sudah selesai belanja? Cinta Kasihnya ya bu..untuk Palu, Lombok..” sapa relawan dengan ramah. Demikian yang diutarakan oleh Tikwanto Lim, bersama Eric Velly Salim, Lie Fie Lan ketika menghampiri ibu rumah tangga yang ikut serta menyisihkan uang belanjanya  saat penggalangan dana di Lobby dasar Pasar Sunter Podomoro.


Aliong turut memberikan cinta kasihnya dengan berdonasi.

Marsiah (40) melewati turunan persimpangan tangga tengah dan berhenti  di depan dua relawan sembari mengeluarkan uang dari dompetnya untuk disumbangkan. “Saya merasa kasihan, coba kalau menimpa di sini bagaimana rasanya. Semoga warga di sana diberikan panjang umur, murah rejeki, tabah menghadapi ujian hidup ini,” ujarnya. 
Ada juga Aliong (42). “Yang penting bantu orang adalah yang paling bagus. Saya diberikan kesempatan menyumbang sudah senang, meskipun hanya bisa menyumbang sedikit,” ujar Aliong.

Demi membangkitkan cinta kasih semua orang agar dapat turut berbuat kebaikan dengan menyisihkan sedikit uang belanja mereka untuk para korban gempa,  para insan Tzu Chi, tidak menghiraukan perasaaan malu, sedih pada saat diabaikan. Relawan tetap menebarkan senyuman tulus. Dengan turun bersumbangsih selama dua hari ini, relawan juag belajar mengalahkan ego dan memahami hakikat kebenaran akan praktik mengikis kesombongan, ke-Akuan dan mewujudkan welas asih demi meringankan  penderitaan mahkluk hidup. Semoga lingkaran kebaikan dapat menjauhkan bencana.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Gempa Palu: Membantu Wilayah Terisolir di Sigi

Gempa Palu: Membantu Wilayah Terisolir di Sigi

09 November 2018

Relawan membagikan bantuan ke Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi yang sebelumnya merupakan satu dari empat Kecamatan yang terisolir akibat gempa.


Gempa Palu: Memulihkan Hidup, Melepaskan Risau

Gempa Palu: Memulihkan Hidup, Melepaskan Risau

18 Oktober 2018
Mengawali pembagian bantuan di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi pada 17 Oktober 2018, relawan Tzu Chi mengajak warga untuk sejenak menghibur diri. Warga Lolu tampak kurang bersemangat saat diminta untuk bernyanyi. Namun ketika relawan memperkenalkan lagu Satu Keluarga dengan gerakan isyarat tangan, warga tak sungkan lagi mengikutinya.
Gempa Palu: Keberangkatan Tim Medis Tzu Chi ke Palu

Gempa Palu: Keberangkatan Tim Medis Tzu Chi ke Palu

02 Oktober 2018

Hari ini, Selasa, 2 Oktober 2018, tepat pukul 14.23 WITA, relawan Tzu Chi Jakarta tiba di Makassar bersama 3 orang dokter, 2 perawat, dan 2 apoteker dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia untuk berkoordinasi pemberian bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -