Galang Hati untuk Merapi di Batam
Jurnalis : Dewi Soejati (Tzu Chi Batam), Fotografer : Budianto (Tzu Chi Batam) Seorang anak ikut menyumbang untuk membantu korban Merapi, meski uang tersebut tadinya akan ia pergunakan untuk membeli ice cream di Batam City Square Mall. |
| ||
Pemanasan global terjadi tentu tidak terlepas dari ulah manusia dalam memenuhi kebutuhan dengan mengeksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran (merusak bumi), membangun industri yang menghasilkan gas rumah kaca (merusak ozon dan bumi). Mengembangkan Cinta Kasih Pada tanggal 13 dan 14 November 2010, sebanyak 87 orang relawan yang dibagi menjadi 18 tim, disebar ke 6 mal dan 2 pasar. Sebelum berangkat, semua relawan berbaris rapi mendoakan para korban bencana. Dengan berdiri rapi di pintu masuk ataupun dekat eskalator, para relawan sambil memegang kotak amal dengan ramah menyapa pengunjung yang lewat, mengajak mereka untuk bersama-sama bersumbangsih meringankan beban korban bencana letusan Gunung Merapi. Banyak yang menanggapi positif, namun ada juga yang hanya menggelengkan kepala atau malah membuang muka dan dengan cepat berjalan menghindar. Anak anak justru lebih banyak yang terpanggil. Walaupun belum memiliki uang, mereka segera menarik orang tuanya dan memberi isyarat supaya memasukan uang ke kotak amal.
Keterangan :
Wujud Cinta Kasih Pada Sesama Seorang pengemis di pasar Penuin hanya bisa mondar-mandir melihat relawan berdiri di pintu masuk dekat tempatnya mangkal. Setelah menunggu beberapa lama ternyata ada seorang dermawan yang memberinya uang Rp 10.000. Pengemis itu pun kemudian mendatangi relawan Tzu Chi dan memasukan semua uang yang baru didapatnya tadi (Rp 10.000) ke kotak amal. Salah seorang keluarga pasien penerima bantuan pengobatan Tzu Chi, yang meskipun adiknya telah meninggal juga turut tergugah untuk berdana ketika melihat relawan Tzu Chi di Pasar Mitra. Sebelumnya ia terlihat tidak berani mendekat dan kemudian menghilang dari pandangan relawan. Namun tidak berapa lama kemudian, dia balik lagi dan mendatangi relawan untuk bersumbangsih. Ternyata ia kehabisan uang belanja dan mengambil uang dulu ke rumah. Dengan naik ojek ia pun balik lagi ke pasar untuk bersumbangsih.
Keterangan :
Salim, seorang relawan fotografer menuturkan,”Saya sebelumnya merasa canggung di lingkungan Tzu Chi, budayanya sangat lain, sapaan dengan shixiong-shijie juga terasa asing bagi saya. Tetapi setelah beberapa kali ikut kegiatan, apalagi hari ini, saya semakin mengerti bahwa rasa kekeluargaan di Tzu Chi memang sangat kental, dan relawan relawannya memang betul betul rendah hati,” katanya, ”saya lihat sendiri, ada beberapa pengusaha, namun tidak segan-segan membungkukkan badan 90 derajat kepada donatur sambil memegang kotak amal.” Salim yang dulunya merasa khawatir dana sumbangan akan disalahgunakan merasa begitu aman dengan sumbangan yang disalurkan melalui Tzu Chi. ”Saya berpesan kepada anak saya yang masih kecil, harus ikut bersumbangsih jika ada sekelompok orang atau yayasan yang dengan tulus memungut sumbangan di jalanan untuk membantu korban bencana. Kita harus percaya mereka ini adalah orang orang yang tulus yang bekerja demi orang lain,” tegasnya. Cinta kasih dalam diri setiap orang bisa digali jika diberi kesempatan. Bukan besarnya sumbangan yang penting, tetapi cinta kasih dan ketulusan itulah yang terpenting. Kami berharap bisa menggali lebih banyak kebajikan dan cinta kasih, semoga cinta kasih dari banyak orang bisa mengurangi karma buruk sehingga dunia terhindar dari bencana. Dalam 2 hari, ada sekitar 12.000 tanda bersyukur yang bisa ditempelkan ke lengan donatur, yang berarti relawan juga telah membungkukkan badan setidaknya 12.000 kali. Ini merupakan sebuah wujud syukur karena telah dapat mengumpulkan cinta kasih dari masyarakat Batam. | |||
Artikel Terkait
Bulan Tujuh Penuh Berkah: 1.500 Paket Makanan Dibagikan Ke Bantar Gebang
23 Agustus 2022Masih dalam rangkaian kegiatan bulan tujuh penuh berkah, komunitas relawan Tzu Chi di He Qi Utara 1 kali ini membagikan 1.500 paket nasi vegetaris untuk warga yang bermukim di sekitar TPST Bantar Gebang, Bekasi.