Galang Hati untuk Sumatera - Taman Palem
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan SusantoDiana, seorang siswi SMK Cinta Kasih sedang menerima dana bantuan untuk korban gempa di Sumatera dari seorang pemilik ruko yang menjual barang-barang kebutuhan pokok. |
| |
Dua hari pascagempa di Sumatera, relawan Tzu Chi dari He Qi Barat bergegas mengumpulkan dana bantuan dari masyarakat. Berawal dari depan sebuah gedung bank, para relawan ini melangkah dan menghampiri dari satu ruko ke ruko lain. Terik sinar matahari yang menyengat kulit tidak mereka hiraukan. Bagi mereka, keringat yang mengucur dan baju yang basah karena keringat yang menetes deras tidaklah sebanding dengan penderitaan dan duka yang kini dirasakan oleh saudara-saudara kita di Sumatera. Rumah tinggal yang roboh, ketiadaan air, makanan, dan sarana sanitasi adalah duka yang kini terus dialami saudara-saudara kita. Lia (30), seorang penjaga di sebuah salon, awalnya kaget, namun saat melihat kotak yang dibawa oleh relawan Tzu Chi, ia pun lantas mengeluarkan uang dan ikut berpartisipasi berdana. “Insya Allah, uangnya sampe. Walau tidak tahu Tzu Chi, (saya) percaya dan ikhlas saja,” tuturnya. Hal senada dituturkan oleh Iwan (25), seorang pramuniaga di sebuah outlet fesyen. Ia ikhlas saat memberikan sumbangan. Tidak memikirkan apakah dananya sampai ke para korban atau tidak. Namun ia yakin yang terpenting adalah keihlasan dari hati yang memberi. Karenanya,saat relawan Tzu Chi masuk ke dalam outlet, ia sudah tahu bahwa itu relawan Tzu Chi dari cara mereka memperkenalkan diri. “Dari seragamnya dan kotaknya (saya) tahu (itu) dari Tzu Chi,” pungkasnya.
Ket :- Dibantu seorang relawan Tzu Chi, adik kecil ini memasukkan dana bantuan untuk saudara-saudara kita para korban gempa di Sumatera. (kiri) Diana, siswi kelas 1 SMK Sekolah Cinta Kasih yang ikut bergabung dalam penggalangan dana mengatakan senang dengan adanya kegiatan ini. “(Saya) senang bisa membantu saudara-saudara kita di Sumatera,” ujarnya. Leo, seorang relawan Tzu Chi yang ikut dalam penggalangan dana mengatakan bahwa dengan adanya gerakan ini dapat membina rasa simpati kita untuk para korban gempa. “Apalagi jika ini dilakukan dengan senang hati,” ujarnya. Dalam menjalani kegiatan ini, ia mengatakan bahwa kita harus bersabar untuk menunggu. “Namanya kita meminta bantuan dana, bagaimana kita menghadapi orang. Harapannya orang yang menyumbang juga ikhlas, bukan masalah besarnya dana,” tandasnya.
Ket : - Kepedulian itu milik siapa saja, bahkan di warung makan sederhana ini, banyak orang yang ikut bersumbangsih membantu para korban gempa di Sumatera. (kiri) Dalam menjalani kegiatan ini, ia mengatakan bahwa kita harus bersabar untuk menunggu. “Namanya kita meminta bantuan dana, bagaimana kita menghadapi orang. Harapannya orang yang menyumbang juga ikhlas, bukan masalah besarnya dana,” tandasnya.
| ||