Garage Sale
Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Kautsar (DAAI TV Medan), Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan)Pengenalan tentang Tzu Chi kepada para calon relawan muda-mudi (Tzu Ching yang dibawakan oleh Irwanto.
Garage Sale merupakan wujud kegiatan pelestarian lingkungan yang didasari oleh satu dari prinsip 5R (Re-Think, Reduce, Repair, Reuse, Recycle), yaitu Reuse yang artinya menggunakan kembali. Kegiatan Garage Sale sendiri bertujuan agar masyarakat, khususnya generasi muda, lebih aware terhadap prinsip 5R dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Awal dari persiapan garage sale dimulai dari relawan muda-mudi Tzu Ching Medan dan tunas relawan Tzu Ching yang berkumpul di depo pelestarian lingkungan guna mengumpulkan barang-barang yang dianggap masih layak untuk dipakai.
Sehari sebelum acara dimulai, tepatnya di tanggal 11 November 2023, para relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) melakukan persiapan akhir. Persiapan yang dilakukan meliputi pememasangan tenda, yang mana beberapa relawan Tzu Chi juga turut serta di dalamnya, mempersiapkan perkakas yang akan digunakan keesokan harinya meliputi meja dan kursi. Para muda-mudi ini juga membersihkan barang-barang yang perlu dibersihkan. Persiapan memakan waktu beberapa jam, yakni dari pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.
Suasana kegiatan garage sale di depan Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Medan.
Filbert selaku kordinator utama kegiatan kali ini juga turut ikut membantu melipat baju-baju yang akan dijual di Garage Sale.
Keesokan harinya, Minggu, 12 November 2023, Pukul 08.00 WIB, para relawan dan peserta telah mulai berdatangan ke Kanto Cabang Tzu Chi Medan Cemara Asri. Kali ini bukan hanya ada kegiatan garage sale saja melainkan ada sosialisasi pengenalan Tzu Chi dan Tzu Ching kepada calon relawan Tzu Ching yang telah beberapa kali mengikuti kegiatan Tzu Ching. Pengenalan Tzu Chi dibawakan oleh Irwanto yang mengajak para calon relawan untuk mngenal lebih dalam Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Visi dan Misi Tzu Chi, 4 misi utama dan 8 jejak dharma.
Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan tentang Tzu Ching yang dbawakan oleh Filbert dan Vinson. Filbert dan Vinson disini menjelaskan apa itu Tzu Ching, makna logo Tzu Ching, Visi Misi Tzu Ching dan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Tzu Ching. Setelah selesai sosialisasi waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB. Relawan muda-mudi atau Tzu Ching mengajak tunas relawan ini untuk makan siang sebelum acara garage sale dimulai. Pukul 13.00 WIB para relawan muda-mudi (Tzu Ching dan tunas relawan melakukan briefing sebelum acara garage sale dimulai, Filbert yang merupakan kordinator utama kali ini mengingatkan para tunas relawan untuk menjaga budaya humanis Tzu Chi kepada para pembeli. “Tujuan garage sale ini agar para anak-anak muda ini bisa lebih peduli akan lingkungan sekitar, serta memikirkan Kembali sebelum mereka membeli barang, apakah itu berguna untuk jangka panjang (benar-benar dibutuhkan) atau hanya keinginan sesaat,” tegas Filbert.
Devina Eveline (sebelah kanan) sedang melayani pembeli yang memilih baju.
Setelah selesai briefing, para relawan dan tunas relawan bersama-sama membantu menggotong barang-barang yang diperlukan untuk kegiatan garage sale. Pukul 13.30 WIB, antusiasme terlihat tak hanya datang dari para calon pembeli yang sudah mulai berdatangan bahkan sejak persiapan. Di hari yang terik itu, semangat dan senyum lebar terpancar dari wajah para tunas relawan dan relawan dalam melayani para pembeli. Sorakan dari para muda-mudi yang bertujuan untuk mengundang pembeli ke stan-stanmereka. Salah satunya Devina Edeline yang merupakan mahasiswa Universitas Prima Indonesia juga sangat senang mengikuti kegiatan ini. “Melalui kegiatan ini saya berharap ke depannya masyarakat lebih memperhatikan pada saat membeli baju apakah itu sebuah kebutuhan atau keinginan saja,” ujar Devina Edeline.
Erik Dolly Nababan sedang memilih celana yang hendak dibeli.
Semakin sore, kegiatan garage sale semakin ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai kalangan, salah satunya Erik Dolly Nababan (28 tahun) yanag merupakan pengemudi ojek online. Erik kali ini membeli brang-barang yang dijual di garage sale. “Ini saya pertama kali baru berkunjung ke sini, saya baru tahu ada kegiatan seperti ini di Yayasan Buddha Tzu Chi, dan saya bisa berkenalan dengan banyak orang di kegiatan ini, serta dengan membeli barang-barang di kegiatan ini kita juga turut bersumbangsih,”’ ucap Erik Dolly Nababan.
Foto bersama antara para relawan dan tunas relawan.
Pukul 17.00 WIB, kegiatan garage sale ditutup dan para relawan serta tunas relawan saling membantu menyimpan kembali barang-barang yang telah terjual. Setelah itu para relawan dan tunas relawan berkumpul di ruangan lantai 1 Kantor Tzu Chi Medan. Mariany selaku Pembina Tzu Ching Medan dan Filbert selaku koordinator utama kegiatan hari ini mengucapkan terima kasih kepada tunas relawan yang sudah hadir mengikuti kegiatan dari sosialisasi sampai dengan garage sale. “Seluruh dana yang didapatkan akan diserahkan kepada DAAI TV Medan untuk mendukung kegiatan operasional,” kata Mariany. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen mengubah “Sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih, dan cinta kasih menjadi aliran semangat jernih yang mengelilingi bumi”.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Melestarikan Lingkungan dengan Daur Ulang
24 Juli 2014 He Qi Selatan mengadakan acara pelestarian lingkungan yang berlokasi di SD Surya Dharma, Kebayoran Lama. Kegiatan tersebut diadakan lebih awal pada tanggal 20 Juli 2014.Pelantikan Relawan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan
19 Maret 2018Tzu
Chi Indonesia baru saja mengadakan Kamp Pelatihan Komite dan Calon Komite. Dan
untuk pertama kalinya, digelar pula Pelantikan Relawan Pelestarian Lingkungan.
Dua dari relawan tersebut adalah Kwan Beng (68) dan Tjie Choi Ai (63), relawan
pelestarian Lingkungan Depo Titi Kuning Medan.
Menyebarkan Semangat Cinta Lingkungan
13 Januari 2022Relawan Tzu Chi Medan menjalin cinta kasih kepada murid sekolah SMU Wiyata Dharma Medan dengan mensosialisasikan pelestarian lingkungan pada Sabtu, 8 Januari 2022.