Para relawan Tzu Chi berbaris rapi menuju Saung Campaka.
Komunitas relawan Tzu Chi di He Qi Pusat memberikan pembekalan kepada para relawan pengurus atau yang dikenal dengan sebutan fungsionaris, di Talaga Cikeas, Bogor (27/1/2024). Konsep pembekalan lebih santai, menyatu dengan alam tapi tak meninggalkan esensinya. Bertajuk kisah tak terlupakan di balik garis start, pembekalan bertujuan menanamkan semangat 4 in 1 (bersatu hati, ramah tamah, saling mengasihi, bergotong royong) untuk diterapkan saat menjalankan misi-misi Tzu Chi.
Depo pelestarian lingkungan di Pangeran Jayakarta menjadi titik kumpul para relawan. Dua bus besar membawa 110 relawan ke Talaga Cikeas, Bogor. Pukul 8. 15 pagi, Ria selaku MC memandu acara dengan mengajak para relawan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen. Ia juga mengajak peserta bersama-sama melakukan pemanasan sebelum memasuk materi inti dengan melakukan gerakan “you are the best”.
Ria membuka pembekalan dengan mengingatkan peserta untuk mempraktikkan senyum-salam-sapa.
Johan Tando, Ketua He Qi Pusat memberikan kata sambutannya. Ia mengajak para relawan bersungguh-sungguh membina diri dan membangkitkan semangat Bodhisatwa dalam diri.
Like Hermansyah membuka materi berjudul “Mempertahankan Niat Awal”. Mudah untuk memunculkan sebersit niat tapi untuk mempertahankannya tidaklah mudah, dibutuhkan terus-menerus mempertahankan semangat berpegang pada niat awal. Ia mengajak para pengurus untuk mengenang kembali panggilan hati yang pernah terbangkitkan dan menjadi tekad awal untuk dipertahankan selamanya. Video berjudul “Aku Mengerti Isi Hatimu” yang diputarnya saat pemaparan materi, menyentuh sanubari hati para relawan yang menyaksikannya.
Adapun Wylen Djap membawakan materi berjudul pembekalan fungsionaris He Qi Pusat. Ia mengatakan, pengurus bertugas untuk mengajak lebih banyak relawan untuk berkegiatan Tzu Chi (berbuat kebaikan), mencetak lebih banyak pengurus, dan menjaga keharmonisan.
Para relawan tambah semangat saat tim isyarat tangan menampilkan lagu Wen Nuan Man Ren Jian.
Materi ketiga berjudul
Kepemimpinan Berbasis Budaya Humanis dibawakan oleh Lie Anne Tanjaya. Ia menjabarkan apa saja yang biasanya menjadi niat awal relawan ketika bergabung di Tzu Chi. Ia mengupas satu per satu mulai dari Tzu Chi sebagai ladang pelatihan diri yang didalamnya terdapat ajaran Jing Si, Mazhab Tzu Chi hingga sederetan karakter yang harus dimiliki oleh pemimpin. Sebagaimana yang bisa diteladani dari sosok Master Cheng Yen mulai dari memiliki kedermawanan, tanpa kemarahan, tiada membenci, tanpa kekerasan, integritas, tulus, jujur, sederhana, baik hati, bertanggung jawab, tidak mencari permusuhan, kesabaran, pengorbanan diri, dan moralitas.
Ada juga sesi workshop berjudul “Pengurus Bertanya, He Qi Menjawab”. Pengalaman seputar kepengurusan dapat dijadikan pembelajaran demi menjalin komunikasi yang baik, membentuk kerjasama tim, menumbuhkan motivasi kebersamaan, menyatukan perbedaan pendapat.
Ia juga mengupas apa saja keteladanan dari Master Cheng Yen dalam mengendalikan diri (Ke Ji), mengatasi kesulitan (Ke Nan), giat (Ke Qin), hemat (Ke Jian). Beserta delapan kepribadian yang menjadi murid (relawan) idaman Master Cheng Yen yakni; rendah hati, tidak terpengaruh oleh pengaruh buruk, memperlakukan semua makhluk setara, mampu mengendalikan emosi diri, bekerja dengan sepenuh hati, bertutur kata dan berperilaku humanis, memiliki kejernihan batin, dan tidak mempersoalkan hal sepele.
Untuk mengetahui apakah materi telah terserap dengan baik dan bermanfaat di penghujung pembekalan, ada sesi
sharing. “Selama ini kita pikir jadi manusia cukup berbuat baik, ternyata masih kurang. Kita juga harus bermanfaat untuk sesama, walaupun saya masih junior saya bersyukur bisa membantu, saya siap mengemban tugas,” tutur Ridwan, salah satu peserta.
Suara tawa terdengar saat relawan mengikuti instruksi permainan tebak berantai.
"Walaupun tahun 2024 Bekasi dan Cikarang pemekaran menjadi He Qi Cikarang, kami berterima kasih kami diundang dan materi ini luar biasa. Semoga jalinan jodoh dengan He Qi Cikarang tidak pernah putus ya," ujar Andy dari He Qi Cikarang.
Waktu menunjukkan pukul 4 Sore. Menutup pembekalan, para relawan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen. Para relawan pun membawa pulang perasaan sukacita dalam keharmonisan keluarga besar Tzu Chi.
Editor: Khusnul Khotimah