Gathering Gan En Hu dan Anak Asuh
Jurnalis : Yusie (He Qi Timur), Fotografer : Kurniawan (He Qi Timur) Relawan Hu Ai Kelapa Gading dan Gan En Hu bersama-sama melakukan isyarat tangan 'Satu Keluarga' sebagai ungkapan rasa syukur dan ikatan cinta kasih yang kuat diantara mereka. |
| ||
Selain memberikan bantuan pengobatan, biaya hidup, dan pendidikan, para relawan juga memberikan pengetahuan kepada para Gan En Hu mengenai pelestarian lingkungan khususnya global warming. Menurut salah satu relawan, yaitu Wie Siong Shixiong, tujuan kegiatan ini tidak hanya sekedar memberi bantuan, tetapi juga berbagi hati kepada para Gan En Hu. “Dengan adanya kegiatan ini menunjukkan bahwa tidak hanya mereka yang menderita, masih ada orang lain yang mau membantu mereka,” ungkapnya. Harapan Wie Siong Shixiong kegiatan ini dapat membersihkan hati masing-masing, merangkul sesama, dan dapat menciptakan lingkaran cinta kasih yang lebih besar lagi. Cerita para Gan En Hu
Keterangan :
Gan En Hu yang juga hadir, yaitu Maria (41). Sambil menunggu giliran dipanggil Maria bermain dengan anaknya, Cahaya (3). Maria menerima bantuan biaya hidup dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Sebagai orang tua tunggal dengan 2 orang anak, cukup berat bagi Maria untuk menjalani kehidupannya. Dengan berurai air mata, Maria mengungkapkan, “Anak saya yang nomer 1 saya titipin di panti asuhan, karena saya ngga bisa sekolahin. Namanya Ramadhan, sekarang kelas 2 SMP.” Sehari-hari Maria bekerja di sebuah perusahaan kecil dengan penghasilan di bawah UMR. “Tapi masih bersyukur karena dari kantor kasi saya tempat tinggal” lanjut Maria. Selain itu Maria juga bersyukur karena mendapat bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan menyatakan bahwa jika kondisi perekonomiannya sudah lebih baik, Maria akan ikut menjadi donatur. “Nanti kalau anak saya yang kecil sudah bisa ditinggal, saya juga mau jadi relawan” tekadnya. Anak Asuh yang Berprestasi Cemerlang
Keterangan :
Prestasi Meyvin sangat bagus di sekolah. Sejak kelas 1 SD, Meyvin selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas sehingga sangat disayangkan jika akibat kondisi keuangan keluarga, Meyvin harus putus sekolah. “Memang anaknya seneng belajar, jarang main” ungkap Henny (34), ibu Meyvin. Meyvin yang belum tahu ingin mejadi apa jika sudah dewasa ini akan berusaha keras mempertahankan prestasinya supaya tidak mengecewakan para donatur yang sudah membantunya. Seperti fenomena gunung es, yang tampak hanyalah sebagian kecil dari yang tersembunyi di bawah permukaan air, mungkin masih banyak orang dan anak-anak berprestasi seperti Meyvin yang membutuhkan bantuan. Semoga gathering ini menjadi langkah awal menggalang hati semua orang termasuk para Gan En Hu untuk ikut berbagi sehingga lebih banyak orang lagi yang ikut merasakan cinta kasih dan kebahagiaan. | |||
Artikel Terkait
Suara Kasih: Gema Genderang Dharma
24 Agustus 2011 Dalam persamuhan Dharma ini, kita semua sungguh harus membangkitkan sikap mawas diri yang tulus dan bertobat secara mendalam. Artinya, kita harus menyucikan hati kita dan menyesali segala kesalahan kita.Tzu Chi Sinar Mas Membantu Korban Banjir di Kalimantan
23 Maret 2017Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Kalimantan Tengah 4 memberikan bantuan kepada korban banjir di Desa Batu Menangis, Sahabu, dan Derawa, Kalimantan Tengah pada Senin, 6 Maret 2017. Curah hujan yang tinggi membuat luapan air Sungai Seruyan tak dapat terbendung dan banjir pun menghampiri rumah warga.