Para peserta Gathering He Qi Utara 1 berfoto bersama usai acara.
Suasana hangat sangat terasa siang itu, saat memasuki Xi She Ting, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta. Para relawan dan peserta gathering saling menyapa dengan rasa syukur, setelah hampir tiga tahun tak bisa mengadakan kegiatan bersama karena pandemi.
Penampilan isyarat tangan Ren Shi Ni Zhen Hao membuka acara gathering He Qi Utara 1 yang berlangsung pada 12 Februari 2023. Lirik lagu gembira yang menceritakan tentang perasaan sukacita bisa bertemu dengan berbagai macam orang dari berbagai latarbelakang, sangat cocok menggambarkan keakraban di Xi She Ting. Sekitar 150 orang, dari semua jenjang relawan dan yang baru mengenal Tzu Chi berkumpul bersama dalam acara Gathering He Qi Utara 1 siang itu.
“Setelah pandemi, kami adakan acara ini untuk saling ketemu lagi dan have fun bersama. Saya merasa senang dan seru, karena melihat relawan semua happy. Harapan saya semua relawan di He Qi Utara 1 tambah kompak, selalu bergandengan tangan dan support satu sama lain,” ungkap Lauw Diana Yanti Christina yang menjadi salah satu koordinator acara gathering.
Games untuk melatih konsentrasi para peserta gathering. Masing-masing kelompok berhadapan untuk menentukan siapa yang lebih fokus konsentrasinya.
Peserta dibagi dalam empat grup yang dibedakan dengan warna hijau, kuning, putih dan pink. Masing-masing grup menciptakan yel-yel dan bergembira bersama dalam permainan seru yang sudah disiapkan oleh panitia. Games yang disiapkan juga disesuaikan agar bisa memberikan pesan positif dan humanis pada peserta. “Games ini kami buat supaya bisa menjalin hubungan yang harmonis, supaya ke depan bisa saling mengenal dan bekerjasama di Tzu Chi. Yang terutama harus tetap ada ren wen dan mengindahkan nilai sopan santun,” tutur Sugiharto Widjaja, koordinator tim permainan.
Lieselotte Kayleen, adalah salah satu peserta termuda yang turut di gathering hari ini. Ikut dengan kedua orangtuanya yang juga relawan, dia merasa senang bisa mengikuti gathering hari itu. “Saya senang banget, bisa refresh sebelum ujian praktik. Dan ini salah satu cara untuk refresh.” Ia mengaku sangat terinspirasi dengan kegiatan kedua orangtuanya di Tzu Chi. “Tzu Chi ternyata keren banget ya. Dan senang sekali lihat mama waktu kemarin ke Singkawang berkegiatan Tzu Chi. Suatu hari nanti, saya juga ingin seperti itu,” tambah gadis berusia 14 tahun ini.
Sesi sharing Alex Salim dan Ng Siu Tju, pasangan relawan yang menampilkan tarian rumba dan cha-cha.
Latar belakang relawan Tzu Chi ternyata cukup beragam. Untuk menghibur peserta, sepasang suami istri relawan, Alex Salim dan Ng Siu Tju menampilkan tarian Cha Cha dan Rumba. “Usia saya sekarang 23 tahun. Karena di Tzu Chi, usia kita yang 50 ditabung, agar tetap termotivasi dan semangat,” ujar Alex Salim sembari tersenyum. Aksi menari pasangan relawan komite ini banyak menginspirasi peserta yang hadir.
“Menari berpasangan harus bisa saling menyamakan langkah dan kompak. Kami mengibaratkan dalam sebuah organisasi, dalam hal ini Tzu Chi. Jika ada satu orang yang tidak kompak, maka akan membuat kurang harmonis,” ungkap Alex Salim dalam sharing-nya setelah menari. Ia berharap He Qi Utara 1 selalu bisa kompak, dalam menjalankan misi Tzu Chi dan memberikan sumbangsih untuk kemanusiaan.
Pasangan ini juga mengajak anak dan cucunya untuk menghadiri gathering. Dan sebuah momen kejutan terjadi, karena anak perempuannya dilamar oleh kekasihnya dalam acara tersebut.
“Saya cukup surprise, karena mereka tidak bilang dulu. Saya berharap mereka bisa menjadi pasangan yang kompak dan bahagia nantinya,” tambah Alex Salim.
Pesan Kasih Fungsionaris 4in1
Salah satu momen yang cukup berkesan adalah saat perwakilan fungsionaris 4in1, Shelly Widjaja, Yuli Natalia Cheng dan Puspawati diundang ke atas panggung untuk memberikan pesan cinta kasihnya.
Tiga Fungsionaris Ketua He Qi Utara 1 saat memberikan pesan cinta kasih.
Mereka menyampaikan apresiasi terhadap para panitia yang sudah menyelenggarakan acara dengan kompak, sehingga acara berlangsung dengan penuh keakraban dan kegembiraan. Didaulat untuk menyanyi dan menari, ketiga fungsionaris 4in1 ini berhasil menghangatkan suasana dengan mengajak para peserta untuk menari bersama dengan lagu daerah Maumere, Ge Mu Fa Mi Re dan menyanyikan lagu Gan En De Xin atau Hati yang Bersyukur.
Photo booth yang dihias oleh panitia, menjadi tempat para peserta untuk mengabadikan momen kebersamaan siang itu. Dihias dengan sederhana, namun cukup indah, photo booth menjadi daya tarik relawan dan peserta untuk berekspresi dan bergaya bersama keluarga dan teman.
Photo booth yang dipersiapkan dengan sederhana dan indah, menjadi tempat semua peserta untuk mengabadikan momen kebersamaan.
Meski tak terucap, rasa syukur sangat terasa menghangatkan hati. Pandemi telah terkendali, dan semua aktivitas yang dirindukan bisa kembali normal. Di akhir acara, sambil berfoto bersama, para relawan mengikrarkan tekad untuk saling bersatu hati, bergotong royong dan saling mengasihi merawat jalan Tzu Chi, sesuai dengan pesan Sang Guru, Master Cheng Yen.
Editor: Khusnul Khotimah