Gathering Mahasiswa Karir Tzu Chi : Menuai Wawasan Baru

Jurnalis : Wily, Fotografer : Wily


Gathering ini memberikan kesempatan kepada para mahasiswa/i karir Tzu Chi yang mengalami kendala dalam pembelajaran untuk berkonsultasi dengan relawan pendamping mereka.

Gathering program mahasiswa karir Tzu Chi yang ketiga diadakan di Galeri DAAI, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Minggu (7/12). Lebih dari 100 mahasiswa/i karir hadir dalam acara ini. Mereka berasal dari berbagai jurusan tahun pertama dan kedua. Turut hadir 30-an relawan pendamping. Sejak pukul 8 pagi, para mahasiswa/i dan relawan pendamping sudah mulai berkumpul dan sambil menunggu acara dimulai, para mahasiswa/i berbincang – bincang dengan para relawan mengenai kesulitan – kesulitan selama mereka belajar.

Gathering kali ini menghadirkan Christina Mustikowati, SE.M.Si, Kepala Bagian Tata Usaha Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta yang membagikan topik berjudul “Gaya Hidup Sehat Tanpa Narkoba”. Topik ini ditujukan memberikan pemahaman mengenai bahaya narkoba kepada para mahasiswa/I agar mengetahui bahaya narkoba serta menjaga pergaulan agar terhindar dari narkoba. “Terakhir saya berpesan jangan pernah sekali – kali mencoba narkoba. Raihlah prestasi setinggi langit tanpa narkoba,” tutupnya.

Christina berpesan kepada para peserta untuk menjauhi narkoba. Dalam kesempatan itu juga, dia mengajak para peserta untuk melakukan yel – yel “Narkoba No, Prestasi Yes” yang diikuti oleh seluruh peserta.

Saat ditemui langsung, Christina menuturkan antusiasme para peserta sangat luar biasa. “Terlihat dari antusiasme mereka ingin tahu informasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan mereka juga ingin membangun lingkungan institusi pendidikan mereka yang bebas narkoba,” pungkasnya.

Selain itu, Christina berharap para relawan pendamping juga berperan aktif  dalam menghindarkan  penyalahgunaan narkoba. “Pertama, relawan pendamping harus memahami karakter anak asuhnya. Kedua, relawan pendamping harus mengetahui jadwal kegiatan – kegiatan anak asuhnya. Dan terakhir para relawan pendamping juga harus mengetahui bahaya penyalahgunaan narkoba,” tutup Christina.

Salah satu peserta sharing, Hestu Anggraini sependapat dengan Christina. Menurut mahasiswi keperawatan itu, sebagai generasi muda kita jangan sampai mencoba narkoba karena rasa ingin tahu. “Jangan pernah coba – coba karena biasanya karena rasa ingin tahu. Kita juga harus berani katakan tidak,” tuturnya.

Hestu, salah satu peserta gathering yang juga adalah Tzu Ching menuturkan bahwa tidak mencoba narkoba karena rasa ingin tahu adalah cara menghindari narkoba.


Fransiska mengajak para peserta untuk ikut berpartisipasi dalam Drama Musikal Sutra Bakti Seorang Anak yang disambut antusias oleh para peserta.

Senada dengan itu, Eka Fadlail juga menuturkan hal serupa. “Selain menjaga pergaulan kita juga bisa menghindari narkoba dengan mengisi waktu dengan hal – hal positif seperti berkumpul dengan keluarga, belajar, atau melakukan hobi – hobi yang belum sempat dilakukan,” tambah mahasiswi kelahiran Tasikmalaya itu.

Selain Christina, Fransiska dari Tzu Ching juga membagikan topik mengenai berbakti kepada orang tua. Fransiska juga menampilkan bahwa banyak anak yang sering lupa untuk berbakti bahkan untuk sekedar untuk memperhatikan orang tua mereka.

“Kita nggak berasa hal kecil yang kita lakukan itu membuat khawatir orang tua kita. Dan pada saat kita sadar bahwa kita telah melukai hati orang tua akan timbul perasaan menyesal,” ujarnya

Dalam kesempatan ini juga, Fransiska mengajak para mahasiswa/i untuk ikut berkontribusi dalam Drama Musikal Sutra Bakti Seorang Anak. Drama musikal ini akan digelar pada 2015 dan bercerita mengenai sikap berbakti seorang anak kepada orang tua. Hal ini disambut antusias oleh para peserta. Formulir yang disediakan segera diisi oleh para peserta yang ingin berkontribusi dalam drama musikal tersebut.

Gathering ini juga memberikan materi dari Moudy sehingga memberikan pengetahuan kepada mahasiswa/i tahun pertama agar tidak mengalami kesulitan dalam perkuliahan.

Hestu dan Eka yang tergabung dalam barisan Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) menuturkan keinginan mereka untuk mewujudkan keinginan orang tua mereka. Eka misalnya yang berkeinginan untuk lulus dengan tepat waktu agar tidak mengecewakan orang tua,” tuturnya.

Selain itu, Hestu menuturkan berbakti dapat dimulai dengan hal – hal yang sederhana. “Mendengarkan kata – kata orang tua. Kedua, hal – hal kecil seperti memberikan salam. Dan yang pasti jangan sampai bikin orang tua kecewa dan nangis,” tambah Hestu.

Acara tidak berhenti di situ. Para mahasiswa/i keperawatan tahun pertama diberikan materi oleh Moudy E. U Djami, MMPd., MKM., M.Keb mengenai “Isu Terkini dan Evidence Base Praktik Kebidanan”. Materi ini diberikan kepada mahasiswa/I keperawatan agar tidak mengalami kesulitan dalam perkuliahan.


Artikel Terkait

Senang Mengenal Anda

Senang Mengenal Anda

31 Oktober 2014 Sekitar jam 09:30 pagi, nampak sejumlah relawan muda – mudi Tzu Chi dan mahasiswa beasiswa karir mulai berdatangan ke ruang pelatihan relawan di Jing Si Books & Cafe Mall Kelapa Gading.
Gathering Mahasiswa Karir Tzu Chi : Menuai Wawasan Baru

Gathering Mahasiswa Karir Tzu Chi : Menuai Wawasan Baru

08 Desember 2014 Gathering program mahasiswa karir Tzu Chi yang ketiga diadakan di Galeri DAAI, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Minggu (7/12). Lebih dari 100 mahasiswa/i karir hadir dalam acara ini. Mereka berasal dari berbagai jurusan tahun pertama dan kedua. Turut hadir 30-an relawan pendamping.
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -