Gathering Peduli Kasih dalam rangka menyambut Hari Raya Natal ini memberikan perasaan sukacita dan menimbulkan rasa syukur ke dalam diri masing-masing, baik para Gan En Hu maupun relawan Tzu Chi.
“Pohon cemara di luar pagar, Tinggilah nian tiada terkata, Gema Natal telah terdengar, Penjuru dunia bersuka cita,” begitu bunyi pantun dari Sukmawati selaku pembawa acara pada Gathering Peduli Kasih dalam rangka menyambut Hari Raya Natal. Gathering yang digelar Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada Minggu, 17 Desember 2023 ini dihadiri oleh 78 relawan beserta para penerima bantuan Tzu Chi.
Sekitar pukul 08.00 WIB, relawan mulai berdatangan guna menyiapkan hidangan dan persiapan lainnya. Tepat pukul 09.00 WIB, ruangan mulai dipadati relawan beserta para penerima bantuan Tzu Chi yang akan bersukacita bersama-sama merayakan Hari Raya Natal.
Gathering makin meriah saat para siswi kelas budi pekerti menampilkan tarian dengan tema Merry Christmas.
Relawan mengajak gan en hu untuk bersama-sama bernyanyi lagu-lagu ceria.
Gathering diawali dengan memberikan penghormatan kepada Tuhan yang Maha Esa dan Master Cheng Yen, kemudian menyaksikan Lentera Kehidupan Master Cheng Yen yang berjudul “Merasakan Kedamaian dengan Senantiasa Bersyukur.” Intisari dari ceramah Master Cheng Yen tersebut adalah di dunia ini ada banyak hal yang patut disyukuri. Kita hendaknya bersyukur atas segala hal dan kepada setiap orang, setiap waktu. Dengan adanya rasa syukur, hati akan penuh dengan kehangatan dan kebahagiaan.
Para penerima bantuan Tzu Chi dan juga relawan kemudian diajak mendengarkan sekilas mengenai sejarah dan arti Tzu Chi yang dijelaskan Sukmawati. Bahwa Tzu adalah memberikan kebahagiaan, Chi adalah melenyapkan penderitaan.
Memeriahkan acara, para siswi kelas budi pekerti menampilkan tarian dengan tema Merry Christmas. Para penerima bantuan Tzu Chi atau gan en hu juga diajak bernyanyi lagu-lagu yang ceria.
Delfin merasa sangat terharu dengan keramahan dan perhatian para relawan.
Delfin (42), salah seorang Gan En Hu merasa terharu oleh kehangatan yang diberikan relawan Tzu Chi. Ibu dari enam anak ini diberikan bantuan pendidikan dan sembako oleh Tzu Chi. “Saya merasa Tzu Chi ini bukan sebuah lembaga tetapi sebuah rumah karena kekeluargaan yang saya rasakan di sini,” ungkap Delfin.
Gan En Hu lainnya, Nur Hayati (45) juga sangat bersyukur telah dipertemukan dengan Tzu Chi sehingga anaknya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Sekarang anak saya telah menjadi bidan, dan juga ada yang sedang melanjutkan jenjang pendidikan sarjana.Tzu Chi tidak memandang agama, juga saling mendukung dan memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi,” ucap Nur Hayati.
Nur Hayati merasa bersyukur telah dipertemukan dengan Tzu Chi sehingga anaknya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Gathering peduli kasih ini memang bertujuan memberikan perasaan sukacita dan menimbulkan rasa syukur ke dalam diri masing-masing. Seperti yang tertuang dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen bahwa, “perasaan sukacita membuat kita tidak gentar menghadapi kesulitan. Kekuatan hanya dapat terhimpun bila ada rasa syukur di dalam hati.”
Editor: Khusnul Khotimah