Gembira Karena Melihat Lebih Jelas

Jurnalis : Ardiansyah (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Dalom, Nadya Iva (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)
 
 

foto
Baksos kacamata ini diselenggarakan di 20 sekolah di mana dari hasil screening yang telah diadakan sebelumnya terdapat 499 orang penerima kacamata.

Bakti sosial berupa pemberian kacamata yang dilaksanakan pada 10 - 12 Juli 2012di Kampar, Riau ini merupakan kegiatan lanjutan dari hasil pemeriksaan mata (screening) pada akhir Mei 2012 lalu. Acara ini diselenggarakan di 20 sekolah di mana dari hasil screeningyang telah diadakan sebelumnya didapatkan 499 orang penerima kacamata yang terdiri atas 350 siswa dan 149 guru.

 

Pelaksanaannya dengan mengundang para penerima kacamata untuk datang berkumpul di satu sekolah. Setiap penerima kacamata tidak bisa diwakilkan karena kacamata-kacamata tersebut akan di-setel disesuaikan dengan bentuk wajah pemiliknya agar nyaman untuk dipakai. Sebelum menerima kacamatanya, para siswa diberikan penyuluhan tentang perawatan kacamata dan menjaga kesehatan mata.

Selama tiga hari kegiatan para relawan bergantian memperagakan cara merawat kacamata, diantaranya adalah Roby Andhono Shixiong dan Nurcahyo Shixiong yang membawakan dengan jenaka sehingga para siswa SD antusias mendengarkannya. Perbedaan postur tubuh keduanya yang kontras membuat duet penyuluhan ini sukses membuat para siswa tertawaa dan membuat esensi dari penyuluhan tersebut diingat terus.

foto   foto

Keterangan :

  • Para relawan memastikan pembagian kacamata ini berlangsung dengan tertib (kiri).
  • Dengan pembagian kacamata ini, siswa-siswi diharapkan dapat belajar dengan lebih baik lagi (kanan).

Di hari terakhir kegiatan, penyuluhan perawatan kacamata tersebut dibawakan oleh Viny Kurniawan Shijie. Tidak kalah dengan para Shixiong sebelumnya, para siswa juga sangat antusias mendengarkan penjelasannya sambil melakukan tanya jawab. Para siswa yang merasa kacamatanya kurang pas juga diimbau untuk maju kedepan agar diperbaiki kacamatanya olehoptician. Para relawan benar-benar memastikan kacamata-kacamata tersebut nyaman untuk dipakai sehari-hari. 
            
Dari seluruh siswa-siswi dan guru yang hadir dalam bakti sosial kali ini, beberapa dari mereka mengaku sangat senang dan antusias dalam mengikuti acara ini. Salah satunya adik kecil bernama Febri Renaldi dari SDN 002 Koto Aman, siswa kelas 5 sekolah dasar ini mengatakan, “Saya senang dengan acara ini, sebelumnya kalau saya baca kurang jelas, sekarang sudah lebih jelas”. Kemudian salah satu siswi dari MTS Jamiyatul Husna, yaitu Nurmirawati juga turut mengungkapkan kegembiraannya saat mendapatkan kacamata barunya. Selain kedua siswa-siswi tersebut, juga turut kami wawancarai siswa-siswi dari masing-masing sekolah, diantaranya David Kusuma Putra dari SDN 21 Naga Mas dan Leni Asrul dari SDN 001 Sekijang, mereka mengaku sangat senang atas pembagian kacamata ini karena sangat berguna bagi mereka.
            
Tidak hanya siswa-siswi saja yang bergembira, guru-guru pengajar dari masing-masing sekolah penerima kacamata juga turut bergembira atas kegiatan bakti sosial ini. Salah satunya Ibu Mariyah guru SDN 21 Naga Mas, guru kelas 5 Sekolah Dasar ini merasa puas atas kegiatan ini, “Kegiatan ini sangat membantu, penglihatan saya yang kurang terang menjadi lebih terang sekarang”. Semoga kacamata ini menjadi berkah bagi siswa maupun guru yang mendapatkannya, serta membuat mereka terus terpacu untuk belajar dan berkarya menorehkan tinta emas di lembaran hidup mereka.

 

 
 

Artikel Terkait

Wujud Cinta Kasih kepada Semua Makhluk Hidup

Wujud Cinta Kasih kepada Semua Makhluk Hidup

24 November 2020

Kelas budi pekerti yang rutin diadakan setiap bulannya, kembali dilaksanakan oleh komunitas relawan Tzu Chi di He Qi Utara 2 pada Minggu, 22 November 2020.  Para Xiao Pu Sha, panggilan kepada anak-anak peserta kelas budi pekerti berkumpul dalam jaringan mulai pukul 09.45 WIB. Kelas kali ini merupakan kelas terakhir di tahun 2020.

Bijak Dalam Menyikapi Hasil Test PCR

Bijak Dalam Menyikapi Hasil Test PCR

09 Juli 2021

Dokter Hardy Indradi, Sp. PD, dokter spesialis penyakit dalam di Tzu Chi Hospital dan RS Cinta Kasih Tzu Chi menjelaskan, Covid-19 dianggap sebagai bencana sehingga semua pihak harus bersatu hati mengatasi bencana ini.

Internasional: Gereja Cinta Kasih Bunun

Internasional: Gereja Cinta Kasih Bunun

31 Maret 2010
Perumahan Cinta Kasih di Shanlin banyak dihuni oleh penduduk asli Suku Bunung. Maka di perumahan tersebut dibangunlah 2 gereja sehingga para warganya dapat melanjutkan kegiatan beribadah mereka. Salah satu gereja yang telah dibangun ukurannya sama persis dengan yang lama yakni Gereja Presbiterian dan oleh para pemuka masyarakat telah disetujui jika namanya diubah menjadi ”Gereja Cinta Kasih Bunun.”
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -