Gemerencing Celengan Bambu

Jurnalis : Rianto Budiman (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)

Para siswa kelas 1 SD Dharma Budhi Bhakti bersama-sama dengan para relawan Tzu Chi dan guru mengangkat tinggi-tinggi celengan bambu Tzu Chi seusai pembagian celengan baru.

Pada acara pengumpulan celangan bambu yang dilaksanakan pada Jumat, 14 Agustus 2015 di Sekolah Dharma Budhi Bhakti, Sunter Jakarta Utara berhasil terkumpul lebih dari 100 celengan bambu yang siap untuk dituangkan. Celengan bambu ini tidak hanya berasal dari para siswa SD dan SMP Dharma Budhi Bhakti saja, tetapi juga dari para guru dan karyawan sekolah ini.

Suara gemerencing uang logam yang dituangkan ke dalam sebuah wadah terdengar menambah meriah suasana pada kegiatan kali ini. Suara-suara ini seolah mewakili perasaan hati dari si pemilik celengan bambu, yang secara sukarela mau berbagi terhadap sesama tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, maupun golongan tertentu.

Simon, Kepala SMA Dharma Budhi Bhakti menuangkan celengan bambu miliknya dan berharap agar kegiatan penuangan celengan ini dapat dilaksanakan secara rutin.

Selain penuangan celengan juga diadakan sesi Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) kepada para siswa TK dan SD kelas 1 yang belum memiliki celengan bambu.

Menumbuhkan Jiwa Sosial

Program SMAT dengan celengan bambu sesungguhnya sangat tepat ditujukan kepada generasi muda, seperti para siswa sekolah, dimana mereka diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial guna menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. Hal ini sesuai dengan pesan Master Cheng Yen kepada generasi muda untuk dapat menghargai berkah yang dimiliki, menciptakan kebaikan untuk sesama, dan bersama-sama mengamalkan cinta kasih universal (Buku “Menaburkan Benih Kebahagian” - Master Cheng Yen).

Simon, Kepala SMA Dharma Budhi Bhakti mengatakan, “Kegiatan ini dapat membangkitkan kepedulian para siswa terhadap saudara-saudara kita yang masih hidup kekurangan, sekaligus membuat mereka lebih peka terhadap keadaan di luar.”  Kegiatan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) merupakan kegiatan positif, di mana dengan menyisihkan uang jajan atau belanja secara bersama-sama kita bisa membantu sesama yang membutuhkan. Kita tidak boleh mengabaikan satu perbuatan bajik, karena setiap perbuatan kecil adalah bermakna dan berkontribusi terhadap sesama umat manusia di dunia.

Sementara, Sugeng, seorang guru SD selepas menuangkan celengan bambu miliknya mengatakan bahwa dia sangat mendorong para siswa untuk turut berpartisipasi dalam menabung di celengan bambu Tzu Chi yang disebutnya sebagai “celengan sosial”. Menurut Sugeng anak-anak harus dididik untuk dapat memiliki rasa sosial sedini mungkin. Program celengan bambu Tzu Chi ini menurut Sugeng sangat luar biasa, bagaimana dari uang kecil yang dikumpulkan dan dihimpun dari begitu banyak orang ternyata dapat disumbangkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Jenifer, seorang siswi kelas 9 mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam program celengan bambu ini merupakan praktik nyata dalam melakukan kebajikan. “Sangat senang, ternyata dengan menyisihkan uang jajan, kita bisa berpartisipasi membantu orang lain,” tuturnya. Selain penuangan celengan bambu, pada kesempatan ini juga dilakukan kegiatan sosialisasasi Tzu Chi dan SMAT kepada para siswa TK dan SD kelas 1 yang belum memiliki celengan bambu. Di akhir acara kali ini sebanyak 200 buah celengan baru dibagikan kepada para siswa baru ini.

Artikel Terkait

Menjalin Jodoh Melalui SMAT

Menjalin Jodoh Melalui SMAT

24 Maret 2014 Menumbuhkan niat untuk bersumbangsih melalui celengan bambu merupakan cara untuk melakukan kebajikan. Dengan mensosialisasikan celengan bambu diharapkan masyarakat mengerti lebih jelas arti bersumbangsih antar sesama.
Bersumbangsih untuk Sesama

Bersumbangsih untuk Sesama

19 Oktober 2018
Pada 16 Oktober 2018 penuangan celengan bambu dilaksanakan di Widya Salon, yang berlokasi di Jl. Sadakeling No. 12 Bandung. Para donatur yang telah menabung di setiap hari untuk mengisi celengan SMAT ini terlihat begitu bahagia saat menuangkan isi celenganya ke dalam kolam dana.
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -