Gemerincing Koin Cinta Kasih

Jurnalis : Erli Tan, Fotografer : Aris Widjaja, Yusniaty (He Qi Utara)

Sabtu, 17 Oktober 2015, Agung Sedayu Grup (ASG) melalui program ASG Berbagi, kembali mengadakan acara penuangan celengan bambu di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk.

Cring..cring...cringg… Itulah suara indah gemerincing koin yang bergulir dan berlomba-lomba masuk melalui selongsongan bambu ke dalam wadah cinta kasih Tzu Chi. Koin-koin itu adalah tetesan-tetesan cinta kasih yang berhasil dikumpulkan oleh jajaran direksi, manajemen, dan karyawan Agung Sedayu Grup (ASG). Pagi itu, 17 Oktober 2015, Agung Sedayu Grup (ASG) melalui program ASG Berbagi, kembali mengadakan acara penuangan celengan bambu di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. Dengan motto Segenggam Harapan ‘tuk Mereka Bahagia, penuangan ini telah diadakan untuk keempat kalinya.

Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam kata sambutannya mengimbau 300 donatur yang hadir untuk dapat maju selangkah lagi, yaitu dengan terjun ke dalam masyarakat agar dapat merasakan langsung bagaimana esensi dalam berbuat baik. “Saya harap dari semua bisa sama-sama lihat di daerah-daerah yang minus (kekurangan) di Jakarta. Supaya teman-teman dari Agung Sedayu bisa melihat dan merasakan. Kalau kita melihat ke bawah itu, kita baru bisa bersyukur,” tuturnya. Ia juga berharap agar setiap orang dapat mengikuti barisan Tzu Chi dan menjalankan ibadah menurut agamanya masing-masing. Pada kesempatan itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua hadirin atas partisipasinya dalam program ini.

Kegiatan yang mengusung motto Segenggam Harapan ‘tuk Mereka Bahagia, ini telah diadakan untuk keempat kalinya.

Seluruh jajaran direksi, manajemen, dan karyawan Agung Sedayu Grup (ASG) bersama-sama menuang celengan bambu.

Acara berlangsung sederhana dan dilanjutkan dengan pertunjukan isyarat tangan Satu Keluarga oleh tim dari relawan ASG. Selain itu, hadirin juga mendengarkan sharing dari Hong Tjhin Shixiong sebagai relawan Tzu Chi yang ikut serta dalam bantuan ke Nepal beberapa waktu lalu. Isi sharingnya berupa pengalaman relawan Tzu Chi selama menjalankan misi kemanusiaan pascagempa Nepal. Di akhir sharing, Hong Tjhin juga menyemangati relawan ASG untuk bergabung dalam barisan Tzu Chi agar nantinya juga berseragam Biru Putih.

Para donatur dari ASG ini banyak yang melibatkan keluarganya untuk ikut berdana. Seperti yang dilakukan oleh Veronica Susilo, General Manajer Marketing Distrik 8 ASG. Kali ini ia datang membawa putranya, Arya, dengan membawa 5 buah celengan. Dari 5 celengan tersebut, dua di antaranya diisi oleh Arya yang masih berumur 10 tahun. “Berapapun dana yang ada dalam celengan ini merupakan bantuan yang mungkin tidak berarti bagi kita, tapi ternyata bagus buat orang lain karena dapat membantu mereka,” ungkapnya. Sikap inilah yang ia tanam pada putranya untuk tidak menganggap remeh uang kecil. Hampir setiap hari Arya memasukkan koin ke dalam celengan-celengannya dan ia merasa senang saat menuangnya karena dapat membantu sesama.

Hong Tjhin Shixiong mengisi sharing berupa pengalaman relawan Tzu Chi selama menjalankan misi kemanusiaan pascagempa Nepal.

Acara penuangan berlangsung sukses dan berhasil mengumpulkan ribuan koin dari 430 buah celengan.

Acara penuangan berlangsung sukses dan berhasil mengumpulkan ribuan koin dari 430 buah celengan. Gemerincing koin yang dituang ramai-ramai dengan diiringi lagu Masa Celengan Bambu ditambah dengan niat baik yang timbul dari para donatur, telah menciptakan suasana bahagia karena dapat bersama-sama menghimpun berkah demi kehidupan masyarakat yang lebih baik.


Artikel Terkait

Gemerincing Koin Cinta Kasih

Gemerincing Koin Cinta Kasih

19 Oktober 2015 Sabtu, 17 Oktober 2015, Agung Sedayu Grup (ASG) melalui program ASG Berbagi, kembali mengadakan acara penuangan celengan bambu di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. Dengan motto Segenggam Harapan ‘tuk Mereka Bahagia, penuangan ini telah diadakan untuk keempat kalinya.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -