Gempa Cianjur: Baksos Kesehatan Umum, Mata, dan Gigi

Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung) , Fotografer : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung)
Mayjen TNI dr. Guntoro, Sp. BP-RE(K), Kapuskes TNI (kanan), didampingi relawan Tzu Chi menyerahkan bantuan sembako berisikan 10 kg beras kepada salah satu warga.

Satu bulan sudah gempa yang meluluhlantahkan Kabupatan Cianjur, Jawa Barat,  ribuan warga yang menjadi korban dalam bencana ini masih menempati tenda-tenda darurat. Permasalahan mumcul selain infrastruktur yang kurang layak/memadai, makanan yang terbatas, serta buruknya cuaca membuat para pengungsi terserang berbagai penyakit. Relawan Tzu Chi Jakarta bersama relawan Tzu Chi Cianjur, Sukabumi, dan Bandung bersama-sama kembali memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak gempa bumi.

Pada Selasa, 27 Desember 2022, relawan dan Tim Medis Tzu Chi yang tiba di lapangan futsal Talaga Kampung Koleberes, Des. Talaga, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur pada pukul 06.00 WIB langsung mempersiapkan logistik untuk mengadakan baksos kesehatan umum, gigi, dan mata. Para relawan langsung berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan TNI (Puskes TNI) untuk melayani masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan (pengobatan) dan pembagian 500 paket bantuan yang berisikan 10 kg beras bagi warga yang sudah mendaftar dalam baksos kesehatan ini.

Relawan dan Tim Medis Tzu Chi tiba pukul 06.00 WIB dan langsung menyiapkan tempat, peralatan, dan perlengkapan untuk pelaksanaan baksos kesehatan. Meski diguyur hujan, hal ini tak menghentikan semangat relawan dan tim medis dalam melayani 350 orang lebih warga di pengungsian.

Lapangan Futsal Talaga ini dekat dengan tempat pengungsian warga sekitar yang rumahnya rusak akibat gempa dan kondisinya sudah tidak layak huni ataupun membahayakan. Di sini relawan Tzu Chi mendirikan tenda darurat untuk pelayanan baksos kesehatan bagi warga pengungsi yang menghuni tenda pengungsi yang didirikan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebulan Lebih Tinggal di Tenda, Pengungsi Mulai Alami Gangguan Kesehatan
Baksos kesehatan dimulai sejak jam 8 pagi. Meski diiringi rintik hujan, namun hal ini tak menghentikan semangat relawan dan Tim Medis Tzu Chi beserta tim dokter dari Puskes TNI hingga berhasil melayani sebanyak 350 warga, yang terdiri dari 27 pasien gigi, 25 pasien mata, dan 298 pasien pengobatan umum.

Salah satu pasien, Nunung (72) yang telah sebulan menetap ditenda pengungsian mengalami gangguan pencernaan karena faktor cuaca. "Iya udah diare dua hari, jadi lemes. Hujan terus (kondisi) dingin di tenda. Untung ada dokter ini, jadi saya bisa periksa (berobat), makasih sekali," ungkap Nunung haru.

Nunung didampingi oleh anak ketiganya Ani (54). Ani menceritakan kejadian pada saat gempa yang  terjadi pada 21 November 2022. Kala itu Ani dan Nunung tengah bersantai di rumahnya di Kec. Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Mimi Tjondro (kanan), relawan Tzu Chi memberikan perhatian kepada Ani (tengah) dan Ibunya Nunung (kiri) seusai melakukan pengecekan kesehatannya.

“Iya saya teh (tuh -red) sama emak lagi di rumah, siang-siang lagi gituh weh, eh ada lini (gempa). Emak aya lini hayu ceuk saya teh (Emak ada Gempa ayo kata saya -red), karena dirumah cuman ada saya sama emak dan anak saya rewas aya lini kitu tah (kaget ada gempa). Emak saya katimpah (tertimpa) reruntuhan sampai ngorondang (merangkak) ke luar rumah. Badannya luka-luka waktu itu,” kata Ani lirih.

Nunung dan keluarga Ani menempati tenda darurat yang didirkan oleh TNI. Di dalam tenda tersebut diisi oleh 20 orang. Ukuran tenda yang terbatas, kemudian diperparah dengan datangnya musim penghujan membuat keluarga ini banyak terserang berbagai penyakit seperti batuk dan flu. Dokter Ruth Oni Angriani Atmaja, MARS,  Tim Medis Tzu Chi Indonesia sekaligus koordinator baksos kesehatan kali ini membenarkan jika warga yang berobat kebanyakan mengalami sakit flu dan batuk.

“Kita sambil jalan sudah ada 300-an warga ya yang berobat, kebanyakan mereka itu mengeluhkan batuk dan flu karena faktor cuaca ya, karena kan udah satu bulan lebih mereka di pengungsian. Tadi ada juga pasien (hamil) yang mengeluhkan sudah 41 hari tidak ada pergerakaan janin dan itu harus ada tindakan lanjutan, jadi tadi kita kasih rujukan ke rumah sakit (RSUD Sayang) di Cianjur ya untuk tindakan lanjutan,” ungkar dokter Ruth.

Rini (Jilbab Hitam) memeriksakan anaknya Siti Aminah yang mengalami ganguan kulit karena sulitnya air bersih di pengungsian.

Tidak sampai di situ, permasalahan minimnya air bersih dipengungsian membuat warga banyak yang mengalami permasalah kulit. Rini (26) datang bersama anaknya Siti Aminah yang baru berusia 10 bulan. Anak Rini, Siti mengalami gatal-gatal di kedua kakinya. Karena sulitnya air bersih, Rini mengaku terpaksa harus memakai air pembuangan untuk mencuci kaki anaknya itu selama dalam pengungsian.

“Iya, gak ada air bersih disini jadi terpaksa pake air pembuangan jadi weh gini kakinya. Saya dengar dari yang lain di sini ada pengobatan gratis makanya saya buru-buru ke sini buat periksa anak saya. Alhamdulilah seneng banget ada ini (baksos kesehatan) jadi anak saya bisa ada obatnya, terbantu sekali makasih,” ujar Rini terharu.

Tzu Chi juga membagikan 500 paket bantuan yang berisi 10 kg beras kepada warga yang berobat dan warga lain di sekitar lokasi baksos.

Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan Pusat Kesehatan TNI (Puskes TNI) mengadakan baksos kesehatan umum di Kampung Koleberes, Des. Talaga, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari bantuan Tzu Chi kepada para korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Baksos kesehatan ini juga diadakan dalam rangka HUT ke-54 Pusat Kesehatan TNI. Sebelumnya Tzu Chi Indonesia sudah beberapa kali mengadakan baksos kesehatan dan pembagian bantuan bagi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.

"Hari ini baksos kesehatan untuk warga di Kampung Koleberes, baksos kesehatan umum, mata, dan gigi dalam rangka HUT Puskes TNI ke-54. Di hari ulang tahun ini, lebih baik kita gunakan untuk membantu sesama, saudara-saudara kita yang membutuhkan (korban gempa). Kami bekerja sama dengan banyak mitra, salah satunya Yayasan Buddha Tzu Chi yang senantiasa bersinergi dalam hal kemanusiaan," terang Mayjen TNI dr. Guntoro, Sp. BP-RE(K), Kapuskes TNI.

Sebanyak 30 relawan medis dari Jakarta, Cikarang, dan bandung memberikan pelayanan kesehatan bagi para penyintas gempa Cianjur, Jawa Barat.

Dalam baksos kesehatan ini ada sebanyak 37 relawan dari Jakarta, Tangerang, Cianjur, Sukabumi, Cikarang dan Bandung, yang ikut membantu kelancaran baksos ini. Selain itu Tim Medis Tzu Chi Indonesia yang tergabung dalam Tzu Chi Internasional Medical Association ada sembilan dokter umum dan spesialis, 10 perawat, 16 apoteker dan empat tim medis lainnya yang turut berpartisipasi membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Tzu Chi Bandung Bantu Renovasi Gedung Sekolah Usai Gempa Cianjur

Tzu Chi Bandung Bantu Renovasi Gedung Sekolah Usai Gempa Cianjur

22 Juni 2023

Pada 12 Juni 2023 relawan Tzu Chi Bandung menyerahkan bantuan renovasi Sekolah Menengah Atas Terpadu Yayasan Al-Ma’shum Mardiyah yang hancur pascagempa melanda Cianjur 21 November 2022.

Gempa Cianjur: Baksos Kesehatan Umum, Mata, dan Gigi

Gempa Cianjur: Baksos Kesehatan Umum, Mata, dan Gigi

29 Desember 2022
 Tzu Chi Indonesia terus membantu korban gempa di Cianjur. Kali ini, Tzu Chi bekerja sama dengan Pusat Kesehatan TNI menggadakan baksos kesehatan umum, gigi, dan mata.
RTV Salurkan Bantuan Gempa Cianjur Melalui Tzu Chi

RTV Salurkan Bantuan Gempa Cianjur Melalui Tzu Chi

20 Desember 2022

Rajawali TV (RTV), salah satu stasiun televisi nasional mempercayakan bantuan kemanusiaannya untuk korban gempa bumi di Cianjur melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. 

Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -