Gempa Jepang : Galang Dana di Indonesia
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
|
| ||
Ketika semua ruang dan waktu serasa dipenuhi nada pilu, Tzu Chi sebagai organisasi kemanusiaan yang berlandaskan cinta kasih universal tak tinggal diam melihat bencana alam itu. Beberapa jam setelah tsunami melanda, Tzu Chi Jepang langsung turun ke lapangan untuk memberikan makanan hangat kepada para korban.
Keterangan :
Empat hari berselang, pada hari Selasa pagi, 15 Maret 2011 Tzu Chi Indonesia mengadakan doa bersama yang ditujukan untuk meringankan derita korban tsunami serta berdoa semoga dunia terbebas dari bencana. Pada sore harinya, sejumlah karyawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melanjutkan aksi kemanusiaan dengan melakukan penggalangan dana di kalangan staf Yayasan Buddha Tzu Chi dan DAAI TV Indonesia. Menurut Eric Yudo, mulai hari Selasa ini setiap pagi para staf Yayasan Buddha Tzu Chi dan DAAI TV Indonesia akan melakukan doa bersama untuk para korban gempa dan tsunami di Jepang seusai menyaksikan program Lentera Kehidupan.
Keterangan :
Sesungguhnya, penggalangan dana seperti itu sudah rutin dilakukan jika terjadi bencana di manapun bencana itu terjadi. Seperti pada saat bencana alam gempa bumi di Padang, topan Morakot di Taiwan, tsunami di Mentawai, dan erupsi Merapi beberapa bulan yang lalu. Begitu pula dengan bentuk penggalangan dana yang dilakukan, dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui kotak sumbangan secara tunai maupun melalui transfer ke nomor rekening bank. | |||
Artikel Terkait

Bulan Berkah, Vegetarian, dan Berbakti
24 Agustus 2012 Banyak orang yang merasa pantang untuk beraktivitas pada bulan tujuh, seperti membuka usaha, menikah, dan lain-lain. Padahal dalam pandangan agama Buddha, bulan tujuh adalah bulan berkah, bulan penuh sukacita.Kebersamaan Antarsesama di Misi Kesehatan Tzu Chi
22 Februari 2017
Tidak Menyerah pada Keterbatasan
15 November 2018Sebanyak 133 relawan Tzu Chi Indonesia dilantik menjadi Relawan Komite pada Rabu, 14 November 2018 di Banqiao, Taiwan. Salah satu di antara mereka adalah pasangan suami-istri Handaya dan Komariah, relawan Tzu Chi dari He Qi Barat 1.