Gempa Jepang : Gerak Sigap Tzu Chi
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News |
| ||
Tzu Chi juga telah menghubungi jaringan global luar negerinya di Taiwan, Shanghai, Indonesia, dan Filipina untuk mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan menghadapi peringatan tsunami, dan memberikan bantuan yang dibutuhkan. Dampak pascagempa diikuti dengan seksama. Master Cheng Yen telah melakukan hubungan teleconference dengan relawan Tzu Chi di kantor cabang Jepang di Tokyo dan telah diberi kabar bahwa seluruh relawan Tzu Chi di Tokyo dalam keadaan selamat. Master Cheng Yen menyampaikan keprihatinannya yang mendalam bagi seluruh rakyat Jepang, termasuk kepada Rissho Kosei-Kai, sebuah lembaga Buddhis. Beliau berharap relawan Tzu Chi di wilayah Asia Pasifik dapat menghubungi satu sama lain untuk memastikan semuanya dalam keadaan selamat. Karena serangkaian bencana terus terjadi melanda bumi, Master Cheng Yen menekankan pentingnya untuk mawas diri dan bersikap tulus dalam setiap tindak-tanduk kita. Beliau juga mengingatkan pentingnya untuk bervegetarian demi kelestarian alam dan pentingnya melakukan introspeksi diri. Dengan melakukan itu semua, kita bisa menghimpun berkah bersama dan meringankan dampak bencana yang telah terjadi. (sumber: www.tzuchi.org , 11 Maret 2011) | |||
Artikel Terkait
Menyebrangi Lautan untuk Penglihatan yang Terang
01 Maret 2017Gelombang laut di perairan Kepulauan Mentawai-Padang malam itu lebih tenang, tak seperti biasanya. Sekitar 218 Warga Kepulauan Mentawai dari Kecamatan Sipora Utara dan Sipora Selatan berada di atas kapal dalam perjalanan menuju Kota Padang.

Pentingnya Melestarikan Lingkungan
25 Juni 2024Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Pangeran Jayakarta pagi itu kedatangan 25 mahasiswa yang tergabung dalam Teach for Indonesia, yakni kelompok kerelawanan mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Semangat kerelawanan mereka selaras dengan beberapa misi Tzu Chi.
Menyatukan Tali Persaudaraan Melalui Misi Kesehatan Tzu Chi
23 September 2014Penyakit bisa menyerang siapa saja dan tak pernah pandang bulu. Bagi golongan masyarakat berpendapatan rendah, terserang penyakit dapat menjadi masalah besar. Kesulitan biaya pengobatan sering kali menjadi alasan banyak masyarakat tidak periksa kedokter sehingga penyakitnya kian hari kian memburuk. Jangankan untuk berobat, biaya untuk kehidupan sehari-hari saja terkadang sulit dipenuhi.