Gempa Lombok: Survei Tanggap Bencana

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
 
 

foto
Senin, 15 Juli 2013, relawan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi melakukan survei ke titik lokasi bencana gempa yang melanda Kabupaten Lombok Utara beberapa waktu lalu.

Saat matahari tepat berada di atas kepala, kami menapakkan kaki di bumi bagian Timur Indonesia, tepatnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Nampak  beberapa orang berseragam atasan abu-abu dan bawahan warna cokelat tua menyambut kedatangan  relawan Tzu Chi. Dengan senyum ramah, para relawan dan rombongan menerima sambutan hangat Kapolda Lombok. Relawan pun diantar menuju kantor Bupati Kabupaten Lombok Utara atau yang dikenal dengan sebutan KLU pada hari Senin, 15 Juli 2013.

Perjalanan menuju lokasi bencana gempa membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dengan menempuh perjalanan melintasi pegunungan. Kami pun menikmati  pemandangan indah sepanjang jalan dan sejuknya udara kota ini. Tanpa terasa, kami tiba di kantor Bupati Lombok Utara. Kami disambut bupati beserta jajarannya serta aparat TNI dan Polri. Para relawan dan pihak pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersama-sama melakukan koordinasi mengenai kondisi korban bencana gempa bumi yang terjadi tanggal 22 Juni 2013. Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter menghabiskan seribuan rumah dengan kondisi rusak berat dan tujuh ribuan rumah dengan kondisi rusak ringan dan rusak sedang yang tersebar di 18 desa.

Tidak hanya tempat tinggal yang rusak, namun juga bebarapa fasilitas umum seperti sekolah, kantor-kantor, tempat-tempat ibadah (masjid dan wihara). Secara fisik, banyak yang menjadi korban akibat gempa yang melanda Kabupaten Lombok Utara siang itu. Namun, jiwa penduduk turut terkena dampak bencana gempa. “Masyarakat banyak mengalami trauma akibat gempa. Ketakutan juga muncul pada anak-anak,” jelas M. Iwan Maret Asmara selaku Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara. Ia berharap dengan kedatangan relawan Tzu Chi dapat turut berpastisipasi memberikan perhatian kepada warga Lombok Utara ini. “Semoga yayasan Buddha Tzu Chi bisa membantu kami,” imbuhnya.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi disambut hangat oleh pemerintah setempat untuk melakukan koordinasi mengenai kondisi bencana gempa (kiri).
  • Relawan sedang berinteraksi dengan salah satu warga yang sedang membersihkan sisa-sisa bangunan rumahnya akibat gempa berkekuatan 5,4 skala Richter (kanan).

Relawan Tzu Chi, Adi Prasetyo menjelaskan bahwa kali ini Tzu Chi mengadakan survei lokasi bencana untuk mengetahui kondisi kerusakan yang terjadi yang kemudian hasil survei akan didiskusikan kembali dengan pimpinan yayasan Buddha Tzu Chi di Jakarta. Suardi, selaku Sekda yang mewakili Bupati Lombok Utara yang tidak dapat mengikuti koordinasi lantaran ada salah satu keluarga yang meninggal mengungkapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Tzu Chi yang kini melakukan survei. “Kita berterima kasih terhadap Yayasan Budha Tzu Chi atas perhatian ke warga Lombok Utara ini. Kami mengaharapkan untuk bantuan perbaikan rumah, karena sangat kami butuhkan,” ucapnya.

Setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat, relawan Tzu Chi yang didampingi anggota TNI dan Polri juga melakukan survei ke salah satu lokasi bencana gempa di desa Tanjung. Relawan juga sempat berinteraksi dengan warga yang menjadi korban bencana gempa. Mengingat bulan ini merupakan bulan puasa bagi umat Islam, sehingga relawan Tzu Chi tidak berlama-lama di lokasi bencana. Kami pun diantarkan ke penginapan yang terletak tidak jauh dari lokasi bencana.

  
 

Artikel Terkait

Perhatian Tzu Chi untuk Warga Lakarsantri

Perhatian Tzu Chi untuk Warga Lakarsantri

16 November 2021

Tzu Chi Surabaya bekerja sama dengan Koramil 0832/08 Lakarsantri, Surabaya membagikan 200 paket sembako kepada warga sekitar dan perantauan yang mengalami kesulitan menghadapi pandemi Covid-19.

Tahun Ajaran Baru Kelas Budi Pekerti

Tahun Ajaran Baru Kelas Budi Pekerti

24 Agustus 2015 Sebanyak 47 siswa kelas Budi Pekerti siswa SD (kelas Xiao Tai Yang) mengikuti kelas pada tahun ajaran baru yang dibuka pada Minggu, 16 Agustus 2015 lalu. Melalui kelas Budi Pekerti, para orang tua berharap sikap anak-anak semakin baik dari hari ke hari.
Suara Kasih : Kehangatan Pelita Hati

Suara Kasih : Kehangatan Pelita Hati

12 April 2011 Pada 28 Maret pagi pukul 06.23 waktu Taiwan, Wilayah Prefektur Miyagi, Jepang diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 skala Richter. Peringatan tsunami pun segera dikeluarkan. Tetapi beruntung, sejam kemudian peringatan itu dibatalkan. Semua orang merasa lega karenanya.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -