Gempa Nepal : 26 Jam Menuju Nepal
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy LiantoBantuan kepada korban gempa kini telah tiba Kathmandu, Nepal pada 2 Mei 2015. Perjalanan memakan waktu sekitar 26 jam karena harus beberapa kali transit.
Pada hari Jumat, 1 Mei 2015 tepatnya pukul 14.30, pesawat Hercules milik TNI AU yang membawa rombongan relawan Tzu Chi dan barang bantuan untuk korban gempa di Kathmandu, Nepal transit di Bandar Udara Internasional Don Mueang, Bangkok, Thailand. Bantuan ini merupakan respon terhadap bencana gempa berkekuatan 7,8 Skala Ritcher yang meluluhlantakkan Kathmandu pada 25 April silam. Penyaluran bantuan dari Tzu Chi Indonesia juga dibantu dengan pihak TNI dan juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Perjalanan dari Jakarta menuju Kathmandu memakan waktu sekitar 26 jam. Hal ini dikarenakan pesawat harus mengalami beberapa kali transit karena prosedur operasional penerbangan para kru dan pesawat dibatasi selama 8 jam setiap harinya. Transit dilakukan antara lain di Medan, Bangkok, dan Dhaka (Bhangladesh) sebelum akhirnya mencapai Kathmandu pada 2 Mei 2015 pukul 8 pagi waktu setempat. gelombang pertama bantuan tzu chi indonesia untuk gempa nepal dalam waktu 26 jam telah tiba di Kathmandu.
Rombongan relawan Tzu Chi akan segera bergerak dan berkoordinasi dengan tim relawan Tzu Chi dari Taiwan yang telah tiba lebih dulu.
Selain para relawan, pesawat ini juga mengangkut barang bantuan untuk para korban gempa yang terdiri dari nasi instan Jing Si, tikar, tenda, obat-obatan, dan peralatan medis. Total muatan dalam pesawat ini mencapai 12 ton. Namun berat muatan ini masih aman karena pesawat Hercules memang mampu membawa muatan maksimal 13 ton. Meski begitu, muatan yang hampir maksimal ini memaksa pilot untuk menerbangkan pesawat dengan ketinggian lebih tinggi dari penerbangan normal. Hal ini ditujukan untuk menjaga kestabilan dalam penerbangan.
Selain relawan Tzu Chi, turut serta dalam rombongan Benjamin Setiabudi yang merupakan anggota kelompok pecinta alam Taruna Hikers Club (THC). Benjamin ikut dalam penyaluran bantuan kali ini dengan tujuan khusus yaitu menemukan tiga anggotanya yang tengah melakukan pendakian saat gempa terjadi. Ketiga anggotanya tersebut adalah Alma Parachita, Kadek Andana, dan Jeroen Hehuwat.
Benjamin Setiabudi (tengah), anggota kelompok pecinta alam yang turut dalam rombongan relawan Tzu Chi tidak berpangku tangan dan membantu meski tujuannya ke Kathmandu adalah untuk mencari tiga anggotanya yang hilang pendakian.
Benjamin mendapatkan informasi akan adanya penyaluran bantuan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dari Kolonel Ckm dr. Ben Yura Rimba, MARS dari TNI AD yang juga ikut dalam rombongan ini. Surat pengajuan pun diajukan oleh Benjamin kepada Yayasan Buddha Tzu Chi untuk ikut serta dalam penyaluran bantuan ke Kathmandu. ”Kami dapat informasi bahwa Tzu Chi akan kirim bantuan ke Kathmandu dan jika diijinkan minta satu seat untuk saya dan ternyata diterima. Terima kasih kepada Tzu Chi yang telah membantu saya untuk berangkat ke Kathmandu,” ujar pria yang akrab disapa Benny ini. Benny berharap dengan semakin banyak tenaga pencari tentunya proses evakuasi dan pertolongan dapat berjalan lebih cepat. “Tentunya harapan kita semua adalah mereka semua bisa kembali dengan selamat ke Indonesia,” ujar pria yang berdomisili di Banyuwangi itu.