Gempa Nepal : Dari Tzu Chi untuk Pengungsi Maheswori

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto

Bantuan untuk Nepal

Bersama warga setempat, ke-15 tenda dari Tzu Chi dapat berdiri dengan lebih cepat.

Pada hari Senin, 4 Mei 2015, pukul 09.00 waktu setempat, Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi begerak menuju Lapangan Maheswori yang masih merupakan bagian dari wilayah Bhakatapur, Nepal. Lapangan ini menjadi lokasi bagi warga sekitar untuk mengungsi setelah gempa menguncang Nepal pada Sabtu, 25 April silam. Saat itu, para warga membangun tenda dengan ala kadarnya. Tim relawan Tzu Chi kemudian mendirikan 15 tenda dengan luas 6 x 14 M dengan kapasitas lebih dari 30 orang setiap tendanya. Tenda ini lebih aman dari rembesan air jika turun hujan dan juga memiliki saluran sirkulasi  yang lebih baik.

Proses pendirian tenda memerlukan banyak tenaga karena ukurannya yang tergolong besar. Tak menunggu lama, warga yang mayoritas adalah pengungsi ikut membantu tim relawan untuk mendirikan tenda. Berkat bantuan warga, ke-15 tenda dapat berdiri tanpa memakan waktu banyak. Tenda ini segera ditempati para warga yang sebelumnya telah membongkar tenda mereka yang didirikan seadanya.

Bantuan untuk Nepal

Hingga menjelang malam hari, para relawan terus memasak makanan untuk diberikan kepada para pengungsi dengan bermodalkan penerangan dari lampu senter.

Relawan Tzu Chi juga membangun dapur umum yang menyediakan makanan bagi para pengungsi dengan bahan baku nasi Jing Si. Bersama 10 relawan setempat, Tzu Chi menyediakan 2.000 paket makanan yang dibagikan kepada para pengungsi untuk makan siang dan makan malam. Bahan nasi Jing Si ini cukup diminati warga sekitar karena cita rasa telah disesuaikan dengan bumbu-bumbu lokal.  

Awalnya, 1.000 paket yang telah disediakan tidak mencukupi karena warga terus berdatangan. Menjelang pukul 7 malam, relawan kembali memasak untuk para pengungsi. Namun, karena tidak ada aliran listrik, maka para relawan memasak dengan bermodalkan cahaya remang-remang dari lampu senter. “Total hari ini 2000 paket makanan. Dari tadi diminta terus tapi bahan tidak cukup, jadi kami buat semampunya,” ujar Jhony, koordinator relawan.

Meski penyaluran bantuan hari itu cukup melelahkan, sepuluh relawan setempat mengaku bahagia dapat membantu dan bertekad membantu lagi keesokan harinya. Sedangkan para pengungsi juga menyambut baik bantuan dari Tzu Chi. Para pengungsi juga berjanji menjaga peralatan dan logistik di dapur umum. Mendengar ucapan para pengungsi ini, para relawan merasa bahagia dapat menjalin jodoh baik dengan relawan lokal dan para pengungsi.

Bersama Membantu Memulihkan Kehidupan

Sejak gempa melanda Nepal, berbagai organisasi kemanusiaan bergerak membantu. Salah satunya adalah Child Friendly Space (CFS) yang berada di bawah naungan World Vision. Organisasi ini telah tiba di Nepal lima hari pasca-gempa dan fokus pada pemulihan trauma pada anak-anak di pengungsian. Mereka kemudian mendirikan tenda di Lapangan Maheswori sebagai tempat anak-anak menghabiskan waktu. Setidaknya ada 150 anak-anak yang menghabiskan waktu di sini karena mereka tidak dapat bersekolah akibat kerusakan bangunan yang parah.

Bantuan untuk Nepal

Child Friendly Space (CFS) menempati tenda baru yang diberikan Tzu Chi dalam aktivitasnya memulihkan trauma yang dialami anak-anak pasca-bencana.

Salah seorang pengajar CFS, Alpinah menerangkan bahwa pada awalnya anak-anak di pengungsian sangat sulit untuk didekati. Tetapi setelah beberapa hari mengajak mereka bermain dan belajar, mereka mulai membuka diri dan lebih dekat. Lebih lanjut, Alpinah menjelaskan bahwa kegiatan belajar dan bermain dapat menjadi kegiatan yang baik untuk pemulihan trauma pascagempa. "Anak-anak sangat rentan apalagi setelah bencana. Oleh karena itu, kita ajak ke tempat kita bermain dan belajar. Jadi mereka tidak akan teringat lagi akan bencana dan dapat segera pulih," ujar Alpinah.

Meski begitu, tenda yang dimiliki CFS juga didirikan apa adanya. Terpal tipis yang menjadi langit-langit tenda tidak dapat menahan cipratan air ketika hujan turun. Oleh karena itu, Tzu Chi Indonesia menawarkan sebuah tenda bagi CFS dalam kegiatan belajar dan bermain anak-anak di pengungsian. Hal ini disambut baik. “Semoga dengan adanya bantuan tenda ini, kemungkinan kita dapat menampung lebih banyak anak dan mengembalikan senyum mereka kembali," ujar Alpinah dengan penuh harapan.


Artikel Terkait

Gempa Nepal : Berharap Bencana Segera Berlalu

Gempa Nepal : Berharap Bencana Segera Berlalu

04 Mei 2015 “Dengan membantu sesama hati saya bahagia dan batin saya jadi lebih tenang.”
Gempa Nepal : Keberangkatan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi ke Nepal

Gempa Nepal : Keberangkatan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi ke Nepal

27 April 2015 Pascagempa Nepal, Tim Tanggap Darurat dan Bantuan Medis dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang beranggotakan 15 orang akan diberangkatkan ke lokasi bencana pada tanggal 27 April 2015. Selain akan memberikan bantuan medis darurat, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi kloter pertama ini juga akan mengadakan survei.
Gempa Nepal : 26 Jam Menuju Nepal

Gempa Nepal : 26 Jam Menuju Nepal

02 Mei 2015 Perjalanan dari Jakarta menuju Kathmandu memakan waktu sekitar 26 jam. Hal ini dikarenakan pesawat  harus mengalami beberapa kali transit karena prosedur operasional penerbangan para kru dan pesawat dibatasi selama 8 jam setiap harinya. Transit dilakukan antara lain di Medan, Bangkok, dan Dhaka (Bhangladesh) sebelum akhirnya mencapai Kathmandu pada 2 Mei 2015 pukul 8 pagi waktu setempat. gelombang pertama bantuan tzu chi indonesia untuk gempa nepal dalam waktu 26 jam telah tiba di Kathmandu.
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -