Gempa Palu: Menggalang Hati untuk Korban Gempa
Jurnalis : Rel. Zhen Shan Mei (He Qi Barat 1 dan 2, Pusat, Timur, Utara 1 dan 2, Medan dan Palembang), Fotografer : Rel. Zhen Shan Mei Tzu Chi IndPara Tzu Ching turut serta dalam penggalangan dana untuk mendukung pembangunan 3.000 rumah di Palu dan Lombok.
Berawal dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pembangunan 3.000 rumah bagi para korban gempa di Lombok (Nusa Tenggara Barat), Palu, Sigi, dan Donggala (Sulawesi Tengah), para relawan Tzu Chi kemudian mulai bergerak untuk menggalang hati demi terwujudnya pembangunan ini.
Dalam berbuat kebajikan, insan Tzu Chi memang selalu mengajak banyak orang untuk ikut bersumbangsih. Bukan besar kecilnya donasi yang diberikan, tetapi ketulusan dan niat baik inilah yang terpenting. Ini sesuai dengan ajaran dari Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi bahwa semakin banyak cinta kasih yang terhimpun maka semakin besar berkah (karma baik) yang didapat, dan himpunan karma baik ini diharapkan dapat menghapus bencana.
Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi pusat melakukan penggalangan dana untuk pembangunan 3000 rumah di Palu and Lombok di Pasar Sunter dan ITC Mangga Jakarta.
Penggalangan dana yang dilakukan pada hari Sabtu, 20 Oktober 2018 terdapat di beberapa lokasi, salah satunya yaitu pasar Muara Karang, Jakarta Utara. Sejak jam 7 pagi sudah terlihat relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara 1 yang terbagi menjadi 10 tim tersebar di jalanan, toko-toko, dan gang di dalam gedung pasar. Tiap tim memegang kotak dana, sebuah poster, seulas senyum, dan ketulusan. Mereka mengajak warga untuk sama-sama bahu membahu dalam pembangunan rumah bagi korban gempa Palu dan Lombok.
Selain pengunjung pasar, ada juga pedagang yang ikut berdana. Salah satunya Sukim. Ia sudah dua tahun berdagang buah lontar di pasar ini. Ia berdana karena merasakan penderitaan para korban. “Perasaan saya turut sedih melihat banyak korban di Palu dan Lombok,” ungkapnya. Ia bersyukur karena dirinya ada dalam keadaan aman dan memiliki kesempatan menyumbang. “Mudah-mudahan jangan ada lagi bencana di sana,” harapnya.
Para
relawan mengajak semua orang untuk berpartisipasi, mulai dari baik yang berumur
maupun yang masih muda untuk berbagi cinta kasih kepada saudara-saudara di
Palu.
“Warga tampak antusias menyumbangkan dana, menyalurkan cinta kasihnya. Yang membuat kami terharu adalah banyak pedagang-pedagang kecil yang juga bersedia menyumbangkan uangnya. Kami juga turut gembira melihatnya,” ujar Yuli Natalia, koordinator kegiatan galang dana yang juga adalah Ketua Komunitas He Qi Utara 1 ini.
Sebelas Titik di Jakarta
Sementara itu, di Pasar Sunter, Jakarta Utara para relawan komunitas He Qi Pusat melakukan penggalangan dana dengan tema Peduli Bencana Gempa Donggala and Palu - Sulawesi Tengah. Relawan mengajak para ibu rumah tangga dan keluarga yang belanja di pasar ini untuk ikut peduli dan berbagi cinta kasih kepada saudara-saudara di Palu dan Lombok.
Selesai penggalangan dana di Pasar Sunter, relawan kemudian melakukan penggalangan dana di Gedung ITC Mangga Dua Jakarta.
Di Kelapa Gading, Jakarta Utara, relawan Tzu Chi melakukan penggalangan dana di area perbelanjaan Mal Kelapa Gading, di tengah-tengah berlangsungnya kemeriahan Pameran Tzu Chi Summarecon.
Penggalangan dana di Medan dilakukan secara serentak di tiga lokasi yaitu di Sun Plaza, Central Point, dan Brastagi Supermarket Tiara Medan.
Kemudian, masih di hari yang sama, Sabtu, 20 Oktober 2018, perwakilan dari Dhammavihari Buddhist Studies, yaitu ketua pengurus yayasan, Slamet Leo, dan rekan-rekannya datang ke Tzu Chi Center untuk menyerahkan donasi umatnya untuk korban gempa di Palu, Sigi, dan Donggala kepada Tzu Chi. Donasi ini diterima oleh Shelly Shijie dan Haryo Shixiong, mewakili pimpinan Tzu Chi Indonesia. Pada kesempatan ini pula, Joe Riadi, Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Indonesia menceritakan pengalamannya dan kondisi di Palu dan sekitarnya.
Slamet Leo memberi apresiasi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan mempercayakan penyaluran dana umatnya serta memberikan tiga harapan: semoga warga dan kehidupan di sana kembali normal, semoga donasi yang disalurkan dapat bermanfaat bagi para korban, dan terakhir agar relawan Tzu Chi di sana diberikan kesehatan dan kelancaran.
Kegiatan penggalangan dana terus berlangsung hingga hari Minggu, 21 Oktober 2018. Relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Barat 1 melakukan penggalangan dana sejak pukul 17.00 hingga 19.30 WIB di sejumlah lokasi, salah satunya adalah Mal Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebanyak 15 relawan menggalang hati para pengunjung, karyawan dan pemilik kios di mal ini.
Perwakilan
dari Dhammavihari Buddhist Studies datang
ke Tzu Chi untuk menyerahkan hasil donasi umat-umatnya.
Sedangkan, di ITC Roxy Mas, 27 relawan Tzu Chi Hu Ai Jembatan Lima melakukan penggalangan dana dari pukul 12.00 hingga pukul 15.30 WIB di hari Sabtu dan Minggu. Kegiatan yang dikoordinasi oleh Florentina Limanto mendapat sambutan hangat dari pihak Manajemen Gedung ITC Roxy Mas, pemilik toko, dan juga para pengunjung.
Medan dan Palembang
Selain di Jakarta, relawan Tzu Chi Medan juga ikut melakukan penggalangan dana secara serentak di tiga lokasi: Sun Plaza, Central Point, dan Brastagi Supermarket Tiara Medan. Bahkan hingga relawan Malaysia pun menggalang dana selama 12 hari. Para relawan mengajak masyarakat baik yang muda maupun yang berumur untuk menyalurkan kepedulian mereka dan berbagi cinta kasih kepada saudara kita di Palu dan Lombok.
Para
relawan Tzu Chi Palembang bersungguh hati dalam penggalangan dana selama 3 hari
berturut-turut pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Relawan Tzu Chi Palembang sendiri menggalang dana selama tiga hari berturut-turut: Jumat, Sabtu, dan Minggu di sebuah Mal di Palembang. Relawan terbagi menjadi 3 tim dan tersebar di titik-titik yang ramai dilalui pengunjung. Mereka saling bergantian agar kegiatan yang berlangsung dari jam 11 pagi sampai 9 malam, dapat terus terlaksana.
Editor : Hadi Pranoto