Gempa Palu: Terus Memberikan Perhatian
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand YahyaRelawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi maish
terus membagikan dana pemerhati (santunan dukacita) bagi korban gempa dan
tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada tanggal 6 Oktober 2018.
Memasuki hari kedelapan pascagempa yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya, relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi melakukan survei di beberapa titik pengungsian, di antaranya wilayah Petobo, Palu Selatan dan Balaroa, Palu Barat pada 6 Oktober 2018. Survei ini dilakukan untuk memastikan kondisi pengungsi dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan mereka.
Menurut Lurah Petobo, Masrum jumlah pengungsi tercatat 4.000 jiwa di antaranya 3 balita dan 40 manula. Berdasarkan hasil survei tersebut, relawan Tzu Chi memutuskan akan membagikan terpal, selimut, nasi bungkus, dan baksos kesehatan bagi mereka di pengungsian.
Cinta Kasih di RS Kapal
Usai mengunjungi titik pengungsian di Petobo dan Balaroa, relawan juga mengunjungi RS. kapal KRI dr. Soeharso yang bersandar di pelabuhan Palu. Dalam kunjungan di kapal KRI dr. Soeharso ini relawan Tzu Chi diterima sangat baik oleh Letkol Napitupulu. Relawan Tzu Chi diijinkan untuk membagikan dana pemerhati (santunan dukacita) kepada para korban gempa dan tsunami yang dirawat di tenda pelabuhan dan di dalam kapal. Rata-rata korban yang dirawat di kapal dan tenda di pelabuhan mengalami patah tulang dan luka robek di kepala.
Relawan juga mengunjungi RS Kapal KRI dr.
Soeharso dan RS Kapal Yos Sudarso untuk memberikan perhatian dan bantuan berupa
uang pemerhati bagi para korban.
Dengan sepenuh hati relawan Tzu Chi memeriksa
kondisi pasien dihari kedelapan pascagempa terjadi.
Dalam kesempatan itu Letkol TNI Angkatan Laut Napitupulu mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah memberikan perhatian tidak hanya kepada para korban namun juga kepada keluarga korban.
Hal ini dirasakan oleh Paji (60) korban tsunami yang mengalami patah tulang di tangan dan luka lebar di kepala. “Terima kasih banyak atas apa yang sudah diberikan, dana ini sangat bermanfaat bagi saya untuk tambahan modal usaha setelah saya sehat nanti,” ucap Paji. “Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah jauh-jauh datang dari Jakarta yang sudah sangat perhatian dengan saya dan warga Palu,” lanjutnya.
Rata-rata korban yang dirawat di kapal dan tenda
di pelabuhan mengalami patah tulang dan luka robek di kepala.
Selain mengunjungi para korban di RS Kapal KRI dr. Soeharso, relawan juga mengunjungi para korban yang dirawat di RS Kapal Yos Sudarso. Pada kesempatan yang sama, relawan juga membagikan bantuan berupa uang pemerhati (santunan dukacita) kepada 45 pasien. Masing-masing dana yang diberikan Tzu Chi.
Editor: Yuliati
Artikel Terkait
Gempa Palu: Terus Memberikan Perhatian
08 Oktober 2018Memasuki hari kedelapan pascagempa yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya, relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi melakukan survei di beberapa titik pengungsian untuk memastikan kondisi pengungsi dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan mereka.