Gempa Palu: Turut Mengalirkan Cinta Kasih

Jurnalis : Eko Rahardjo (Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi), Fotografer : Dok. SMA Cinta Kasih Tzu Chi

Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi menggelar kegiatan doa bersama dan penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Selasa pagi (2 Oktober 2018) di kelas masing-masing unit sekolah.

“Sebelumnya sudah melihat berita-berita bencana di Palu. Prihatin banget banyak fasilitas yang rusak, banyak yang meninggal, luka-luka,” ujar Vionika, salah satu siswi kelas 11 IPS 1 SMA Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat.

Kesedihan yang sama juga dirasakan siswa lainnya atas bencana gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah diikuti tsunami pada Jumat petang (28/9/2018).

“Saya melihat video tsunami yang dishare mama telah menyapu rumah-rumah, semuanya hancur. Rasanya sedih banget orang-orang rumahnya tersapu, barang-barangnya, dan kehilangan anggota keluarga beberapa. Ini mengingatkan saya bencana tsunami Aceh dulu,” ungkap Felix, siswa kelas 10 IPA.

Para murid SMA Cinta Kasih Tzu Chi dengan tertib dan antusias memasukkan uang donasi mereka untuk membantu para korban bencana di Palu, Sulawesi Tengah.

Jumlah korban akibat bencana ini pun kian hari kian bertambah. Melihat duka para saudara di Palu banyak instansi maupun organisasi dan komunitas yang tergerak hati untuk melakukan penggalangan dana bagi korban gempa dan tsunami. Tak terkecuali Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Setiap unit sekolah: SD, SMP, SMA, SMK mengadakan doa bersama dan penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Palu pagi ini, 2 Oktober 2018.

Kegiatan penggalangan dana yang dilakukan sejak pukul 06.45 – 07.15 WIB ini diikuti setiap kelas masing-masing unit. Penggalangan dana pun dilaksanakan di koridor depan kelas masing-masing usai melantunkan lagu Doa dan Damai dan penayangan video singkat bencana yang terjadi di Palu.

Felix mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya bisa turut berpartisipasi membantu sesama di Palu yang menjadi korban bencana gempa dan tsunami.


Gloria berharap kondisi para korban segera pulih kembali usai memberikan donasi yang diadakan di koridor depan kelasnya.

Antusias dan kesadaran berbagi ditunjukkan oleh 275 siswa SMA yang turut berpartisipasi. Mereka pun berdonasi dengan sangat tertib. Selain rasa haru, ada kebahagiaan tersendiri bagi para murid atas donasi yang mereka berikan. “Ada rasa gembira untuk berbagi, semoga bisa membantu dan mereka tabah menghadapi bencana ini,” ucap Vionika. “Melihat kondisi mereka (para korban) merasa iba, dan abis donasi ini ada perasaan bangga bisa turut serta bantu sedikit untuk mereka,” timpal Gloria, siswi kelas 10 IPA.

Tidak sekadar menyumbangkan uang jajan untuk para korban, mereka juga berdoa dan berharap yang terbaik bagi para korban bencana gempa dan tsunami. “Semoga donasi ini bisa membantu mereka, keadaan mereka di sana bisa kembali normal,” tukas Gloria. “Hari ini ada penggalangan dana dan doa bersama saya merasa bersyukur, saya merasa diberi kesempatan untuk membantu orang-orang yang susah. Harapannya bantuan ini benar-benar bermanfaat buat mereka, bisa membuat mereka bersemangat dan bisa melewati hari-hari dengan baik,” pungkas Felix.

Salah satu guru SMA Cinta Kasih Tzu Chi, Eko Rahardjo (kanan) berbincang bersama Vionika usai kegiatan doa bersama dan penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Palu.

Sebagai salah satu guru di SMA Cinta Kasih Tzu Chi, saya (Eko Rahardjo) merasa terharu dan terenyuh melihat antusias mereka dalam berdonasi. Ternyata kami sebagai guru bisa membangkitkan kepedulian mereka terhadap penderitaan sesama. Tentu hal ini membuat kita bangga dan bersyukur bahwa apa yang kita ajarkan ternyata diamalkan oleh anak-anak. Semoga aliran cinta kasih mereka bisa bermanfaat bagi sesama di Palu.


Artikel Terkait

Gempa Palu: Turut Mengalirkan Cinta Kasih

Gempa Palu: Turut Mengalirkan Cinta Kasih

02 Oktober 2018

Melihat duka para saudara di Palu banyak instansi maupun organisasi dan komunitas yang tergerak hati untuk melakukan penggalangan dana bagi korban gempa dan tsunami. Tak terkecuali Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -