Gempa Palu: Warga Palu Tak Sendirian

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah


Penggalangan dana untuk Palu, Donggala, dan Sigi masih terus digalakkan di banyak badan misi Tzu Chi. Hari ini, Kamis 11 Oktober 2018, murid dan guru-guru dari unit Secondary Tzu Chi School kembali menggalang dana. Jasinta juga memanjatkan doa untuk keselamatan negeri ini.

Melalui penggalangan dana untuk yang kesekian kali bagi warga korban gempa dan tsunami Palu, murid serta guru Sekolah Tzu Chi Indonesia ingin menyampaikan bahwa warga Palu tidak sendirian. Hari ini (11/10) giliran murid-murid dari unit secondary, mulai dari kelas 7 hingga 12 dan sekitar 70 guru menghimpun dana untuk membantu para korban.

Penggalangan dana ini berlangsung di kantin secondary Tzu Chi School dengan mengambil sedikit waktu dari jam pelajaran sekolah mulai pukul 09.00 WIB. Sebelum memasukkan dana ke kotaknya, murid serta para guru memanjatkan doa agar warga di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah diberikan ketabahan dan kekuatan agar dapat segera bangkit dari kesedihan.

“Saudara-saudara kita yang di Palu, Donggala, Sigi, jangan bersedih, bangkit, pasti kita dampingi bersama,” kata Agus Hartono, salah seorang guru Sekolah Tzu Chi Indonesia.

Bencana alam yang terjadi bertubi-tubi akhir-akhir ini jujur membuat Jasinta dari kelas 7 Harmony merasa harus lebih banyak bersumbangsih dan banyak berdoa untuk keselamatan negeri ini.

“Saya berdoa bencana gempa dan tsunami di Palu tidak terulang lagi. Warga di sana juga bisa lepas dari kesusahan,” ujarnya.


Sebanyak 562 murid dari unit Secondary Tzu Chi School mulai dari kelas 7 hingga 12 dan sekitar 70 guru menghimpun dana untuk membantu para korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi.


Bryan dari kelas 9 Grateful sangat bahagia dapat berbagi melalui penggalangan dana ini.

Senada dengan Jasinta, Bryan dari kelas 9 Grateful juga berharap kehidupan warga di Palu, Donggala, dan Sigi cepat membaik dan anak-anak di sana segera bisa bersekolah kembali.

“Saat saya melihat tayangan gempa dan tsunami, sangat sedih sekali. Saya harap orang lain bisa berdonasi, karena kalau saya kan masih seorang murid. Semoga acara ini membuat semua orang terinspirasi,” tutur Bryan.

Murid-murid sendiri mengaku sudah menyiapkan dana yang mereka sumbangkan sejak hari Selasa ketika wali kelas mereka memaparkan tentang gempa yang terjadi di Palu dan sekitarnya di Sulawesi Tengah. Baik itu melalui presentasi dengan powerpoint, dan juga tayangan liputan DAAI TV tentang apa yang sudah Tzu Chi lakukan. Kepala Secondary Tzu Chi School, Dominic Robeau melihat semua orang baik guru dan murid memandang betapa penting penggalangan dana ini.

“Acara ini sangat penting bagi anak-anak dan juga untuk guru-guru karena kita semua memikirkan saudara-saudara kita di Palu, Sulawesi yang menjadi korban gempa serta tsunami. Karena itu memang penting mengambil waktu dari jam sekolah supaya kita bisa semua berkumpul,” terang Dominic Robeau.


Perwakilan dari tiap unit Sekolah Tzu Chi Indonesia menyerahkan dana yang terhimpun kepada Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma. 

Usai terhimpun, perwakilan dari tiap unit Sekolah Tzu Chi Indonesia kemudian menyerahkan dana tersebut langsung kepada Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma bersama para relawan komite Tzu Chi lainnya. Para relawan dengan penuh syukur menerima himpunan dana ini dan segera menyalurkannya untuk warga korban gempa di Palu, Donggala, dan Sigi.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Galang Dana untuk 3.000 Rumah di Palu dan Lombok

Galang Dana untuk 3.000 Rumah di Palu dan Lombok

06 November 2018

Relawan Tzu Chi di Pademangan, Jakarta Utara pada Sabtu dan Minggu, 03 dan 04 November 2018, mengadakan penggalangan Dana Cinta Kasih untuk 3.000 rumah di Palu dan Lombok.

Menggalang Donasi dan Menggalang Hati

Menggalang Donasi dan Menggalang Hati

19 November 2018

Kisah-kisah yang tertangkap pada penggalangan dana pembangunan 3.000 rumah di Lombok dan Palu oleh insan Tzu Chi di wilayah Jakarta Barat, Pada 10 dan 11 November 2018 membuktikan betapa banyak insan yang sangat peduli terhadap sesama. Besar, maupun kecil dana yang disumbangsihkan tidaklah menjadi hal yang utama. Tetapi menjadi teladan bagi seluruh masyarakat.

Membangun Harapan Melalui Celengan Cinta Kasih

Membangun Harapan Melalui Celengan Cinta Kasih

22 November 2018

Pembangunan 3.000 rumah bagi warga korban gempa bumi di Palu dan Lombok memerlukan dana yang sangat banyak. Hal ini membangkitkan semangat relawan Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun untuk mengumpulkan dana dari berbagai tempat dengan sangat antusias. Dana yang dikumpulkan pun dapat berupa pengumpulan celengan cinta kasih.

Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -