Para calon relawan dari berbagai kota di sekitar kota Medan siap untuk ikut terjun di tengah masyarakat menjalin jodoh baik, menebar benih-benih kebaikan serta memupuk akar-akar kebijaksanaan guna mewujudkan sebuah dunia yang lebih baik.
Sosialisasi Relawan Baru yang digelar Tzu Chi Medan kali ini, di Kantor Tzu Chi Medan, Minggu 28 Mei 2023 sedikit lain dari biasanya. Yang mana, 11 calon relawannya kebanyakan berasal dari kota Stabat dan Tanjung Pura yang berjarak sekitar 60 km atau sekitar 1 jam perjalanan melalui jalan tol dari kota Medan. Banyak di antara calon relawan asal kota Stabat dan Tanjung Pura yang hadir ini sebenarnya sudah mempunyai anggota keluarga yang sudah menjadi relawan Tzu Chi.
Noni, yang berasal dari Tanjung Pura telah menjadi relawan sejak tahun 2012. Ia mengucap syukur dapat terus menggenggam kesempatan untuk menggarap ladang berkah.
Dengan semangat dan cinta kasih yang tulus, Noni (seragam biru putih) bersama dengan sebagian relawan kota Stabat dan Tanjung Pura bertekad untuk terus memperpanjang barisan relawan Tzu Chi di daerah asal mereka.
“Sebagai seorang murid Master Cheng Yen yang baik, saya bertekad untuk terus memperpanjang barisan Tzu Chi di daerah sekitar tempat tinggal saya, yaitu di kota Tanjung Pura, Stabat dan juga kota lainnya. Jarak tempuh dan hal lainnya bukan merupakan hambatan, hari ini kami berkesempatan mengajak tujuh calon relawan untuk mengikuti acara sosialisasi di kota Medan,” kata Noni.
“Kehidupan ini bagaikan sebuah perjalanan kereta api. Begitu dilahirkan, kita sudah dipaksa naik kereta api dan tujuan perjalanan semua orang adalah sama; yaitu kematian. Pemandangan di sepanjang perjalanan terus berubah. Master Cheng Yen selalu berpesan, kita bisa berbagi sukacita dengan sesama penumpang sehingga perjalanan ini menjadi lebih sukacita dan bermakna. Semoga barisan relawan Tzu Chi bisa terus berkembang meluas. Semoga lebih banyak lagi khalayak yang menyadari akan ketidakkekalan hidup dan berkenan menciptakan berkah untuk dirinya sendiri dan sesame,” tambah Noni.
Irwanto membawa pesan Master Cheng Yen; yaitu tidak melemehkan kekuatan yang ada di dalam diri sendiri, sesungguhnya setiap orang mempunyai sifat-sifat luhur Buddha.
Acara yang berlangsung selama dua jam dari pukul 09.30 hingga 11.30 pagi ini diisi dengan beragam topik pengantar yang menarik. Irwanto yang mendapat berkah sebagai narasumber mengajak para calon relawan untuk menghayati arti kehidupan yang lebih mendalam.
“Di Tzu Chi, kita bukan hanya untuk menebar benih-benih kebaikan, tetapi juga untuk melatih diri guna mendapatkan pikiran yang murni serta memupuk akar-akar kebijaksanaan. Tetesan air bisa membentuk sungai, butiran beras bisa memenuhi lumbung. Dengan himpunan cinta kasih, kita semua bisa andil dalam mewujudkan sebuah dunia yang lebih baik,” ujar Irwanto.
Thienry hadir bersama kedua orang tuanya dan juga merupakan cucu dari Toh Siu Tuan tergugah hatinya untuk ikut bergabung menjadi relawan.
Thienry (17) yang hadir bersama kedua orang tua dan neneknya berbagi cerita tentang makna menjadi seorang relawan Tzu Chi. “Semua teladan bermula dari nenek saya, Toh Siu Tuan yang sudah menjadi seorang relawan Pelestarian Lingkungan (PL) di kota Tanjung Pura sejak 2014. Rumah kami merupakan tempat singgah barang-barang daur ulang non-organik titipan masyarakat sekitar yang kemudian untuk kami antarkan secara berkala ke depo PL. Kami sekeluarga kagum dengan semangat dan kesungguhan hati nenek; yaitu keinginan untuk gengam moment bersumbangsih serta menjalin jodoh baik secara meluas.” Ujar Thienry.
Toh Siu Tuan (71) relawan asal kota Tanjung Pura mengucap syukur atas berkat kesehatan dan ketenangan bathin dari mengerjakan daur ulang lewat kegiatan misi Pelestarian Lingkungan (PL) sejak 2014.
Bagi Thienry, kedua orang tuanya yang turut hadir pada hari itu juga merupakan panutan. Mereka selalu berbakti dan mendukung upaya neneknya selama ini dengan tanpa pamrih.
“Tentu saja saya merasakan sukacita rombongan kami akhirnya bisa ke kota Medan mengikuti acara sosialisasi walau sebenarnya kami semua sampai harus menyewa mobil dan berangkat jam 5 pagi dari rumah. Seperti yang dikatakan relawan, Irwanto, semoga dengan kekuatan tekad dan cinta kasih, kita bisa terus menggalang hati dan menciptakan berkah untuk diri kita sendiri dan sesama.” Tambah Thienry.
Hera akhirnya akan mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih pada 18 Juni 2023 mendatang.
Hera, salah satu calon relawan asal Medan yang sudah beberapa kali mengikuti kegiatan Tzu Chi juga ingin berbagi harapannya. “Setelah beberapa saat mengikuti beragam kegiatan yang ada, akhirnya saya yakin ikut terhimpun di dalam ladang pelatihan ini untuk mendapatkan kehidupan yang lebih penuh berkah. Bagaikan tetesan air yang akhirnya akan bermuara, semoga langkah awal dari sebuah cita-cita luhur ini akan segera terwujud lewat Pelatihan Relawan Abu Putih pada 18 Juni 2023 mendatang. Semoga dunia senantiasa damai dan hati manusia tersucikan.” Doa Hera di akhir acara.
Editor: Khusnul Khotimah