Gerbang Awal Menjadi Relawan

Jurnalis : Virny Apriliyanty (He Qi Barat), Fotografer : Bobby (He Qi Barat)
 

foto
Tanggal 10 November 2013, relawan He Qi Barat kembali melakukan kegiatan sosialisasi relawan baru di Gdung Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Sebanyak 32 orang berkumpul dan menjalin jodoh baik dalam kegiatan sosialisasi relawan baru He Qi Barat yang diadakan pada 10 November 2013. Bertempat di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat, relawan He Qi Barat memberikan berbagai informasi dan aturan dasar mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi kepada calon relawan. Kegiatan ini juga menjadi sebuah lambang penyambutan relawan baru sebagai bagian keluarga besar Tzu Chi Indonesia serta menjadi langkah awal dan gerbang awal bagi relawan baru di dunia Tzu Chi.

Dalam kesempatan ini, relawan baru diberikan informasi mengenai sejarah awal Tzu Chi, visi Tzu Chi, misi Tzu Chi, dan berbagai informasi lainnya. Penjelasan informasi ini dilakukan dengan santai dan dalam suasana yang penuh kehangatan. Relawan baru juga diminta untuk mengisi form berisi data diri dan juga minatnya dalam kegiatan-kegiatan yang ada di Tzu Chi seperti kunjungan kasih, survei kasus, panti anak, dan fungsional: konsumsi, logistik, Da Ai Mama, tanggap darurat dan masih banyak lagi.

Olga Halim adalah salah satu relawan yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Jodohnya dengan Tzu Chi disambungkan oleh temannya yang juga hadir dalam kegiatan sosialisasi ini. Gadis berusia 17 tahun mengaku jadi lebih mengetahui apa itu Yayasan Buddha Tzu Chi. “Saya juga mendapat pengetahuan tentang pentingnya saling mengasihi antar sesama makhluk, tentang saling berbagi dan memperhatikan orang lain yang kekurangan,” ujarnya. Selain sosialisasi, Olga dan teman-temannya juga berencana untuk mengikuti kegiatan kunjungan kasih panti jompo yang akan dilaksanakan pada 17 November 2013.

foto  foto

Keterangan :

  • Di acara ini, para peserta mendengarkan sharing mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi (kiri).
  • Acara ini dikemas dengan senyaman mungkin sehingga, para peserta bisa merasa nyaman dan gembira datang ke acara (kanan).

Kegiatan sosialisasi ini merupakan kegiatan pertama yang diikuti oleh Olga halim, namun bagi Sri Ropiah, kegiatan sosialisasi ini bukan merupakan kali pertama ia ikut serta dalam kegiatan Tzu Chi. Sebelumnya, wanita berusia 40 tahun ini pernah ikut dalam kegiatan kunjungan kasih, baksos pembagian kupon beras dan juga membantu konsumsi di dapur. Sri Ropiah mengaku sangat tertarik untuk bisa bergabung menjadi relawan karena ia ingin bisa lebih banyak membantu orang dan berbuat kebaikan. “Dari ikut kunjungan kasih kemarin jadi tahu bahwa ada orang yang lebih susah dari saya. Jadinya buat saya bersyukur.” tambah wanita yang pertama kali mengetahui Tzu Chi dari DAAI TV ini.

Selain Olga Halim dan Sri Ropiah, jalinan jodoh sosialisasi ini juga sampai pada seorang gadis muda berusia 19 tahun bernama Sriwati. Sriwati memiliki kisahnya sendiri mengenai jalinan jodohnya dengan Tzu Chi. Sriwati yang sekarang bekerja di RSKB Tzu Chi sebagai petugas kebersihan ini pertama kali mengetahui Tzu Chi dari relawan yang ada di kampung halamannya. Ia pun melamar kerja dan diterima bekerja di RSKB. Baru sebulan bekerja, Sriwati memutuskan untuk bergabung dalam barisan relawan Tzu Chi dan mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Ia ingin lebih bisa bersumbangsih dan membantu sesama yang dibutuhkan.

foto  foto

Keterangan :

  • Sriwati, salah satu peserta acara sosialisasi menceritakan mengenai keindahan yang ada di Tzu Chi dan karna hal itulah ia ingin menjadi relawan Tzu Chi (kiri).
  • Menjelang berakhirnya acara, para relawan dan peserta memeragakan gerakan isyarat tangan "satu keluarga" (kanan).

Dari kegiatan sosialisasi ini, Sriwati juga memutuskan untuk menjadi donatur Tzu Chi. Nama donasi ia persembahkan bagi almarhum ibunya yang bernama Ramilah. Saat ditanya alasannya ingin menjadi donatur Tzu Chi, Sriwati menjawab, “Saya dulu sekolah dibantu biaya sama orang, sekarang saya yang ingin gantian memberi. Nggak harus saya terus yang diberi karena memberi lebih baik daripada diberi.” Sriwati juga menambahkan dengan yakin bahwa donasi ini menjadi tabungan kebaikan dirinya. “Kalau tabungan di bank bisa habis, kalau tabungan ini jadi bekal amal kebaikan saya.” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi hari itu ditutup dengan gerakan isyarat tangan. Relawan Tzu Chi dan calon relawan baru bersama-sama membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan satu dengan yang lainnya. Mereka menyanyikan serta memeragakan gerakan isyarat tangan satu keluarga dengan indah. Shou yu (gerakan isyarat tangan) ini melambangkan bahwa kini relawan-relawan baru tersebut telah menjadi satu keluarga besar Tzu Chi. Relawan baru ini bagaikan sebuah bibit pohot yang sudah ditanam. Relawan berharap nantinya bibit pohon tersebut akan terus tumbuh menjadi sebuah pohon yang besar dan kuat. Semoga jalinan jodoh yang luar biasa ini akan terus berlanjut dan relawan baru bisa dengan teguh terus berjalan di jalan Tzu Chi.

  
 

Artikel Terkait

Pemeriksaan Kesehatan di Panti Asuhan Kasih Mandiri

Pemeriksaan Kesehatan di Panti Asuhan Kasih Mandiri

16 Oktober 2017

Untuk memotivasi dan menghibur anak-anak penghuni Panti Asuhan Kasih Mandiri Bersinar, Minggu, 15 Oktober 2017, sebanyak 10 relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat, 2 orang dokter, dan 7 apoteker melakukan kunjungan kasih sekaligus pemeriksaan kesehatan kepada 85 anak penghuni panti ini.

Mengenalkan Etika Bersosialisasi Sejak Dini

Mengenalkan Etika Bersosialisasi Sejak Dini

20 Maret 2019

Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan manusia lainnya. Oleh karena itu, etika dalam bersosialisasi demi terjalinnya keharmonisan mempunyai peranan penting. Kelas bimbingan budi pekerti He Qi Pusat pun pada Minggu, 10 Maret 2019 mengangkat tema ini, etika bersosialisasi.

Dana Kecil Amal Besar

Dana Kecil Amal Besar

22 Desember 2010 Minggu pagi 12 Desember 2010, para relawan Tzu Chi berkumpul di Kelurahan Pademangan seperti biasanya. Saat itu pukul 8 pagi para relawan Tzu Chi Pademangan tetap siap menjalankan tugasnya untuk mengajak warga Bebenah Kampung  masuk dalam barisan untuk berdana.
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -