Giat Lestarikan Lingkungan dengan Tanaman Obat Keluarga
Jurnalis : Marintan (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Simson, Benny (Tzu Chi Sinar Mas)Dharmawanita Xie Li Kalimantan Timur 2 melakukan
perawatan obat tanaman keluarga. Pada tanggal 18 September 2018, mereka pun
panen bersama.
Melakukan pelestarian lingkungan merupakan salah satu sumbangsih yang dapat diberikan untuk menjaga dan melindungi bumi. Salah satunya adalah kegiatan menanam dan merawat Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang dilakukan oleh Dharmawanita Xie Li Kalimantan Timur 2 pada tanggal 18 September 2018. Penanaman berbagai macam tanaman obat dan bumbu dapur dengan memanfaatkan lahan emplasment JLYM – JLYT, Jakluay, Kalimantan Timur diharapkan dapat bermanfaat bagi warga yang tinggal di lingkungan sekitar agar tidak perlu pergi ke pasar, mengingat lokasi perkebunan yang jauh dari pusat kota.
Berbeda dengan kegiatan TOGA sebelumnya yaitu menanam dan merawat, dalam kegiatan tersebut dilakukan juga kegiatan panen temulawak, jahe, dan kunyit. Sebanyak 13 relawan yang hadir juga membawa beberapa tanaman baru untuk ditanam di emplasment tersebut. Sebelumnya, terdapat 23 jenis tanaman yang bisa dijadikan obat dan bumbu dapur yaitu jambu biji (Psidium guajava), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), sirsak (Annoa muricata), beluntas (Pluchea indica), keji beling (Strobilanthes crispa), kencur (Kaempferia galanga), ubi rambat (Ipomoea batatas), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), jahe merah (Zingiber officinale), kunyit putih (Curcuma longa), lengkuas (Alpinia galanga), daun salam (Syzygium polyanthum), keladi hitam (Caladium), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), daun jarak (Ricinus communis), lavender (Lavandula angustifolia), pepaya (Carica papaya), terong ungu (Solanum melongena), daun katuk (Sauropus androgynus), lidah buaya (Aloe arborescens), pisang (Musa paradisiaca), dan lidah mertua (Sanseviera trifasciata craigii).
Salah satu relawan Tzu Chi
Sinar Mas memanen hasil tanaman temulawak.
Selain tanaman obat,
relawan juga menanam tanaman untuk kebutuhan bumbu dapur.
Dari hasil panen jahe, Roro Widya dan Yudi Hasil mengedukasi dan mendemontrasikan kepada 25 peserta kegiatan cara membuat bubuk jahe wangi. Roro mengatakan bahwa bubuk jahe wangi dapat bermanfaat untuk mengobati sakit pinggang dan encok yang sering menyerang otot, mengobati demam, dan menambahkan stamina tubuh.
“Untuk penyajiannya bubuk jahe ini dicampur dengan air panas dan siap untuk dihidangkan. Jahe sendiri banyak memiliki manfaat, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal,” ungkapnya.
Relawan mengedukasi dan mendemostrasikan pembuatan bubuk jahe dari hasil panen tanaman yang ditanam mereka di hadapan 25 peserta kegiatan Dharmawanita.
Seperti salah satu dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan,” para Dharmawanita berharap agar tekad untuk melakukan penanaman TOGA dapat berkontribusi bagi kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat bagi warga sekitar perkebunan.
Editor: Yuliati