Giat Menanamkan Pola Hidup Vegetarian
Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan) , Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)Herlina Arifin
(kanan), Koordinator Festival Makanan Vegetarian merasa senang karena dengan
kegiatan ini, semua relawan bersatu hati sangat harmonis.
Relawan Tzu Chi Medan giat mengajak masyarakat sekitar untuk bisa hidup berdampingan dengan alam. Salah satunya adalah dengan menjalankan pola makan yang sehat, yang baik bagi tubuh maupun untuk bumi, yaitu pola makan dengan tanpa mengorbankan makhluk hidup lain yakni pola hidup vegetarian.
Umumnya bagi yang belum bervegetaris selalu merasa bahwa makanan vegetarian itu tidak enak apalagi vegan. Tapi sebenarnya pola pikir seperti itu sangatlah salah karena sebenarnya yang enak itu bumbunya bukan dagingnya. Coba daging tanpa diberi bumbu, sudah pasti tidak enak.
Untuk mengubah pola pikir yang salah tentang vegetarian maka relawan Tzu Chi Medan giat mengolah masakan vegetarian agar enak dan bahkan lebih enak dari makanan non vegetarian. Dengan begini semakin banyak orang tahu kalau sebenarnya makanan vegetarian itu enak.
Relawan mengemas makanan yang selesai dimasak ke kotak paket makanan.
Relawan bahu-membahu memasak agar 500 paket makanan bisa selesai tepat waktu.
Tzu Chi Medan mengadakan Festival Makanan vegetarian yang berlangsung sembilan hari dari tanggal 17-25 Oktober 2020, di Kantor Tzu Chi Medan, Komplek Cemara Asri Medan. Ada 11 jenis menu yang dimasak, dengan melibatkan 120 relawan. Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, jumlah relawan yang membantu pun dibatasi. Ada juga beberapa menu yang dimasak di rumah relawan.
Penjualan paket makan siang ini diadakan selama 9 hari karena bertepatan dengan tradisi masyarakat Medan khususnya etnis Tionghoa. Yang mana di bulan 9 penanggalan lunar, ada tradisi sembahyang 9 dewa, di mana setiap tahunnya di bulan 9 lunar banyak orang yang bervegetaris penuh 9 hari.
Maka dari itu di kesempatan ini pulalah Tzu Chi Medan memperkenalkan ke masyarakat bahwa makanan vegetarian itu sebenarnya enak. Dan untuk itu relawan juga diberi tantangan agar bisa menyediakan makanan vegetarian yang enak dan sehat apalagi menu kali ini adalah vegan.
Mariany selain
membantu memasak nasi sebanyak 50 kg per hari, juga membantu memasak sayuran.
Makanan yang siap dikemas, kemudian disusun sesuai dengan alamat pembeli dan jumlah pesanan serta siapa yang antar (ojol atau relawan).
Melihat antusias pembeli pada penjualan paket hemat bulan Agustus yang lalu per-harinya 300 paket lebih, maka kali ini relawan begitu semangat dan menyanggupi memasak 500 paket per hari. Mulai 1 Oktober 2020, kegiatan penjualan ini disosialisasikan ke relawan dan tugas serta tanggung jawab memasak dibagikan ke tiap komunitas relawan.
Karena penjualan ini dengan sistem pesanan atau preorder maka dinamakanlah kegiatan ini bazar online. Jadi pembeli bisa memesan menu makanan selama 9 hari dengan 11 jenis menu. Untuk pembeli yang membeli 2 paket, akan diantar sampai ke tujuan tanpa membebankan ongkos kirim.
Paket makanan dibagikan ke para Ojek online sesuai dengan jalur masing-masing.
Semangat relawan memang sangat luar biasa. Dalam beberapa hari sudah ada menu yang pasti. Karena akan dibuat rekapan menu 9 hari yang akan ditawarkan ke pembeli, relawan rela memasak menunya untuk difoto untuk keperluan pembuatan menu 9 hari. Sambil menunggu foto dari relawan bagian masak, ternyata pesanan sudah mulai masuk. Karena takut pesanan yang masuk melebihi 500 paket maka tanggal 3 Oktober 2020, tim relawan di bagian administrasi diminta untuk merekap data pesanan yang sudah mulai masuk.
“Pembeli tidak melihat lagi menu kita karena katanya masakan relawan Tzu Chi enak dan sehat jadi pembeli langsung pesan tanpa melihat menu lagi,” ungkap Lina Chandrina.
Keesokan harinya tanggal 4 Oktober 2020, sebanyak 9 menu sudah harus tutup PO, tinggal 2 menu lagi tersisa dan itupun habis di pesan semuanya pada tanggal 5 Oktober 2020. Antusias pembeli ini memberi semangat yang luar biasa kepada relawan, baik bagian memasak, bagian merekap data pembeli maupun bagian pengantaran.
Nuraina mengantar paket makanan yang dipesan pembeli untuk anak-anak di Panti Asuhan Metta Padma.
Karena paket makanan kali ini sebanyak 500 lebih per hari, otomatis titik pengantaran juga semakin banyak. Selain memakai enam orang jasa ojek online, kali ini juga melibatkan 20 relawan yang ikut mengantar paket ke pembeli.
Relawan di bagian memasak juga luar biasa, bisa memasak sampai 500 paket lebih per hari. Salah satunya Mariany yang selalu bersedia memasak nasi jika menunya nasi, dan bisa dibayangkan bagaimana hebatnya bisa memasak 50 kg beras sendirian yang dimulai jam 5 subuh hari.
“Saya memasak 50 kg beras untuk kebutuhan 500 paket nasi dengan dua kali masak dan menggunakan 7 buah rice cooker. Awalnya saya sendiri juga tidak begitu yakin, tapi memberanikan diri mengambil tanggung jawab ini dan saya merasa sangat senang ketika semua nasi sudah matang dan paket makanan sudah siap untuk dikemas,” kata Mariany dengan begitu gembira.
Dewi Juliana (salah seorang pembeli) selalu membeli paket makanan Tzu Chi karena mau belajar bagaimana membantu melindungi bumi dan juga membantu menyebarkan pola makan hidup sehat kepada teman sekantor.
Banyak cerita menarik selama kegiatan ini. Salah satunya saat Suriaty, relawan Tzu Chi mengantar paket makanan, ternyata pembeli itu adalah donaturnya yang sudah enam tahun tidak bertemu. Dan lagi Suriaty sudah pindah rumah enam tahun lebih.
“Karena rumah sudah jauh, maka saya sudah tidak ke rumah donatur saya ini lagi dan nomor telepon juga sudah ganti. Pernah sekali saya ke daerah sana, tapi sudah lupa yang mana rumahnya. Tadinya saat antar paket makanan, karena sama-sama memakai masker jadi tidak begitu mengenali wajahnya tapi saya merasa ini donatur saya,” kata Suriaty.
“Sesampai di mobil saya ceritakan ke Sylvia shijie. Karena penasaran saya diajak turun sama Sylvia Shijie dan kita pun cari tahu apakah benar itu donatur saya. Ternyata memang benar dan beliau begitu senang jumpa lagi dengan saya karena dulu setiap saya ke rumahnya, saya suka cerita tentang apa saja kegiatan Tzu Chi dan setelah kami berbincang-bincang, akhirnya dia Kembali menjadi donatur Tzu Chi,” Suriaty menceritakan pertemuan yang penuh suka cita tersebut.
Lenny (pembeli) merasa senang dan sangat sukacita bisa bervegetarian full 9 hari.
Selama sembilan hari festival makanan vegetarian, relawan Tzu Chi Medan juga mendapat tanggapan yang bagus dari para pembeli. Dewi Juliana, salah seorang pegawai swasta yang ikut membeli paket makanan vegetarian Tzu Chi banyak mengajak teman sekantor ikut vegetarian.
“Saya suka membeli paket makanan Tzu Chi karena makanan Tzu Chi itu enak. Saya juga belajar bagaimana membantu melindungi bumi karena beban bumi sudah terlalu berat dan juga membantu menyebarkan pola makan hidup sehat kepada orang lain,” tutur Dewi.
Lain dengan Lenny, salah seorang pembeli yang awalnya hanya ikut-ikutan beli paket full 9 hari dan mau bertekad vegetarian full 9 hari. “Awalnya saya merasa mungkin tidak sanggup full 9 hari, karena vegan itu banyak yang tidak bisa dimakan, tapi kalau tidak sanggup vegan pun tidak apa-apa, yang penting tidak mengorbankan makhluk hidup lain. Namun akhirnya saya bisa melewati 9 hari vegetarian dan saya merasa senang sekali setelah full 9 hari vegetarian,” cerita Lenny.
Suriaty sangat senang
karena bertemu lagi dengan donatur Tzu Chi yang sudah enam tahun tak bertemu.
Para relawan Tzu Chi Medan sendiri sangat senang dengan adanya festival makanan vegetarian ini. Dengan kegitan seperti ini, terjadilah kerja sama yang harmonis. Dalam menyelesaikan pesanan sebanyak 500 paket lebih, semua relawan saling melengkapi, mulai dari saat persiapan memasak, saat memasak, mengemas makanan ke kotak makanan, mengemas paket makanan sesuai alamat pembeli dan terakhir mengantar paket makanan ke pembeli.
“Sebenarnya inilah tujuan pokok kita yaitu selain mengajak lebih banyak orang untuk hidup bervegetaris, kita juga menciptakan hubungan kekeluargaan yang baik sesama relawan dan saling menjaga di saat pandemi Covid 19 ini,” tutur Herlina Arifin selaku koordinator festival makanan vegetarian.
Editor: Khusnul Khotimah