Rektor, Dr Richard Napitupulu ST,MT bersama relawan dan dosen serta mahasiswa menggelar seremoni peresmian Green Point ke-56 di Universitas HKBP Nommensen Medan.
Relawan Tzu Chi Medan giat mensosialisasikan program pelestarian lingkungan dan aksi program Green Point. Pada 15 September 2023, relawan di Komunitas Hu Ai Perintis Medan mensosialisasikan dan meresmikan titik Green Point ke-56 di Universitas HKBP Nommensen Medan. Peresmian dihadiri para dosen serta mahasiswa juga para relawan Tzu Chi Medan.
Selain memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran anak muda terkait pelestarian lingkungan, ada juga kuliah umum dengan tema “Memerangi polusi plastik (Beat Plastic Polution), menuju Universitas HKBP Nommensen Medan bersih sampah plastik.” Materi dari kuliah umum sendiri dibawakan langsung oleh pembicara yang juga sangat peduli terhadap lingkungan, di antaranya Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kota Medan, Mantius Mendrofa SH, juga Budi Dharmawan sebagai Pengurus Misi Amal dan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan.
Edukasi dan pembelajaran terkait pelestarian lingkungan lewat kuliah umum ini disambut baik mahasiswa. Mereka antusias bertanya dan memperhatikan pemaparan materi serta menanggapi pertanyaan yang diberikan.
Budi Dharmawan memaparkan sejarah Tzu Chi yang didirikan oleh Master Cheng Yen serta visi dan misi Tzu Chi, dan misi pelestarian lingkungan termasuk dalam salah satu misi Tzu Chi. Mahasiswa juga diberikan pemahaman bahwa konsep pelestarian lingkungan Tzu Chi berbasis edukasi, fokus agar setiap orang bisa mengusung konsep 5 R (Re-think, reduce, reuse, repair dan recycle) dalam usaha meminimalkan pemakaian sumber daya. Kemudian setiap orang bisa melakukan pemilahan sampah di rumah. Dengan memilah, volume sampah juga bisa jauh berkurang. Dan yang paling penting dengan memilah secara konsisten bisa membangkitkan kesungguhan hati setiap orang dalam menjaga bumi.
Juga diberikan pemahaman bahwa aktivitas relawan di pelestarian lingkungan Tzu Chi bukan mengumpulkan sampah, namun dalah upaya mengurangi sampah. “Green Point bukan tempat sampah, tapi menjadi saksi atas usaha dan kesungguhan hati seluruh aktivitas akademika HKBP Nommensen dalam usaha menjadikan bumi yang lebih baik serta sumbangsih barang daur ulang untuk kebajikan,” terang Budi Dharmawan kepada para mahasiswa.
Dr Richard Napitupulu memberikan kain ulos kepada Mantius Mendrofa dan Budi Dharmawan.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang menjadi kesepakatan antara Tzu Chi Medan dengan Universitas HKBP Nommensen terkait pelestarian lingkungan.
Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan dr Richard AM.Napitupulu ST,.MT mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi Medan yang telah memberi perhatian kepada perbaikan lingkungan hidup, khususnya mengikutsertakan Universitas Nommenson dalam program daur ulang barang plastik yg ada di lingkungan kampus Universitas HKBP Nommensen.
“Sebelum adanya kerjasama ini sampah di Universitas HKBP Nommensen tidak dikelola dengan baik dan tidak dipisahkan padahal sampah tersebut memiliki nilai ekonomis. Harapannya dengan adanya kerjasama ini para mahasiswa dapat memisahkan sampah dan meningkatkan wawasan dan kesadaran mahasiswa untuk memisahkan sampah yang tidak hanya sekedar dibuang saja tetapi dipisahkan sesuai jenisnya.” Ungkap dr Richard AM. Napitupulu ST,.MT.
Connie Cristy (kanan) sekarang makin mengerti pentingnya mengurangi penggunaan sampah plastik untuk pelestarian lingkungan karena susah terurai dan kurang baik untuk lingkungan.
Kerjasama ini juga mendapatkan respon positif dari Mantius Mendrofa, SH. “Kegiatan ini saya apresiasi sangat positif dan bermanfaat sekali. Kiranya program dan kolaborasi ini bisa juga diterapkan dan dilihat kampus lain dalam pengelolaan sampah sebab penumpukan sampah di TPA sudah sangat tinggi. Harapannya seluruh masyarakat bisa saling bekerjasama dan mengajak masyarakat luas bagaimana pengelolaan sampah yang benar.” Ujar Mantius Mendrofa SH.
Connie Cristy, mahasiswi dari fakultas pertanian mengaku makin mengerti pentingnya mengurangi penggunaan sampah plastik yang berdampak pada lingkungan. “Saya akan memberikan informasi pada masyarakat, penggunaan sampah plastik tidak baik untuk lingkungan. Harapan saya semoga dengan adanya Green Point ini dapat membantu pemerintah mengurangi sampah yang dapat merusak lingkungan,” kata Connie Cristy.
Ir Benedicta Siregar,MP (baju batik) sangat cinta dengan lingkungan yang dibuktikan dengan mengoleksi beberapa barang daur ulang, membeli, dan memakai barang daur ulang.
Ir Benedicta Siregar, MP Dosen Fakultas Pertanian sangat cinta akan barang daur ulang. Iaya telah mengoleksi beberapa barang daur ulang, membeli dan memakai barang daur ulang. “Saya tahun 2009 mulai senang akan pembelian barang daur ulang. Karena untuk edukasi kita ada banyak cara untuk mengurangi sampah plastik. Saya ketika belanja ke kedai tetangga akan membawa baskom untuk menaruh sayur dan barang lain yang dibeli. Ketika ke pasar saya sering membawa kotak makanan untuk menaruh barang belanja saya. Hari ini relawan Tzu Chi memberikan pembelajaran dan mengajak para mahasiswa untuk ikut dalam misi pelestarian lingkungan, sangat memberi manfaat bagi komunitas di lingkungan universitas sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab dalam pelestarian lingkungan dijelaskan.” Ujarnya.
Editor: Khusnul Khotimah