Guru Adalah Seorang Pahlawan

Jurnalis : Purwanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Wais, Rirutolmo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Minggu, 10 November 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Budi Pekerti di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai, Karimun. Sebanyak 93 orang mengikuti kegiatan ini.

Apa yang kita peringati setiap tanggal 10 November? Itulah pertanyaan yang diberikan oleh Lissa Mama, relawan Tzu Chi yang juga koordinator kelas budi pekerti pada pagi hari itu. "Hari Pahlawan..!" teriak beberapa anak yang terlihat antusias ingin menjawab pertanyan. Hari Minggu, 10 November 2019 merupakan hari spesial bagi murid-murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun karena hari tersebut bertepatan dengan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu Hari Pahlawan. Oleh karena itu, Lissa mengajak semua yang hadir untuk menundukkan kepala mengheningkan cipta sebagai bentuk menghargai jasa-jasa para pahlawan.

Materi yang disampaikan hari itu adalah Berbakti Kepada Guru. Guru di dalam KBBI adalah orang yang pekerjaannya (profesinya) mengajar. Kalau tugas guru hanya mengajar, itu bukanlah hal yang sulit. Yang cukup sulit adalah guru sebagai pendidik. Guru yang mampu mendidik serta membimbing siswanya memiliki sikap spiritual (keagamaan), sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang baik. Agar terwujud hal tersebut, tentu membutuhkan kerja sama dengan banyak pihak diantaranya orang tua, pemerintah, teman, dan masyarakat. Untuk menambah rasa bakti kepada guru maka murid-murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi ini menempelkan Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi, “Orang yang dapat menunjukkan jalan benar adalah guru yang baik, orang yang dapat berjalan bersama di jalan yang benar adalah teman yang baik.” Setelah membacakan kata perenungan tersebut, semua siswa  diajak untuk merenungkan dan memahami kata perenungan tersebut.


Lissa, relawan Tzu Chi memberikan pertanyaan kepada para murid yang langsung disambut dengan jawaban oleh para siswa.


Suasana hening ketika para murid-murid mengheningkan cipta, bentuk perwujudan hormat kepada para pahlawan yang telah berjuang.

Sunaryo, relawan Tzu Chi yang menjadi pendamping murid-murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi ini memberikan pertanyaan kepada para siswa. “Apa yang kita peringati setiap tanggal 25 November?” tanya Sunaryo. “Hari Guru,” jawab seorang siswa. “Benar sekali,” jawab Sunaryo. Untuk menumbuhkan rasa bakti kepada guru, Sunaryo memberikan penjelasan lima kewajiban siswa yang harus dilaksanakan kepada gurunya. Lima kewajiban tersebut yaitu memberikan penghormatan kepada guru, melayani atau membantu gurunya, bertekad kuat untuk belajar, memberikan jasa-jasa yang baik, dan memperhatikan dengan baik sewaktu diberi pelajaran. Dengan melaksanakan lima kewajiban ini diharapkan anak anak memiliki kepribadian yang baik sesuai nilai-nilai agama dan bangsa.

Benedict (11) merupakan salah satu siswa yang mengikuti kelas budi pekerti ini. Dari rumah, ia tidak hanya sendiri mengikuti kegiatan ini, ia bersama dengan adiknya yang bernama Jevon. Di sela-sela acara, terdapat pertanyaan dari Sunaryo. “Menurut kalian guru itu apa…?” tanya Sunaryo. Dijawab dengan satu kata, “Pahlawan..!” jawab Benedict dengan semangat. Menurutnya, seorang guru adalah pahlawan karena guru bisa mendidik anak-anak menjadi sukses sehingga bisa meraih cita-cita. Di dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai siswa-siswa yang lebih sukses dari gurunya. Semua itu tidak lepas dari didikan orang tua maupun guru di sekolah.


Sunaryo memberikan materi yang bertemakan kewajiban murid kepada guru.


Menurut Benedict (11), guru adalah sosok pahlawan karena mendidik dan membimbing murid-muridnya meraih cita-cita.

Untuk menghormati jasa-jasa guru maka di akhir acara anak-anak diminta untuk membuat kartu ucapan yang nantinya akan diberikan kepada guru masing-masing di sekolahnya. Kartu ucapan tersebut berisi ucapan: Selamat Hari Guru, Terima Kasih Guru, dan doa serta harapan kepada guru. Semoga dengan memperingati Hari Pahlawan (10 November) dan Hari Guru (25 November), bangsa Indonesia tidak melupakan jasa para pahlawan dan menjadi lebih maju dan berkembang di dalam dunia pendidikan.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Mewariskan Cinta Kasih dan Rasa Syukur Melalui Pendidikan

Mewariskan Cinta Kasih dan Rasa Syukur Melalui Pendidikan

06 Januari 2015
Pada tanggal 7 Desember 2014,  Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen Tzu Chi Medan mengadakan acara gathering dengan orang tua murid. Melalui kelas pendidikan kata perenungan Master Cheng Yen ini, diharapkan dapat membentuk karakter dan kepribadian anak-anak menjadi lebih baik dan luhur.
Membangkitkan dan Mempraktikkan Welas Asih dari Dini

Membangkitkan dan Mempraktikkan Welas Asih dari Dini

14 April 2014 Topik yang diajarkan di kelas pertemuan kali ini adalah welas asih. Para murid diajarkan untuk membangkitkan rasa welas asih dalam diri Mereka melalui beberapa tayangan video anak yang tidak memiliki kaki dan tangan.
Sosialisasi Pembelajaran Kelas Budi Pekerti

Sosialisasi Pembelajaran Kelas Budi Pekerti

06 Maret 2012 Melihat situasi dan kondisi saat ini, dimana pendidikan akademis lebih mencolok daripada pendidikan norma dan budi pekerti, Yayasan Buddha Tzu Chi menekankan pentingnya untuk memberikan pembekalan budi pekerti kepada generasi penerus.
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -