Guru Pertama dan Utama adalah Orang Tua

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati

Melly Kiong memberikan materi Mindful Parenting dengan penuh interaktif kepada para peserta pada tanggal 22 Januari 2015.

Pendidikan akademik yang diberikan di sekolah adalah penting, namun pendidikan di keluarga jauh lebih penting untuk perkembangan anak. Dalam hal ini orang tua memiliki peran utama. Jika konsep pendidikan di sekolah baik dan diimbangi dengan pendidikan dari orang tua yang baik, maka akan membentuk karakter dan lingkungan yang baik. Melihat pentingnya pendidikan dari orang tua kepada anak, Menata Keluarga (eMKa) yang digawangi oleh Melly Kiong bekerjasama dengan Tzu Chi University Contineuing Education Center (TCUCEC) mengadakan kelas untuk para orang tua yang disebut dengan Mindful Parenting.

“Ini merupakan program baru. Kelas parenting ini sangat dibutuhkan oleh orang tua sebelum dan sesudah menikah supaya hubungan keluarga lebih harmonis. Kita buka kelas ini untuk orang tua, karena kelas budaya humanis ini membuka berbagai jenis kelas untuk masyarakat umum,” jelas Rosvita Widjaja, penanggung jawab TCUCEC. Kelas parenting ini pertama kali diadakan yang menjadi bagian dari program kelas budaya humanis Tzu Chi. “Ke depan akan ada kelas lanjutan dengan paket sesi yang sama,” ucapnya.

Dalam Mindful Parenting, Melly Kiong sebagai pembicara memberikan sharing enam pilar dalam keluarga, mulai dari fondasi awal hingga bagaimana membangun keluarga harmonis. “Kenapa saya sampai bikin enam pilar ini karena pilar pertama sebagai fondasi, sampai membuat agreement dengan anak-anak. Kita bisa mendidik anak kita dengan baik, orang tua memiliki kecerdasan spiritual,” jelas Melly Kiong, “mindful Parenting bukan hanya orang tua kepada anak, tapi orang tua kepada orang tua, mitra, dan lain-lain.”

Selain presentasi juga ada diskusi maupun praktik sesuai dengan materi yang disampaikan. Sebanyak 14 peserta pun sangat antusias mengikuti kelas ini.

Setiap pilar disampaikan dalam satu kali sesi, sehingga dalam satu paket kelas Mindful Parenting ini diadakan selama enam kali yang diadakan pada hari Rabu dan Kamis setiap minggunya. Kelas parenting diadakan di ruang kelas budaya humanis lantai 1, Gedung Gan En, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Pada Kamis, 22 Januari 2015, sebanyak 14 peserta mengikuti sesi pilar menjadi orang tua berkesadaran. Dalam sesi perdana ini, Melly Kiong menjelaskan bagaimana cara menjadi orang tua yang mampu mendengarkan dengan sepenuh hati. “Guru pertama dan utama adalah orang tua, jadi bukan guru di sekolah. Peran pertama adalah orang tua. Kalau orang tua mampu menjadi guru yang baik maka akan bisa menyambungkan ke sekolah jauh lebih baik,” kata Melly Kiong. “Kita berharap mereka akan mempraktikkannya di keluarga dan melakukan perubahan itu, bisa share juga ke orang-orang betapa pentingnya pendidikan di keluarga,” harapnya.

Mendengarkan dengan Sepenuh Hati

Salah satu peserta, Is Is (29) terlihat meneteskan air mata saat pemateri memberikan sharing-nya tentang pilar menjadi orang tua berkesadaran. “Sesi ini tentang bagaimana mendidik anak dan itu kena banget. Karena selama ini saya merasa apa yang dilakukan anak saya itu salah menurut saya,” ucap ibu tiga anak ini. Selama ini, Is Is selalu menganggap bahwa orang tua itu benar sehingga ketika anak belum selesai mengakhiri pembicaraan, ia pun menyela. “Mendengarkan itu benar, anak-anak belum selesai ngomong kita sudah bantah. Kesalahan kita tidak mendengarkan dengan sepenuh hati dan berempati,” kata Is Is sambil mengusap air matanya.

Is Is (kanan) dengan cermat memperhatikan penjelasan salah satu peserta di kelompoknya ketika sesi diskusi kelompok usai melihat video yang ditayangkan.

Ia mendapat info kelas ini dari kawannya yang telah mengikuti seminar di Tzu Chi School yang dibawakan oleh Melly Kiong. Karena dirasa bagus, ia pun mendaftarkan diri bersama suaminya untuk ikut kelas parenting. Ia pun tidak pernah absen dalam mengikuti kelas ini. Di tengah-tengah kesibukannya mengurus toko, ia pun menyempatkan diri untuk belajar pada kelas parenting ini. “Saya ingin belajar banyak hal, apapun yang saya cari (materi) semua untuk mereka (anak-anak),” katanya.

Is Is mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kelas parenting yang diikutinya. Bahkan ketika mendapatkan materi tentang pilar bersahabat dengan mertua, ia pun merasa materi tersebut sangat mengena di hatinya. “Karena ada hal-hal kecil membuat hubungan saya dan mertua menjadi renggang. Semenjak saya ikut kelas ini saya menyadari. Sepulang dari sini, saya telepon mertua dan menanyakan kabar,” ungkapnya. Banyaknya manfaat yang diperoleh dengan mengikuti kelas ini. Is Is pun merekam materi yang disampaikan supaya orang tua di keluarganya bisa mendengarkan pula. Ia pun berharap tidak hanya dirinya yang berubah melainkan semua anggota keluarganya sehingga menjadi orang tua yang bisa mendidik anak dengan baik dan menjadi keluarga yang harmonis.

Artikel Terkait

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -