Hadiah Terbesar dalam Hidupku
Jurnalis : Su Li (Tzu Chi Batam), Fotografer : Diana, Mina (Tzu Chi Batam) Relawan Tzu Chi melayani pasien dengan hangat dan penuh cinta kasih sehingga merasa tenang ketika menjalani proses pengobatan. | Tanggal 12 - 13 April 2008, Yayasan Buddha Tzu Chi Penghubung Batam mengadakan baksos kesehatan ke-47, yang bekerja sama dengan RS Budi Kemuliaan Batam. Ini merupakan kegiatan yang pertama kali ditangani langsung oleh Tzu Chi Batam dengan dibantu oleh tim medis TIMA Indonesia dan TIMA Singapura. ”Tzu Chi Jakarta memberi kesempatan kepada Tzu Chi Batam untuk menangani baksos ini, agar kita bisa belajar lebih banyak supaya bisa lebih berkembang,” demikian diutarakan oleh Diana Loe, Ketua Harian Tzu Chi Batam. |
Selain pasien dari Batam, ada beberapa pasien yang berasal dari luar pulau yakni Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, dan Selatpanjang. Sebelumnya, telah diadakan screening terlebih dahulu pada tanggal 29 dan 30 Maret 2008, dengan melayani operasi katarak, hernia, benjolan, bibir sumbing, dan pengobatan gigi. Dalam kesempatan ini, Tzu Chi juga memberikan kaca mata secara cuma-cuma bagi pasien yang penglihatannya menurun. Baksos kali ini berhasil melayani pasien sebanyak 592 orang yang terdiri dari: katarak 64 orang, pterygium 28 orang, bedah minor 94 orang, hernia 47 orang, bibir sumbing 13 orang, gigi 287 orang, dan pembagian kacamata 47 orang. Sedangkan jumlah dokter yang terlibat sebanyak 39 dokter spesialis, 20 dokter umum, 29 dokter gigi, 90 perawat, dan 108 relawan. “Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena telah menolong saya. Ini merupakan hadiah terbesar dalam hidup saya karena sudah dapat melihat lagi. Walaupun saya tidak bisa membalasnya tapi saya berdoa semoga Yayasan Buddha Tzu Chi semakin maju dan terus meringankan beban orang lain,” doa salah seorang pasien yang sudah sembuh dari operasi katarak. Ket : - Para relawan Tzu Chi memeragakan isyarat tangan 'Kita Satu Keluarga'. Keluarga besar Tzu Chi yang terjalin Tidak hanya pasien ini, pasien lain juga merasa bahagia karena beban mereka teratasi berkat adanya pengobatan gratis ini. Mereka berharap Yayasan Buddha Tzu Chi selalu mengadakan bakti sosial seperti ini untuk menolong sesama. Setelah kegiatan usai, Tzu Chi mengadakan silaturahmi (acara ramah tamah) dengan dokter dan para relawan. Walaupun lelah, tapi melihat para pasien sukses menjalankan operasi, hati mereka merasa lega dan bahagia. Ket : - Agus Rijanto, salah seorang relawan Tzu Chi, membagikan bingkisan kepada para tamu. (kiri) Acara silaturahmi ini diisi dengan penampilan bahasa isyarat, dengan lagu Kam Sia (Terima Kasih -red), sebagai ungkapan terima kasih kepada semua Bodhisattva yang turut menyukseskan kegiatan baksos ini. Kemudian diikuti lagu Yi Jia Ren (Satu Keluarga -red), sebagai ungkapan bahwa kita semua adalah satu keluarga besar Tzu Chi yang saling berbagi sukacita. Baksos kali ini membawa kesan yang sangat mendalam bagi seluruh pihak. Bagi pasien, ini merupakan hadiah terbesar dalam hidupnya, begitu juga bagi relawan Tzu Chi Batam, ini merupakan sebuah kesempatan yang mulia. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat pasien telah sembuh dan menjalani kehidupan yang bahagia dan indah. | |
Artikel Terkait
Berbagi Berkah Bersama Warga 13 Ilir Palembang
11 Juli 2016Warga 13 Ilir Palembang antusias mendatangi bazar sembako yang digelar Tzu Chi Palembang. Dengan hanya membayar Rp 50.000, warga bisa mendapatkan paket sembako senilai Rp 100.000.