Hakikat Hidup dengan Daur Ulang
Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung) Relawan Tzu Chi Bandung sedang memperhatikan penjelasan tentang sampah kertas yang bisa didaur ulang oleh Polin (kanan) yang merupakan Ketua Posko Daur Ulang Pluit, Jakarta Utara. |
| ||
Kegiatan itu sendiri berlangsung pada 4 November 2010, yang bertempat di Muara Karang Blok M-9 No. 84-85 Pluit, Jakarta Utara. Setibanya di posko daur ulang pada pukul 10.20 WIB, kehadiran mereka langsung disapa hangat oleh para relawan Jakarta yang berada di posko daur ulang tersebut. Tanpa menunggu lama, perbincangan mengenai pelestarian lingkungan pun langsung berjalan. Polin yang merupakan relawan Tzu Chi dan Ketua Posko Daur Ulang Pluit, memaparkan sosialisasinya tentang pelestarian lingkungan dengan daur ulang sampah pada hari itu. Di hadapan para relawan Bandung Polin menjelaskan secara detail tentang proses memilah sampah. Polin pun menanggapi kehadiran para relawan Bandung yang ingin memperdalam ilmu tentang daur ulang sampah. “Bagus itu, semangat yang luar biasa memang perlu digalakkan dan perlu dibentuk relawan-relawan pelestarian lingkungan,” katanya. Ia pun mengatakan bahwa dengan mempelajari sebuah misi pelestarian lingkungan bertujuan untuk kelangsungan hidup yang lebih baik. “Karena misi pelestarian lingkungan, jadi ini tanggung jawab bersama, lingkungan yang baik penghidupan akan lebih baik. Nah, ini adalah tanggung jawab bersama, kita jadi harus berpartisipasi,” tambah Polin yang juga sering mensosialisasikan daur ulang kepada warga sekitar dan pelajar. Posko ini tidak hanya digunakan untuk menimbun dan memproses daur ulang sampah. Di samping itu, posko ini merupakan wadah edukasi untuk mensosialisasikan dan memberikan pembelajaran langsung tentang daur ulang.
Keterangan :
Para relawan Bandung tampak begitu antusias dalam mendalami misi pelestarian lingkungan daur ulang sampah ini. Hal ini terlihat dari aktivitas-aktivitas para relawan yang juga mempraktikkan langsung tata cara pemilahan sampah. Tujuan dari kehadiran para relawan Bandung adalah untuk mempelajari cara daur ulang sampah. Hal tersebut diungkapkan Rachman Chandra, salah satu relawan Bandung yang mengikuti kunjungan ini. “Maksudnya kita udah meninjau lokasi di Muara Karang, kita mau daur ulang di Bandung. Nah, setelah kita meninjau di Muara Karang, di Jakarta, nanti pulang ke Bandung kita harus mempelajari yang di Jakarta punya sekarang ini,” katanya. Selain itu, Rachman pun mengungkapkan keinginannya untuk membuat posko daur ulang di Bandung. “Ya mudah-mudahan kita bisa, yang pertama kan kita dari daur ulang yang plastik dulu, botol-botol air mineral, kardus, dan juga koran-koran. Itu mulai dari pertama, soalnya di Bandung kan lokasi belum tentu, masih kecil, jadi persediaanya belum besar seperti ini,” ungkapnya. Di samping itu, kunjungan ini telah menginspirasi para relawan Bandung untuk mencanangkan hidup dengan mendaur ulang sampah yang hasilnya akan digunakan untuk bersumbangsih. “Itu nanti hasil dari daur ulang kita di Bandung kita jual semua, dana-dana itu kan untuk memberikan bantuan orang-orang yang tidak mampu, untuk pengobatan, operasi-operasi segala macem,” tambahnya.
Keterangan :
Peninjauan dan sosialisasi ini telah memberikan inspirasi bagaimana umat manusia untuk bisa melestarikan alamnya sendiri. Dengan alam manusia bisa hidup, dan sudah seharusnya kita bisa menghargai tempat yang kita pijak selama ini. Melestarikan lingkungan dengan mendaur ulang sampah merupakan salah satu langkah untuk melindungi bumi dan juga sebagai wadah menggalang dana untuk bersumbangsih. Tidak terlepas juga dari misi Tzu Chi, bahwa dengan daur ulang merupakan bentuk pelatihan diri untuk merendahkan hati serta memahami hakikat kehidupan sederhana dengan penuh syukur. | |||