Hangatnya Kasih Natal

Jurnalis : Mettasari (He Qi Utara), Fotografer : Mikidana (Tzu Ching)
 
 

foto
Dengan adanya acara ini, semoga para Gan En Hu dapat merayakan dan merasakan sukacita Natal di dalam hati mereka.

Setiap hari kita harus berterima kasih kepada orang tua dan semua makhluk, segala yang kita lakukan sepanjang hidup jangan sampai mengecewakan orang tua dan semua makhluk.
(Master Cheng Yen)

 

Semua orang akan memperingati tahun baru yang penuh harapan di penghujung tahun ini. Dengan adanya tahun baru, harapan baru hadir didalam diri, akan adanya perubahan ditiap langkah dan berharap semuanya akan jauh lebih baik ditahun 2013. Pada tanggal 23 Desember 2012, pukul 08.30 WIB, seluruh relawan  dan Gan En Hu berkumpul. Acara ini dihadiri 110 relawan dan 119 orang Gan En Hu yang turut serta perayaan Natal dan tahun baru, yang tergabung dari orang dewasa dan anak-anak. Acara ini mengabungkan seluruh Gan En Hu dari 4 He Qi, He Qi Utara, Barat, Selatan, dan Timur, yang diadakan di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Barat.

Para relawan mempersiapkan acara ini selama 2 bulan lamanya, untuk berbagi kebahagian kepada seluru Gan En Hu dan para opa-oma yang hidup sebatang kara. “Berharap dengan adanya acara ini, mereka tetap dapat merayakan dan merasakan sukacita di dalam hati mereka,” ujar Wie Sioeng Shixiong selaku koordinator acara ini.

Selama ini mereka merasa menderita, merasa tidak dapat bisa merayakan Natal dan tahun baru, tetapi dengan diadakan acara ini, seluruh relawan berharap adanya kebahagian yang mereka terima di tahun ini dan tahun yang akan datang. Jalinan jodoh cinta kasih yang terjalin selama bertahun-tahun tidak akan lepas begitu saja, rasa kekeluargan yang dirasakan sangatlah membekas di hati Gan En Hu.

foto  foto

Keterangan :

  • Paman Dongeng mengisahkan seekor anak kura-kura yang menyayangi mamanya. Dalam cerita ini Paman Dongeng mengajak anak-anak untuk membuat pesan cinta kasih kepada orang tua mereka, khususnya ibu (kiri).
  • Keceriaan terpancar di wajah setiap anak saat mendengarkan dongeng dalam acara gathering serta perayaan Natal dan tahun baru yang diadakan di Aula Jing Si, PIK, 23 Desember 2012 (kanan).

Bukan hanya relawan komunitas saja yang turut hadir dalam acara ini, namun para muda- mudi Tzu Chi (Tzu Ching) juga ikut andil dalam kegiatan ini sehingga memberikan kebahagiaan dan rasa kekeluargan kepada Gan En Hu yang hadir. Selain itu, mereka juga mengajarkan cinta kasih melalui isyarat tangan, bernyanyi bersama, bermain, mendengarkan dongeng bersama paman dongeng, serta mengajak anak-anak untuk membuat pesan cinta kasih kepada orang tua mereka khususnya ibu.

Di dalam cerita, Paman Dongeng mengisahkan seekor anak kura-kura yang memiliki seorang ibu yang jatuh sakit, untuk menunjukan rasa bakti kepada sang ibu, kura-kura kecil itu mencarikan obat untuk kesembuhan ibunya. Ia meminta tolong kepada teman-temanya untuk membantu mencari obat, karena kura-kura kecil itu baik hati dan ramah, banyak teman yang bersedia membantunya. Sehingga pada akhir kisah ibu kura-kura mendapatkan ramuan obat dan kembali sehat. Kura-kura kecil pun senang karena sang ibu sudah sembuh dari sakit.

Kasih untuk Ibu
Mengingat pada tanggal 22 Desember, seluruh masyarakat indonesia merayakan hari ibu, merekapun membuat pesan cinta kasih untuk mama. Dalam pesannya mereka mengatakan: “Aku sayang mama; terima kasih mama; ataupun maafkan kesalahan ku ma”, itulah rangkaian kata-kata yang mereka tulis dalam kartu merah muda, mereka memperindah kartu ucapan itu dengan gambar yang mereka buat sendiri.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan penuh sukacita, para relawan membantu serta menghibur Gan En Hu seperti bagian dari keluarga mereka sendiri (kiri).
  • Juliana, seorang Gan En Hu yang berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat, merasa sangat bersyukur karena dengan uluran cinta kasih dan jalinan jodoh baik dengan Kantor Penghubung Tzu Chi Singkawang, Juliana dapat menjalani operasi (kanan).

Juliana, seorang Gan En Hu yang berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat, menyempatkan hadir dalam kegiatan ini setelah dirinya melakukan operasi beberapa waktu lalu. Juliana hidup bersama orang tua dan kedua adiknya. Juli, panggilan akrab anak berambut panjang ini, menderita kebocoran jantung ketika Ia berusia 4 bulan. Normawati, ibunya, sangat sedih melihat Juliana sakit tak berdaya. Di usianya yang 13 tahun, berat badan Juliana hanya 18 kg, dengan uluran cinta kasih dan jalinan jodoh baik dengan Kantor Penghubung Tzu Chi Singkawang. Juliana dapat menjalankan operasi pertamanya di tahun 2010. Dia kembali menjalankan operasi keduanya pada tanggal 27 November 2012. Kini Juliana sudah dapat beraktivitas kembali dan memiliki berat tubuh yang ideal seusianya.

Perasaan bahagia dirasakan Normawati karena uluran bantuan yang diberikan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. “Jika tidak ada Yayasan Buddha Tzu Chi yang membantu, mungkin nasib Juliana tidak seperti sekarang, saya selalu bersyukur atas bantuan ini, mungkin saya tidak dapat membalasnya namun hanya dapat berdoa agar semuanya diberkati Tuhan,” kata Normawati haru.

Juliana berkata kepada Mamanya, “Terima kasih Ma, Mama selalu menjaga dan menemani saat aku menjalani operasi. Juli juga meminta maaf kepada Mama karena Juli suka membantah Mama,” ujarnya sambil meneteskan air mata dan memeluk ibunya.

Cinta kasih orang tua tiada batasnya, tidak ada kata lelah saat menjaga anaknya. Melihat anaknya menderita hati pun terluka dan menangis saat anaknya tersakiti. Begitulah cinta orang tua kepada anaknya, maka dari itu Master Cheng Yen selalu berkata “Ada dua hal yang tidak bisa ditunda di dunia, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebaikan.”

  
 

Artikel Terkait

Meresmikan Tzu Chi Hospital, Presiden Jokowi: Kalau Sakit ke Tzu Chi Hospital Saja

Meresmikan Tzu Chi Hospital, Presiden Jokowi: Kalau Sakit ke Tzu Chi Hospital Saja

14 Juni 2023

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Rumah Sakit Tzu Chi Hospital, 14 Juni 2023. Presiden mengapresiasi dibangunnya Tzu Chi Hospital yang high tech dan high touch dan berpesan, “Tentu kita ingin semuanya sehat, tapi kalau pas sakit, jangan pergi keluar negeri. Pergi ke Rumah Sakit Tzu Chi Hospital saja.”

Menebarkan Cinta Kasih Di Panti Bussaina

Menebarkan Cinta Kasih Di Panti Bussaina

03 April 2023

Tzu Chi Lampung kembali berkunjung ke Panti Asuhan Bussaina di Labuhan Ratu, Kedaton, Lampung. Relawan Tzu Chi diterima langsung oleh Budi, Ketua Yayasan Panti Asuhan Bussaina.

“Sudah Siapkah Anda?”

“Sudah Siapkah Anda?”

03 Oktober 2011
Kemudian Kumuda Shixiong menjelaskan dengan bijaksana bahwa ada beberapa penyebab yang membuat manusia itu takut akan kematian, yaitu karena takut berpisah dengan semua yang ada; takut dengan kehampaan, dan karena tidak tahu akan kemana setelah mati.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -