Hangatnya Kumpul Keluarga di Acara Pemberkahan Akhir Tahun
Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Ryanto Budiputra (Tzu Chi Medan)Kehangatan keluarga terpancar dalam setiap wajah relawan dan penerima bantuan yang hadir pada Pemberkahan Akhir Tahun 2019 bersama penerima bantuan yang diadakan oleh relawan Tzu Chi Medan Timur.
Setiap akhir tahun penanggalan lunar atau setiap mendekati perayaan Imlek, Tzu Chi Medan selalu mengundang para penerima bantuan untuk pulang ke rumah, Kantor Tzu Chi di Komplek Cemara Asri Medan. Bagaikan menyambut kepulangan keluarga sendiri, para relawan memikirkan apa saja yang akan diberikan kepada para penerima bantuan seperti: menu makanan, mendekor suasana ruangan seindah mungkin, serta menyiapkan serangkaian acara.
Pada tahun ini relawan komunitas Medan Timur lebih menitikberatkan ke sesi Berbakti khususnya untuk anak asuh Tzu Chi Medan Timur. Dua bulan sebelumnya relawan sudah mengajak para anak asuh Medan Timur dan anak asuh dari Sekolah Dharma Bhakti Lubuk Pakam untuk mengikuti latihan bernyanyi dan peragaan isyarat tangan sebagai persiapan acara.
Pada kegiatan ini, relawan menyiapkan layanan khusus bagi para penerima bantuan yang ingin memotong rambutnya. Ada sebanyak 8 orang pemangkas rambut dari sebuah salon dan 6 orang relawan siap melayani pemotongan rambut para penerima bantuan.
“Anak-anak sangat rajin mengikuti latihan. Para anak asuh Medan datang ke Depo Mandala setiap Kamis malam untuk latihan. Sedangkan para anak asuh Lubuk Pakam, relawan datang ke Sekolah Dharma Bakti di Kota Lubuk Pakam yang berjarak 35 km dari Medan dengan menempuh perjalanan selama 40 menit untuk mengajari anak-anak lagu Senyuman Terindah,” jelas Rita.
Latihan tersebut terbukti memberikan dampak yang sangat besar dalam penampilan di hari H Pemberkahan Akhir Tahun (12/1/2020) yang dihadiri oleh 185 penerima bantuan ini. Relawan bersama anak asuh, baik anak asuh dari Medan Timur maupun anak asuh dari Lubuk Pakam bersama-sama menyanyikan dan memperagakan isyarat tangan Senyuman Terindah.
Koraborasi yang menyentuh hati dari para relawan dan anak asuh, baik dari Medan maupun Lubuk Pakam dengan menyanyikan dan memeragakan isyarat tangan lagu Senyuman Terindah.
“Sebuah kolaborasi yang indah antara anak asuh dan para relawan, saya sangat bangga dengan semangat anak-anak yang tanpa mengeluh sedikitpun dalam proses belajar nyanyi dan isyarat tangan,” ujar Lindawaty Tjiawi, fungionalis isyarat tangan yang terharu dengan penampilan anak-anak.
Di bait terakhir lagu Senyuman Terindah, anak-anak berjalan menuju orang tua masing-masing dengan sekuntum bunga di tangannya dan memberikannya kepada orang tua tercinta. Bagi penerima bantuan yang yang membawa orang tua, relawan juga membagikan bunga kepada anak-anak untuk diberikan kepada orang tua masing-masing.
Di bait terakhir lagu Senyuman Terindah, para anak asuh memberikan sekuntum bunga kepada orang tuanya.
Sebuah video tentang Kasih Ibu melanjutkan acara sesi Berbakti. Dengan ditemani sebuah lilin yang menyala, Indrawani membacakan sebuah narasi tentang kasih ibu dan pengorbanan ibu sejak bayi dalam kandungan hingga jerih payahnya membesarkan anak-anaknya. Sayup-sayup isak tangis mulai terdengar dari anak maupun orang tua, bahkan relawan pun ikut menangis karena setiap orang, setiap individu, mempunyai kisahnya masing-masing bersama orang tuanya.
Ketika narasi berakhir, Indrawani meminta para anak berlutut di depan orang tua mereka dan mengatakan: “Peganglah kedua telapak tangan mama atau papamu, lihatlah telapak tangannya yang semakin kasar, pandanglah wajahnya, lihat kerutan di dahinya yang semakin dalam, katakanlah ‘terima kasih mama atau papa, maafkan semua kesalahanku’ dan peluklah beliau.” Isak tangis memenuhi ruangan yang tadinya begitu hening.
Vanessa (tengah) yang selalu mendapat peringkat pertama di kelas berbagi cerita bersama mamanya. Mereka selalu hadir di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala untuk ikut dalam kegiatan daur ulang.
Tak berhenti sampai memberikan pelukan, para anak kemudian menyuguhkan secangkir teh untuk para orang tua.
“Saya sangat terkesan dengan acara hari ini, saya sendiri tidak bisa menahan air mata dan anak saya juga meminta maaf kepada saya,” tutur ibu dari Mawardah Fitri Auliyah. “Sepulang sekolah saya sering tidak mau makan padahal Ibu sudah susah payah memasak. Saya mengingat hal itu dan akhirnya saya menyadari, saya sangat menyesal dan meminta maaf pada Ibu,” ucap Mawardah.
Apresiasi untuk Para Pelestari Lingkungan
Bukan saja tentang
bakti pada orang tua, Pemberkahan Akhir Tahun kali itu juga dilengkapi dengan
sosialisasi tentang Tzu Chi hingga pengenalan misi pelestarian lingkungan.
Lim Ik Ju mewakili relawan komunitas Hu Ai Medan Timur memberikan apresiasi kepada para penerima bantuan yang rajin melakukan daur ulang di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala.
Kebetulan, ada beberapa penerima bantuan Tzu Chi di komunitas Medan Timur yang rajin menjalankan kegiatan daur ulang setiap Kamis malam dan Minggu pagi di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala. Tak salah rasanya Lim Ik Ju memberikan apresiasi kepada 19 orang penerima bantuan termasuk anak asuh yang begitu peduli lingkungan dan selalu mengikuti kegiatan daur ulang.
Salah satunya adalah anak asuh bernama Vanessa yang selalu mendapat peringkat pertama di kelas. Ia bersama ibunya selalu hadir di depo Mandala walaupun hujan. “Saya di rumah juga tidak ada kesibukan, jadi dengan menjalankan daur ulang, saya juga bisa ikut bersumbangsih waktu dan tenaga untuk orang lain,” tutur ibu Vanessa yang sekarang sudah bergabung menjadi relawan dan donatur.
Dalam suasana menyambut tahun baru Imlek, Dewa Rezeki beserta relawan komunitas Hu Ai Medan Timur memberikan angpao kepada semua yang hadir dan Nuraina (kedua dari kiri), PIC Pemberkahan Akhir Tahun memberikan suvenir.
Satu lagi adalah Rudi yang setiap hari Minggu juga hadir di depo Mandala. Rudi adalah ayah dari 4 anak yang awalnya meminta bantuan biaya transportasi sekolah keempat anaknya. Selain membantu anaknya, Tzu Chi juga memberikan bantuan untuk Rudi yang ternyata mempunyai kondisi fisik yang kurang sehat, sehingga nantinya bisa menopang keluarga.
Menyadari Himpunan Berkah
Menutup acara pemberkahan sekaligus
menyambut tahun baru Imlek, tak lengkap rasanya tanpa kehadiran Dewa Rezeki
yang berbagi angpao kepada semua peserta yang hadir. Maka relawan pemeran Dewa
Rezeki hadir dan membagikan suvenir. Mereka juga mengajak para penerima bantuan
untuk makan siang bersama.
Di akhir acara, setiap penerima bantuan mendapatkan bingkisan dan 1 dus Mi DAAI.
“Sebuah kebahagiaan yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata ketika melihat semua yang hadir begitu gembira,” tutur Nuraina, PIC Pemberkahan Akhir Tahun bagi penerima bantuan ini. “Apalagi ketika melihat relawan dan anak asuk mempersiapkan sesi Berbakti, telah tercipta hubungan yang harmonis di antara mereka. Di kesempatan ini pula, relawan bisa mengetuk hati anak-anak yang selalu merasa kekurangan, baik kurangnya perhatian karena orang tua bekerja atau kurangnya kemampuan ekonomi orang tua dalam memenuhi kebutuhan mereka. Semoga hari ini semoga mereka sadar begitu besar pengorbanan orang tua untuk mereka. Seperti yang Master Cheng Yen pesankan: Hendaknya setiap orang bisa menyadari berkah yang dimilikinya, serta bisa menghargai dan menciptakan kembali berkah tersebut,” lanjut Nuraina.
Editor: Metta Wulandari
Artikel Terkait
Hangatnya Kumpul Keluarga di Acara Pemberkahan Akhir Tahun
27 Januari 2020Penerima bantuan Tzu Chi sudah merupakan bagian keluarga dari Yayasan Buddha Tzu Chi, untuk itu setiap tahun Tzu Chi Medan selalu mengundang para penerima bantuan untuk pulang dan mengikuti acara Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi menjelang tahun baru Imlek.