Harapan Bagi Roihan
Jurnalis : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)Mohammad Roihan yang telah menjalani operasi, kini kedua orang tua pun merasa tenang dan bahagia karena anaknya telah mendapatkan pengobatan. |
| |
Keesokan harinya sejumlah relawan berkunjung ke rumah keluarga pasien balita ini di jalan Imam Bonjol, gang Bukit 3/9 Tanjungkarang Barat. Di sana Wiastuti dan suami tinggal di rumah kontrakan sederhana didalam gang. Orang tua Roihan adalah penjual buah-buahan dengan gerobak keliling dipasar. Novendra sebagai ayah Roihan sangat bergembira begitu mengetahui bahwa relawan Tzu Chi akan membantu pengobatan mata Roihan. Dengan menggunakan Jamkesda yang diurus oleh relawan Tzu Chi, Roihan dibawa ke dokter Ariyanti,Spm. Berdasarkan pemeriksaan mata oleh dokter Ariyanti ternyata Roihan menderita katarak congenital. Walaupun masih balita katarak tersebut harus dioperasi karena akan menggangu penglihatan. Seperti yang dirasakan oleh Novendra dan Lani bahwa buah hatinya tidak dapat melihat apabila dipanggil dan diajak bermain. Kegembiraan orang tua Mohamad Roihan untuk bisa segera melihat buah hatinya dapat dioperasi harus tertunda sejenak. Ini dikarenakan kondisi fisik Roihan yang lemah. Berkali-kali Roihan yang juga menderita Asma terserang sakit seperti batuk pilek, kemudian terkena cacar air. Kondisi tubuh yang tidak sehat membuat jadwal operasi katarak tertunda sampai enam bulan lamanya sejak bulan November tahun lalu. Setelah penantian yang panjang, akhirnya Roihan menjalani operasi pada Hari Jumat ,tanggal 15 Juni 2012 di RS Abdul Muluk. Selama menunggu operasi selesai Novendra dan Wiastuti didampingi oleh relawan. Pendampingan oleh relawan ini membuat Novendra dan Wiastuti terharu dan gembira karena Relawan Tzu Chi benar-benar memberi perhatian dari pertama survei, membawa ke dokter mata sampai akhirnya dioperasi. Setelah satu jam masuk ruang operasi, akhirnya dokter Ariyanti keluar dengan membawa kabar sukacita bahwa operasi katarak sukses. Mereka pun mengucapkan, “Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tzu Chi, tanpa bantuan Tzu Chi harapan agar buah hatinya dapat melihat hanya tinggal harapan. Terbukalah masa depan untuk buah hati kami berkat jodoh dengan Tzu Chi. Sungguh luar biasa kerja relawan Tzu Chi tidak hanya memberi bantuan biaya tapi kasih, tenaga dan waktu untuk kami orang yang tidak mampu ini,”ujar Novendra dan Wiastuti. |
Artikel Terkait
Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Sawah Besar
13 Februari 2012 Duka warga Lautze Dalam, Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat sedikit hilang dengan hadirnya 35 orang relawan Tzu Chi di daerah mereka. Sejak jam 9 pagi relawan Tzu Chi mendirikan posko darurat di gedung SDN 02 Pasar Baru Jakarta Pusat.Berbagi Cerita di World Book Day
04 Mei 2012 Membaca dan bercerita adalah salah satu bagian dari proses pertumbuhan anak-anak. Melalui membaca dunia mereka akan menjadi lebih luas karena mendapatkan banyak pengetahuan, dan setelah tahu mereka pun akan berbagi dengan bercerita ke banyak orang.Lembaran Baru Warga Palu
06 Agustus 2020Hingga 29 Juli 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi telah menyerahkan 662 unit rumah kepada warga yang sudah melalui proses verifikasi dan pengundian nomor rumah. Selain rumah, di perumahan ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti balai warga, sarana ibadah, dan sekolah.