Harapan Baru Kelas Budi Pekerti

Jurnalis : Desminar (Tzu Chi Batam), Fotografer : Aguslee, Nopianto (Tzu Chi Batam)

Jumlah murid kelas budi pekerti Tzu Chi Batam terus mengalami pertumbuhan, hingga mencapai 326 orang di tahun ajaran baru 2016. Mereka pun dibagi dalam kelas Xiao Tai Yang dan Tzu Shao sesuai dengan usia.

Minggu, 21 Agustus 2016, Kelas Budi Pekerti dibuka kembali oleh tim pendidikan Tzu Chi Batam. Pada tahun ajaran yang baru ini, jumlah murid terus mengalami pertumbuhan, hingga mencapai 326 orang. Mereka pun dibagi dalam kelas Xiao Tai Yang (siswa kelas budi pekerti TK dan SD) dan Tzu Shao ( siswa kelas budi pekerti SMP). Diawal tahun ajaran baru ini, DaAi Mama membawakan tema “Pengenalan” pada pertemuan pertama, baik kelas Xiao Tai Yang maupun kelas Tzu Shao. Sebelum memulai kelas hari ini, DaAi Mama terlebih dahulu mengajari para murid bagaimana cara Wen Xun (memberikan hormat) yang benar.

 Agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan lancar, setiap kelas budi pekerti dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Murid-murid diberikan sebuah kartu nama sebagai tanda pengenal identitas dan mereka diajak untuk saling berkenalan. “Tujuan kalian datang ke sini ialah untuk belajar bagaimana menjadi seorang anak yang memiliki sopan santun baik,” seru Felicia Mama kepada para murid Xiao Tai Yang 2 (terdiri dari murid SD kelas 3,4 dan 5). 


Sebelum memulai kelas hari ini, DaAi Mama terlebih dahulu mengajari para murid bagaimana cara Wen Xun (memberikan hormat) yang benar.

Mereka menjelaskan berbagai aturan-aturan yang perlu dipatuhi selama mengikuti kelas budi pekerti, seperti cara berpakaian yang rapi dan indah, barang apa yang harus dibawa dan tidak boleh dibawa pada saat mengikuti kelas, dan wajib bervegetarian selama mengenakan seragam kelas budi pekerti Tzu Chi. Dengan penjelasan yang singkat ini, para murid diajak untuk melatih sikap dan kelakuan yang baik melalui aturan-aturan yang sudah ditentukan.

 Selain membagikan murid dalam kategori Xiao Tai Yang dan Tzu Shao, untuk tahun ini Tim Pendidikan Tzu Chi Batam membuka sebuah kelas baru, yaitu Qin Zi Ban. Sistem pembelajaran Qin Zi Ban terkesan berbeda dengan kelas-kelas budi pekerti yang lainnya, karena orang tua murid juga wajib berpartisipasi pada saat kelas berlangsung. “Dengan Qin Zi Ban ini, kami ingin para orang tua bisa lebih aktif dan mengetahui apa yang di pelajari anak mereka,” ujar Fang Fang, DaAi Mama Tzu Chi Batam yang aktif di misi pendidikan sejak tahun 2010. 


Pada kesempatan kali ini, DaAi Mama membagikan celengan bambu ke setiap murid, dengan harapan anak-anak dapat membangun kebiasaan berdana sejak dini.

Menjelang penutupan kelas kali ini, DaAi Mama membagikan celengan kepada anak-anak. Tujuannya ialah membangun jiwa berdana dalam diri mereka, mulai dari sisa-sisa uang jajan mereka. Penutupan kelas ini diakhiri dengan lagu “Zhu Tong Shui Yue” (Masa Celengan Bambu).


Artikel Terkait

Menjadi Komunikator yang Baik

Menjadi Komunikator yang Baik

24 Juli 2017

Kemampuan menjadi pendengar yang baik menjadi salah satu goal dalam pelatihan relawan pendidikan, pada Minggu, 23 Juli 2017 di Tzu Chi Center Jakarta. Pelatihan ini diikuti oleh 253 orang yang berlatar belakang guru dan relawan misi pendidikan.

Harapan Baru Kelas Budi Pekerti

Harapan Baru Kelas Budi Pekerti

26 Agustus 2016

Minggu, 21 Agustus 2016, Kelas Budi Pekerti dibuka kembali oleh tim pendidikan Tzu Chi Batam. Pada tahun ajaran yang baru ini, jumlah murid terus mengalami pertumbuhan, hingga mencapai 326 orang. Mereka pun dibagi dalam kelas Xiao Tai Yang (siswa kelas budi pekerti TK dan SD) dan Tzu Shao ( siswa kelas budi pekerti SMP).

Persatuan Dalam Keberagaman

Persatuan Dalam Keberagaman

02 November 2016

TK Tzu Chi Indonesia merayakan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nation Day pada 28 Oktober 2016, di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK, dengan tema “Unity In Diversity.” Tujuan utama dari UN Day Celebration 2016 ini mengajak anak-anak mengetahui keberagaman dalam masyarakat Indonesia dan beberapa negara yang ada di dunia.

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -