Harapan Baru untuk Kirana

Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Elsya Wu (He Qi Utara), Arimami S.A
Pasien penderita bibir sumbing sedang melengkapi form persetujuan operasi dan pembiusan pada baksos kesehatan Tzu Chi ke-111 di Cianjur

Kirana Putri (3,5), merupakan putri bungsu dari pasangan Serbia (40) dan Kartisah (38) yang terlahir dengan bibir sumbing. Berbeda dengan kedua kakak perempuannya, hal ini membuat keluarga yang tinggal di Kampung Bimbul no.19, RT 03/07, Desa Sukamulya, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini dirundung kesedihan. Mengetahui adanya Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-111 pada tanggal 18-20 Maret 2016 di RSUD Cianjur, melalui Rohman, salah satu anggota TNI, mereka pun segera mendaftarkan diri.

Kartisah membawa putrinya mengikuti screening di Kodim 0608, Jalan Siliwangi No.47, Cianjur, pada tanggal 13 Maret 2016. Selama proses screening, Kirana Putri berbeda dengan balita-balita lainnya yang menangis bahkan ada yang menjerit-jerit. Ia anak yang sangat kuat dan berani, saat akan diambil darahnya ia tidak menangis. Ia begitu tenang menjalani semuanya. “Kirana anak yang pintar, sudah bisa angka satu sampai sepuluh,” puji sang ibu. Kebahagiaan keluarga ini bertambah setelah akhirnya Kirana dapat mengikuti operasi bibir sumbing. “Alhamdulilah!” Kartisah tak henti-hentinya mengucap syukur.


Kirana Putri didampingi ibunya, Kartisah, pada saat mengikuti screening di Kodim 0608, Cianjur, Jawa Barat

Tanggal 19 Maret 2016 semua pasien yang lolos proses screening mendatangi RSUD Cianjur, termasuk salah satunya adalah Kirana Putri yang didampingi ibu dan bibinya. Sekitar pukul 06.30 WIB, mereka sudah datang mengikuti prosedur administrasi dan pemeriksaan tensi kembali sebelum operasi. Begitu besarnya cinta kasih Kartisah kepada putrinya. Ia terus mendampingi putrinya meskipun operasi Kirana harus ditunda sekitar 6 jam.

Tanpa disadari  Kirana tak nyaman, sepertinya ia mengetahui akan ada tindakan yang dilakukan pada dirinya, ia sedikit rewel. Pukul 12 siang, dokter pun berhasil melakukan operasi pada Kirana, setelah operasi, Kirana menuju lantai 4 menuju ruang pemulihan. Menjelang sore, perban yang melindungi jahitan bibir Kirana sudah dapat dilepas, bibirnya sudah terlihat lebih baik meskipun masih ada bekas jahitan. Kartisah dengan sabar memberikan minum dan susu kepada Kirana yang masih merajuk setelah dioperasi.


Kirana (3,5 tahun) dan ibunya di ruang pemulihan setelah menjalani operasi bibir sumbing pada Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111 di RSUD Cianjur, Jawa Barat.

“Kendalanya, bicaranya tidak jelas, kadang kita yang harus bisa mengerti apa yang dia inginkan,” ungkap Kartisah. Momen ini merupakan saat yang tepat bagi Kirana dapat melaksanakan operasi karena beberapa bulan lagi rencananya ia akan bersekolah di kelompok bermain di dekat tempat tinggalnya. ”Demi masa depannya, supaya bicaranya lebih bagus dan lebih lancar ke depannya,” kata Kartisah berharap. Dengan keberhasilan operasi Kirana, Kartisah merasa bersyukur dan berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ini. Minggu, 20 Maret 2016 menjadi hari yang bersejarah dan menggembirakan bagi Kirana Putri berserta 337 pasien lainnya (mata, hernia, dan bibir sumbing) yang telah berhasil menjalani operasi. Kini mereka sudah dapat kembali ke tempat tinggal mereka dan memulai hidup baru, dengan harapan dan semangat baru.


Artikel Terkait

Kebersamaan Antarsesama di Misi Kesehatan Tzu Chi

Kebersamaan Antarsesama di Misi Kesehatan Tzu Chi

22 Februari 2017
Tzu Chi Bandung melaksanakan bakti sosial pelayanan kesehatan umum dan gigi gratis pada 19 Februari 2017. Dilaksanakan di Pondok Pesantren Hidayatul Faizien, Garut, Jawa Barat, baksos ini berhasil melayani 1.084 pasien.
Jejak Langkah Tzu Chi di Singaraja

Jejak Langkah Tzu Chi di Singaraja

09 Agustus 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Bali mengadakan  Baksos Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Gedung Serbaguna Kampung Anyar, Kelurahan Kampung Anyar, Singaraja, kabupaten Buleleng pada tanggal 7 Agustus 2016. Dalam kegiatan ini, sebanyak 376 warga kota Singaraja mendaftar untuk memeriksakan kesehatan mereka. 

Gempa Aceh: Kehangatan Kasih untuk Korban Gempa

Gempa Aceh: Kehangatan Kasih untuk Korban Gempa

13 Desember 2016

Meringankan penderitaan korban bencana dengan memberikan bantuan sandang, pangan dan obat-obatan serta memberikan perhatian untuk mengurangi trauma para korban bencana gempa Aceh oleh Tim Medis dan Relawan Tzu Chi Medan.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -