Harapan di Balik Kata Perenungan
Jurnalis : Purwanto (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Ani, Lissa, Beverly, Petrick (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Kegiatan penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen ini mendapatkan tanggapan positif dari warga. Veriyanti (kanan) mengaku senang hati menerima kata perenungan ini, bahkan ia menyediakan tempat khusus untuk kata perenungan ini.
Cuaca pagi yang cerah seakan memberi semangat bagi relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk melaksanakan kegiatan penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen di toko-toko di sepanjang Jalan Nusantara, Kota Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Kegiatan yang diadakan pada hari Minggu, 17 April 2016 ini dibagi dalam dua kelompok untuk memudahkan pelaksanaan penempelan kata perenungan. Kegiatan kali ini menjadi satu rangkaian kegiatan pelatihan Zhen Shan Mei (dokumentasi Tzu Chi), di mana para relawan Zhen Shan Mei praktik langsung setelah mendapatkan pengarahan tim Zhen Shan Mei dari Jakarta. Mereka adalah Henry Tando, Halim Kusin, dan Erli Tan.
Saat memasuki Jalan Nusantara, kami bertemu dengan seorang lelaki bernama Joni(34) yang didampingi seorang wanita, ibunya. Mereka merasa penasaran dengan kegiatan yang dilakukan relawan Tzu Chi. Joni berasal dari Prayon, Kecamatan Tanjung Batu yang datang ke Karimun untuk keperluan di Meral. “Ini ada acara apa ya, kok seperti orang demo?” ungkap Joni terlihat penasaran. “Ini kegiatan penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen,” ungkap Sukmawati menjawab.
Dalam kegiatan ini relawan dibagi ke dalam dua kelompok untuk menempel kata perenungan di sepanjang Jalan Nusantara, Kota Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau pada tanggal 17 April 2016.
Joni pun makin penasaran. Ia bertanya, “Kata perenungan itu apa ya?” Dengan sigap, Sukmawati menjelaskan, “Kata perenungan itu kata-kata yang baik yang bisa dibaca orang lain.” Setelah mendengar penjelasan dari relawan Tzu Chi, ia pun meminta beberapa kata perenungan untuk ditempalkan di toko miliknya. “Oooo…begitu! Kalau begitu saya mau kata perenungan untuk di tempel di toko. Saya senang terhadap kata perenungan ini karena melalui kata-kata baik ini dapat mengajak orang lain berbuat baik,” ujar Joni tersenyum. Ia juga menuturkan bahwa perenungan seperti ini juga pernah dilihat waktu di Jambi beberapa waktu lalu.
Di tempat yang berbeda, pemilik Toko Aeron, Verianty yang suka membaca buku Kata Perenungan Master Cheng Yen merasakan kebahagiaan tersendiri saat relawan datang di tokonya. Verianty berbeda dengan pemilik toko yang lain, selain memiliki celengan bambu Tzu Chi, ia juga mencari tahu tentang yayasan sosial ini untuk menjadi donatur tetap. Hal ini dikarenakan ia merasa tersentuh dengan kegiatan yang dilakukan Tzu Chi membantu orang yang membutuhkan. “Perasaan saya senang, saat pembeli datang ke sini kemudian melihat kata perenungan yang ditempel. Bahkan ada juga yang memfoto kata perenungan yang ditempel itu,” ungkap Verianty. “Kata perenungan ini kalau saya lihat artinya baik untuk kita dan untuk anak-anak yang beranjak dewasa agar bisa belajar menjadi manusia yang baik,” imbuhnya. Ia juga menjelaskan kepada pembeli yang bertanya, jika ingin memperoleh kata perenungan atau ada saudara yang memerlukan bantuan dapat menghubungi Kantor Yayasan Tzu Chi yang letaknya di belakang pegadaian di Kota Tanjung Balai Karimun ini.
Gek eng (kiri) pemilik salon G & G, sudah lama sangat mengharapkan relawan Tzu Chi menempelkan kata perenungan Master Cheng Yen di salonnya.
Jalinan jodoh dapat terjadi di mana saja jika sudah tiba waktunya. Seperti yang terjadi pada pemilik Salon G & G bernama Gek Eng. Ia sudah menunggu berbulan-bulan Kata Perenungan Master Cheng Yen untuk ditempel di salonnya. “Di tempat-tempat lain ada tempelan-tempelan renungan Jing Si kenapa saya belum ada? Kalau yang saya punya sekarang itu minta sama orang lain,” kata Gek Eng sembari menunjuk ke kata perenungan miliknya. “Saya sangat beruntung kali ini salon saya mendapat kata perenungan dari relawan Tzu Chi,”ungkapnya gembira.
Kata perenungan yang sangat berkesan bagi Gek Eng adalah “Hanya orang yang menghargai dirinya, yang baru memiliki keberanian untuk bersikap rendah hati.” Baginya kata perenungan ini memberikan kesan tersendiri yang mendalam. “Zaman sekarang banyak orang yang tinggi hati. Kita susah untuk mencari orang yang rendah hati. Sudah punya uang sedikit, hati sudah lain. Dan orang yang punya uang sudah lupa dengan orang tuanya,” ungkap wanita 43 tahun ini. Gek Eng juga menceritakan terdapat pengunjung salonnya yang merupakan warga Singapura membaca kata perenungan ini hingga meneteskan air mata. “Waktu ditanya mengapa menangis, ternyata di lingkungan tempat ia tinggal banyak yang materialistis. Sikap orang memiliki rendah hati jarang dijumpai,” katanya.
Di akhir acara, Ema sebagai koordinator kegiatan penempelan kata perenungan mengatakan bahwa kata perenungan ini mempunyai makna yang bagus. Melalui penempelan kata perenungan ini, baik pemilik toko maupun pengunjung membacanya dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel Terkait
Memaknai Setiap Untaian Kata
01 Juni 2016Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menyebarkan cinta kasih kepada setiap orang melalui penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen pada toko-toko di daerah Meral, Tanjung Balai Karimun. Sebanyak 20 relawan yang bersumbangsih membawa senyuman dan kebahagiaan.
Harapan di Balik Kata Perenungan
20 April 2016Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen di toko-toko di sepanjang Jalan Nusantara, Kota Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau pada tanggal 17 April 2016. Melalui penempelan kata perenungan ini, baik pemilik toko maupun pengunjung membacanya dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.