Harapanku Bersama Tzu Chi
Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari (He Qi Utara)Namaku Yoto dan aku lahir 22 tahun silam. Aku seorang tukang kayu dari Purwodadi. Latar belakang keluargaku adalah petani dan ayahku cukup mahir membuat perkakas kayu. Hanya satu harapanku: semoga aku dapat terus bekerja untuk Tzu Chi. |
| ||
"Seniman Bangunan"
Ket : - Aku dan teman seprofesiku yang mencari sebuah harapan dan penghidupan yang lebih baik. Bertemulah aku dengan Yayasan Buddha Tzu Chi. Pada saat pertama kali bergabung, aku dikagetkan dengan ‘gelar’ yang diberikan bagi kami, para pekerja proyek. “seniman bangunan”. Tak pernah terbesit dalam benakku bahwa pekerjaan bertukang yang kulakukan akan disebut sebagai seniman. Rasa bahagia menyelimuti diriku. Dengan upah yang kuterima, aku semakin berbahagia ketika kuikuti baksos yang dilakukan para relawan. Hari itu, barulah kutahu, bahwa selama ini, para pemerhati berseragam biru putih dan abu putih, merupakan relawan yang bekerja amal pada organisasi kemanusiaan yang bernama Yayasan Buddha Tzu Chi, sebuah yayasan sosial yang lintas agama, lintas ras, lintas suku dan lintas negara.
Ket: - "Apa itu Tzu Chi?" ujar Karim Baharuddin, pembawa acara baksos yang kuikuti. Jawabanku, "Belum tahu." Melalui acara sosialisasi inilah aku akhirnya mengenal Tzu Chi. Dengan ramah mereka melayani aku dan teman-temanku. Seorang relawan bernama Karim Baharuddin, memperkenalkan secara lengkap apa itu Yayasan Buddha Tzu Chi. Terletak di puluhan Negara dan banyak cabang di Indonesia, Yayasan Buddha Tzu Chi telah memiliki 6 juta relawan di dunia. Para dokter yang memeriksa kesehatanku, para relawan yang memberiku makan kacang hijau dan memberiku obat dari resep yang berikan, selalu kulihat ada senyum yang merekah di wajah mereka, tak peduli betapa panasnya ruangan aula kantin Jing Si. Hanya satu yang kuharapkan di dalam hati. Aku senang bekerja di Tzu Chi, dan insya Allah, aku akan kembali bekerja di proyek Yayasan Buddha Tzu Chi untuk membangun rumah para relawan, yaitu Aula Jing Si, setelah pulang kampung Lebaran nanti. Semoga cinta kasih yang disebarkan pada kami, para seniman bangunan, juga disebarkan bagi semua orang di dunia. | |||
Artikel Terkait
Baksos Degeneratif Tzu Chi, Menjangkau yang Tak Terjangkau
31 Mei 2023Pulau Jaloh merupakan salah satu pulau terluar Kota Batam. Di pulau yang jaringan telekomunikasinya terbatas ini, baik informasi maupun fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai tidak dapat dirasakan sepenuhnya oleh warga.
Bersumbangsih untuk Korban Gempa Aceh
09 Desember 2016Pasca terjadinya bencana gempa 6,4 SR yang melanda Pidie Jaya, Aceh pada Rabu, 7 Desember 2016 pukul 05.03 WIB, Tzu Chi Indonesia melalui relawan dari Lhokseumawe pada pukul 11.00 WIB segera turun ke lapangan. Relawan mensurvei lokasi bencana dan melihat apa yang paling dibutuhkan oleh korban bencana.
Kekuatan Tekad
19 Januari 2016Barisan relawan semakin bertambah panjang dengan tekad teguh dalam pembentukan Xie Li Gunung Mas Tzu Chi Sinarmas. Pada 19 – 20 Desember 2015 diadakan pelatihan dan pembentukan kepengurusan Xie Li Gunung Mas di Sekolah Tunas Manuhing. Sebanyak 23 relawan nampak bersemangat mengikuti kegiatan ini.