Harapanku Bersama Tzu Chi

Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari (He Qi Utara)
 
 

fotoNamaku Yoto dan aku lahir 22 tahun silam. Aku seorang tukang kayu dari Purwodadi. Latar belakang keluargaku adalah petani dan ayahku cukup mahir membuat perkakas kayu. Hanya satu harapanku: semoga aku dapat terus bekerja untuk Tzu Chi.

Kebahagiaan adalah perasaan gembira yang berasal dari dalam hati, bukan merupakan kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani. (Master Cheng Yen)

Pagi itu, kuterima kabar dari mandor tempatku bekerja bahwa akan ada baksos yang dimulai jam 8 pagi.  Aku yang baru bekerja selama 1 bulan di sini, tak pernah tahu apa itu baksos. Hanya selentingan berita yang kudengar bahwa baksos dilakukan setiap bulan. Dan hari itu, untuk pertama kalinya,aku berpartisipasi.

"Seniman Bangunan"
Aku adalah seorang tukang kayu dari Purwodadi. Namaku Yoto dan aku lahir 22 tahun silam. Latar belakang keluargaku adalah petani dan ayahku cukup mahir dalam membuat perkakas kayu. Dalam kemandirianku, aku melangkahkan kakiku di kota impian, yaitu Jakarta. Dengan segudang mimpi akan memperoleh penghasilan yang dapat kukirimkan setiap bulannya kepada keluargaku di Jawa Tengah sana, aku dan temanku pun mulai bekerja sebagai tukang kayu dalam berbagai proyek bangunan dari berbagai perusahaan.

foto  

Ket : - Aku dan teman seprofesiku yang mencari sebuah harapan dan penghidupan yang lebih baik.        

Bertemulah aku dengan Yayasan Buddha Tzu Chi. Pada saat pertama kali bergabung, aku dikagetkan dengan ‘gelar’ yang diberikan bagi kami, para pekerja proyek. “seniman bangunan”.  Tak pernah terbesit dalam benakku bahwa pekerjaan bertukang yang kulakukan akan disebut sebagai seniman. Rasa bahagia menyelimuti diriku. Dengan upah yang kuterima, aku semakin berbahagia ketika kuikuti baksos yang dilakukan para relawan. Hari itu, barulah kutahu, bahwa selama ini, para pemerhati berseragam biru putih dan abu putih, merupakan relawan yang bekerja amal pada organisasi kemanusiaan yang bernama Yayasan Buddha Tzu Chi, sebuah yayasan sosial yang lintas agama, lintas ras, lintas suku dan lintas negara.

foto  

Ket: - "Apa itu Tzu Chi?" ujar Karim Baharuddin, pembawa acara baksos yang kuikuti. Jawabanku, "Belum tahu."             Melalui acara sosialisasi inilah aku akhirnya mengenal Tzu Chi.

Dengan ramah mereka melayani aku dan teman-temanku. Seorang relawan bernama Karim Baharuddin, memperkenalkan secara lengkap apa itu Yayasan Buddha Tzu Chi. Terletak di puluhan Negara dan banyak cabang di Indonesia, Yayasan Buddha Tzu Chi telah memiliki 6 juta relawan di dunia.

Para dokter yang memeriksa kesehatanku, para relawan yang memberiku makan kacang hijau dan memberiku obat dari resep yang berikan, selalu kulihat ada senyum yang merekah di wajah mereka, tak peduli betapa panasnya ruangan aula kantin Jing Si.

Hanya satu yang kuharapkan di dalam hati. Aku senang bekerja di Tzu Chi, dan insya Allah, aku akan kembali bekerja di proyek Yayasan Buddha Tzu Chi untuk membangun rumah para relawan, yaitu Aula Jing Si, setelah pulang kampung Lebaran nanti. Semoga cinta kasih yang disebarkan pada kami, para seniman bangunan, juga disebarkan bagi semua orang di dunia.

  
 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Memahami Hukum Karma

Suara Kasih: Memahami Hukum Karma

23 Mei 2011
Jika ada orang yang belum juga menerima buah karma pada kehidupan berikutnya, berarti berkah yang mereka miliki belum habis berbuah. Mereka baru akan menerima buah karma pada kehidupan-kehidupan selanjutnya.
Jalinan Jodoh Warga RW 12 Tanah Tinggi dengan Tzu Chi Makin Erat Lagi

Jalinan Jodoh Warga RW 12 Tanah Tinggi dengan Tzu Chi Makin Erat Lagi

01 April 2024

Paket Lebaran Tzu Chi dibagikan kepada 550 warga Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Pembagian paket Lebaran ini makin menguatkan jalinan jodoh Tzu Chi dengan warga sekitar, yang mana di wilayah ini Tzu Chi memberi bantuan bedah rumah.

Memilih Jalan Bodhisatwa Dunia

Memilih Jalan Bodhisatwa Dunia

13 Maret 2014 Sepanjang tahun insan Tzu Chi terus menjalankan berbagai kegiatan yang berlandaskan Empat Misi Utama, yakni Misi Amal, Misi Kesehatan, Misi Pendidikan dan Misi Budaya Humanis. Melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan ini, masyarakat dapat mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi dengan baik.
Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -