Hari Ibu Internasional: Berbakti Pada Orang Tua

Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Muhammad Dayar (Tzu Chi Bandung)

Sartono orang tua Owen dan Vianna merasa sangat terharu dan bangga yang mengikuti kegiatan tersebut sangat mengaku senang dan terharu atas perubahan sikap anaknya yang menjadi anak yang penurut dan menghormati orang tua.

Setiap bulan Tzu Chi Bandung rutin mengadakan kelas budi pekerti. Kelas ini mengajarkan pendidikan moral dan pembentukan karakter kepada anak.  Pada Minggu, 21 Mei 2023, bertepatan dengan hari Ibu Internasional, Kelas budi pekerti memperingatinya dengan mengusung tema “Kerendahan Hati dan Berbakti”.

Intan Vandhery relawan Tzu Chi mengatakan, dalam memperingati Hari Ibu Internasional 2023 ini relawan Tzu Chi Bandung merayakan dengan mengajak anak-anak kelas budi bekerti untuk menyuguhkan teh dan membasuh kaki orang tua masing-masing.   

Intan Vandhery relawan Tzu Chi tengah mengajari bahasa isyarat tangan dengan judul “Dengarkan Terma Kasihku”

Sebanyak 34 anak kelas bimbingan budi pekerti menunjukkan tulisan “ I LOVE YOU MOM & DADDY” kepada orang  tua mereka.

“Hari ini dalam rangka memperingati hari ibu internasional anak anak kita berikan topik tentang kerendahan hati dan berbakti. Berbakti dengan mengajak anak-anak menyuguhkan teh dan membasuh kaki orang tua,” ujar Vandhery.  Bagi orang tua  murid kelas budi pekerti mengikuti kelas mindful parenting yang dibawakan oleh Melly Kiong seorang praktisi parenting.

Peringatan Hari Ibu Internasional ini diikuti oleh 34 anak kelas budi pekerti. Murid-murid kelas budi pekerti ini dikumpulkan di lantai tiga Gedung Aula Jing Si untuk membuat kartu ucapan terima kasih kepada orang tua masing-masing. Sedangkan orang tua mereka ditempatkan di lantai dua Aula Jing Si untuk mengikuti kelas Parenting yang dibawakan oleh Melly Kiong praktisi Mindful Parenting Emka.

orang tua ditempatkan dilantai dua Aula Jing Si untuk mengikuti kelas Parenting  yang dibawakan oleh Melly Kiong praktisi Mindful Parenting Emka.

Dikelas parenting para orang tua diingatkan lagi bagaimana menjadi orang tua yang harus paham akan kondisi anak pada dewasaini. “Beda perlakukan orang pada zaman dahulu dan sekarang, anak-anak dahulu lebih memiliki sopan satun yang baik karena pengajarannya beda. Sehingga cara perlakuannya juga beda untuk sekarang” ujar Melly Kiong.

Melalui kelas budi pekerti ini bukan hanya anak-anak yang mendapakan pengajaran agar memliki budi pekerti yang baik, melainkan orang tuapun harus memilki budi pekerti baik. Anak-anak akan bisa berubah sikap menjadi baik jika orang tuanya miliki sikap yang baik.

“Jika anak ingin berubah baik, kita orang tua dahulu yang harus baik karena anak itu cerminan dari sikap orang tua bagiamana kita memperlakukannya, kita suruh anak tidak main handphone tetapi kitanya main Ipad terus kan di sini yang harus diperhatikan,” tambah Melly Kiong.

Susasana haru ketika anak-anak memberikan teh dan basuh kaki kepada orang tuanya.

Ketika orang tua tengah mengikuti kelas parenting, anak-anak didampingi oleh relawan Tzu Chi belajar bahasa isyarat tangan dengan lagu “Dengarkan Terima Kasihku”. Dilanjut dengan membuat kartu ucapan terima kasih yang nantinya diberikan kepada orang tua mereka masing-masing.

Momen anak-anak membasuh kaki orang tua mereka masing-masing, seketika suasana menjadi haru. Sebanyak 34 anak kelas budi pekerti menyuguhkan secangkir teh hangat dan membasuh kaki kedua orang tua mereka.

Sartono orang tua Owen dan Vianna yang mengikuti peringatan Hari Ibu Internasional mengaku senang dan terharu atas perubahan sikap anak Owen dan Vianna. “Kita senang sekali hari ini bisa ikut acara pertama, kelas parenting, kita bisa belajar banyak bagaimana memberikan pemahaman yang benar, kita belajar banyak dengan 5 mindful atau mainset dalam mendidik anak. Saya sangat terharu dengan acara basuh kaki orang tua, anak anak sangat hebat dan kita sangat terharu dengan keterampilan mereka,“ ucap Sartono dengan wajah terharu.

Sultan Thoriq Alfarizi Hutauruk (4) salah satu murid kelas bimbingan ini mengaku senang bisa ikut basuh kaki di hari ibu intenasional kali ini.

Sultan Thoriq Alfarizi Hutauruk (4) salah satu murid kelas budi pekerti mengaku senang bisa ikut basuh kaki di Hari Ibu intenasional ini. “Senang bisa kasih teh ke Mami. Sayang ke Mami, mau sama Mami terus, enggak mau jauh-jauh, sayang mamih,” ucap Sultan sambil memeluk Maminya.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Perayaan Hari Ibu di Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan

Perayaan Hari Ibu di Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan

03 Juni 2022

Meski dirayakan secara daring, Hari Ibu di Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan tetap berlangsung khidmat. Para Bodhisatwa cilik menyiapkan secangkir teh hangat, mereka lalu berlutut dan menyuguhkannya kepada ibu tercinta.

Ulang Tahun Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi ke 3

Ulang Tahun Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi ke 3

29 Januari 2015 Pada Minggu yang cerah, para relawan Tzu Chi yang tergabung dalam komunitas He Qi (wilayah) Barat telah mempersiapkan perayaan Ulang Tahun Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Duri Kosambi, Jakarta Barat yang ke-3
Perayaan Tiga Hari Besar di Tzu Chi Indonesia

Perayaan Tiga Hari Besar di Tzu Chi Indonesia

24 Mei 2017

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan perayaan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia pada Minggu, 14 Mei 2017. Kegiatan ini diadakan dalam dua sesi: pukul 10.00 – 11.30 WIB yang dihadiri oleh 1.563 orang peserta, dan pukul 17.00 – 18.30 WIB yang dihadiri oleh 3.310 peserta. Total peserta sebanyak 4.873 orang.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -