Hari Tzu Chi Kota Padang
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto Para peserta Hari Tzu Chi Kota Padang dengan khusyuk dan khidmat mengikuti pembacaan doa yang disampaikan oleh Buya Mas’oed Abidin di Taman Budaya Kota Padang pada Minggu, 12 Desember 2010. |
| ||
Pertama di Indonesia Di hari Tzu Chi ini, Pemerintah Kota Padang bekerja sama dengan Tzu Chi dan lembaga-lembaga swasta yang ada mengadakan berbagai kegiatan, mulai dari bakti sosial kesehatan, bersih pantai, penebaran bibit ikan, dan program Bebenah Kampung. Di awal acara, para peserta mula-mula diajak untuk melakukan senam pagi bersama yang dipandu oleh dua orang guru dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng Jakarta. Kedua guru itu khusus didatangkan untuk memberikan pelajaran olahraga senam yang berbeda dari biasanya. Mereka mengajarkan senam pagi ala Tzu Chi. Hasilnya, para peserta pun keasyikan mengikuti kegiatan senam tersebut.
Keterangan :
Bukti Peduli Sesama Sementara itu, Endang Dewata, Ketua Panitia panitia kegiatan ini mengatakan bahwa yang menjadi dasar kegiatan ini adalah perintah lisan dan hasil rapat bersama Bapeldada dan dinas terkait se-Kota Padang untuk melaksanakan goro bersama. “Kegiatan ini juga dalam rangka menyambut keberadaan 1 tahun Tzu Chi di Padang di saat gempa. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk menyambut hari jadi 1 tahun keberadaan Yayasan Buddha Tzu Chi di Kota Padang,” kata Endang, “Kegiatan yang dilakukan ini berupa bersih pantai, baksos kesehatan bagi para penderita katarak, bibir sumbing, hernia, renovasi 7 rumah di Padang Barat, dan pembenihan bibit ikan.” Untuk bakti sosial kesehatan sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 Desember bertempat di gedung SMA Negeri 1 Padang dan Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Senantiasa Menjalin Jodoh Baik Jika ditilik, sejak enam tahun yang lalu, Fauzi Bahar memang telah turut berpartisipasi aktif membagikan beras cinta kasih sebanyak 792 ton, dan jodoh baik itu terus berlanjut hingga hari ini. Hong Tjhin lantas menjelaskan bahwa Tzu Chi memiliki arti membantu mengurangi penderitaan dengan welas asih yang telah dimulai sejak tahun 1966, dan bermula di satu kota kecil Hualien di Taiwan. “Dan Hualien ini mirip sekali dengan Padang, karena di belakang ada gunung di depan ada laut. Dan juga bangunan-bangunan di sana bentuknya ada yang seperti tradisi Minangkabau, namun nama bangunan tersebut diartikan manusia. Artinya apa? manusia itu saling membutuhkan satu sama lain. Maka itulah kita sangat berbahagia bisa menjalin jodoh yang baik di Kota Padang ini,” pungkas Hong Tjhin.
Keterangan :
Kebajikan Setiap Hari “Tentu tidak ibu-ibu. Tzu Chi yang berarti memberikan dengan welas asih. Itu perlu dilakukan setiap hari. Bahkan bila perlu setiap jam, setiap detik berbuat kebajikan. Oleh karena itu Yayasan Buddha Tzu Chi mengajak Anda semua mari kita kumpulkan uang yang kita miliki untuk sesama yang membutuhkan. Bukan jumlahnya yang penting namun kita melatih otot-otot cinta kasih kita. Kita melatih stamina cinta kasih kita. Seperti yang Buya Mas’oed Abidin katakan tadi. Yang paling dikasihi Tuhan adalah yang bisa bermanfaat bagi sesama. Itu adalah tindakan cinta kasih yang sangat bermakna. Mari kita bergandengan tangan, menyalakan pelita di hati kita. Semoga kota padang menjadi bersih, sehat, dan maju terus,” ujar Hong Tjhin panjang lebar mengakhiri kata sambutannya. Ajakan Walikota Padang Dari gerakan seperti itu, yang telah dilakukan oleh Tzu Chi terbukti berhasil membangun sebuah sekolah yang sarana dan prasarananya lengkap plus ada gedung olahraga dan masjidnya. “Apalagi sekolah (SMA Negeri 1 Padang-red) tersebut juga berguna sebagai shelter saat terjadi gempa di saat jam pelajaran. Pada saat gempa Mentawai sekolah itu menjadi tempat perlindungan sekitar 3.000 masyarakat di sana,” jelasnya. Untuk itu, Fauzi Bahar akan memulai gerakan menabung tersebut mulai dari siswa sekolah terlebih dahulu. Enam bulan sekali akan dibuka dan hasilnya tentu luar biasa. “Salam hormat kepada Master Cheng Yen dan semoga Master Cheng Yen selalu sehat terus,” ucap Fauzi Bahar di akhir wawancara. | |||
Artikel Terkait
Dukungan Kasih Kepada Kadek
12 Februari 2014Cinta Kasih di Panti Asuhan Yayasan Radmila
24 September 2014Insan Tzu Chi Batam menyadari bahwa anak-anak tersebut membutuhkan rasa
kasih sayang dan kehangatan sehingga mendorong mereka mengadakan kunjungan ke Panti
Asuhan Yayasan Radmila pada hari Minggu, 21 September 2014. Sebanyak 50 relawan
yang terdiri dari Tzu Ching, TIMA, dan relawan biru putih mengunjungi Panti
Asuhan Yayasan Radmila sejak pukul sembilan pagi.