Hasil Karya Luar Biasa
Jurnalis : Joliana (He Qi Barat), Fotografer : Mery Hasan (He Qi Barat)Umat Katolik Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Perumahan Budi Indah melakukan kunjungan ke Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk pada hari Kamis, 21 September 2017.
Di kala semua orang menikmati libur bersama keluarga, sebanyak 23 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat menjalin jodoh baik dengan 50 orang umat Katolik wilayah Agatha Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Perumahan Budi Indah yang melakukan kunjungan ke Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk pada hari Kamis, 21 September 2017. Jalinan jodoh ini berawal dari kegiatan pelestarian lingkungan yang diadakan di Perumahan Budi Indah untuk pertama kalinya hingga berlanjut ke kunjungan hari ini.
Acara dimulai pada pukul 10.00 hingga 13.30 WIB dengan pengenalan tentang Tzu Chi, sosialisasi SMAT, tur keliling aula Jing Si, dan diakhiri dengan makan siang bersama. Para pengunjung dibagi menjadi dua kelompok dalam tur ini. Setiap lantai dan ruang dijelaskan secara rinci oleh Joliana dan Subandi yang memandu tur ini. Antusias dan rasa ingin tahu dari para tamu untuk mengetahui Tzu Chi sangat mendalam. Banyak pertanyaan dan pernyataan yang dilontarkan mereka yang dengan sabar dan ramah dijawab oleh pemandu.
“Senang rasanya, selain menjadi tetangga di perumahan Budi Indah, berlanjut saling mendukung dikegiatan Pelestarian Lingkungan, kini memenuhi harapan mereka untuk melihat Aula Jing Si. Semoga Jalinan jodoh yang baik ini akan terus berjalan,” ujar Yonga, salah seorang relawan Tzu Chi yang juga warga Budi Indah.
Dalam kunjungan ini, sebanyak 50 orang tamu diberikan pengenalan tentang Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT). Mereka menerima satu persatu celengan kebajiakn berupa celengan bambu Tzu Chi.
Selain pengenalan visi misi Tzu Chi dan sosialisasi misi amal Tzu Chi, relawan juga mengajak para tamu melakukan tur keliling Aula Jing Si.
Mencerminkan Rasa Kemanusiaan
Ketua rombongan, Lina Silvianti mengungkapkan kesannya setelah melakukan kunjungan ke Aula Jing Si Tzu Chi ini. “Kami sangat terkesan bahwa yayasan ini dipimpin oleh seorang Master yang rendah hati dan berjiwa sosial yang selalu ingin membantu orang lain agar mendapatkan hidup layak dan kebahagiaan tanpa membedakan suku, agama, dan ras,” ujarnya. Ia juga menuturkan bahwa di Tzu Chi beragam karya-karya luar biasa yang dilihatnya. Melalui karya dan program yang dilakukan Tzu Chi inilah yang mampu mengetuk hati setiap insan dalam bersumbangsih membantu orang lain yang menderita.
“Yayasan Buddha Tzu Chi tidak mencerminkan suatu agama tetapi mencerminkan rasa kemanusiaan,” ungkap Lina.
Dalam kunjungan ini tidak hanya sekadar menikmati karya tetapi Lina juga meneladani apa yang sudah insan Tzu Chi lakukan. Tentu ada sesuatu yang bisa dibawa pulang untuk dilakukan di komunitasnya. “Kami juga ingin mengubah diri kami untuk bisa menjaga dan merawat bumi ini untuk kepentingan bersama, membantu dan melayani orang lain yang menderita tanpa membedakan suku, agama dan ras. Kami juga ingin seperti para relawan yang selalu ramah dan mempunyai budi pekerti yang baik,” ucap Lani. Ia juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada relawan Tzu Chi yang telah melayani dan mengenalkan Tzu Chi.
Tzu Chi bagaikan sebuah oase di tengah padang gurun yang begitu dinanti oleh banyak orang. Sebuah organisasi kemanusiaan yang memanusiakan manusia tanpa syarat. Semoga jalinan jodoh baik ini semakin memperkuat hubungan kekeluargaan antar umat beragama sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan dunia terbebas dari bencana.
Artikel Terkait
Hasil Karya Luar Biasa
25 September 2017Sebanyak 23 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat menjalin jodoh baik dengan 50 orang umat Katolik wilayah Agatha Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Perumahan Budi Indah yang melakukan kunjungan ke Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk pada hari Kamis, 21 September 2017.