Hati Seindah Musim Semi

Jurnalis : Ami Haryatmi (He Qi Barat 2), Fotografer : Mery Hasan (He Qi Barat 2)


Lillian Pinadi menyeimbangkan kesibukan rumah tangga dan kerelawanan berjalan seiring. Ia juga memberikan senyum sukacita setiap bersumbangsih.

Insan Tzu Chi wilayah He Qi Barat 1 dan 2 mengadakan training Relawan Abu Putih yang ketiga, Minggu, 29 Juli 2018. Training ini diikuti oleh 133 relawan. Demi suksesnya acara, 70 Relawan Tzu Chi memikul tanggung jawab dalam acara tersebut. Salah satunya adalah relawan yang tergabung dalam barisan Seng Huo Zu (SHZ/ pelayanan).

Pada kegiatan ini tim SHZ terdiri dari Relawan Heqi Barat 1 dan 2, termasuk para pengajar dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng. Mereka melayani dengan sukacita dalam penyediaan makanan selingan dan makan siang yang didukung oleh tim konsumsi yang dikoordinir oleh Widyanti shijie.


Tan I Ven (tengah) kala menjalankan tugasnya dalam barisan relawan Seng Huo Zu atau pelayanan.

Sementara koordinator SHZ diemban oleh Lilyean Pinadi (Li Tjen), relawan dari He Qi Barat 2 Jakarta, yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan Tzu Chi. Senyum ceria selalu nampak di wajah Lilyean Pinadi kala mengkoordinir relawan maupun turun tangan membantu pelayanan. Ibu dari dua orang putra dan putri ini sehari-hari penuh dengan berbagai kesibukan.

Bagaimana mengatur kesibukan rumah tangga dan kerelawanan bisa berjalan seiring, inilah yang diungkapkannya. “Saya memang banyak kesibukan. Beruntung kegiatan Tzu Chi selalu terjadwal jauh hari. Jadi saya bisa mempersiapkan kesibukan rumah tangga sebelumnya. Berpegang pada ajaran Master Cheng Yen bahwa bersumbangsih dalam kebajikan juga harus bijaksana. Dalam hal ini saya harus bijak dalam menyeimbangkan kesibukan Rumah Tangga dan kegiatan kerelawanan. Agar keduanya berjalan seiring dan memberikan sukacita dalam kehidupan keluarga dan sesama,” ungkap Lilyean Pinadi tersenyum seraya mempersiapkan makan siang untuk para relawan peserta training.


Kondisi batin seindah musim semi Setiap Hari, menjadi dasar berperilaku dalam melayani sehingga memberi energi positif bagi yang dilayani.

Di antara para Insan SHZ, nampak Tan I Ven, relawan dari Bojong Indah yang kelihatan cukup lelah, namun tetap bersemangat. “Relawan bagian pelayanan ini sama pentingnya dengan relawan bagian lain. Bahkan di bagian pelayanan ini bisa membuka jalinan jodoh bagi yang dilayani. Di sinilah diperlukan sikap ramah sukacita penuh senyum. Dengan membekali hati kita dengan kalimat perenungan Master Cheng Yen bahwa “Hendaknya kondisi batin bagaikan musim semi setiap hari. Dan lelahnya bekerja untuk kebajikan adalah sikap Welas Asih. Maka akan berdampak pada yang dilayani, dan bisa membuka jalinan jodoh lebih luas lagi,” demikian pernyataan Tan I Ven.

Ungkapan Lilyean Pinadi dan Tan I Ven dalam menyikapi kegiatan sebagai relawan bisa menjadi masukan bagi relawan lainnya. Bahwa bersumbangsih dalam kebajikan sebaiknya disertai dengan kebijaksanaan. Dan pelayanan bagi sesama bila disertai kondisi batin bagaikan musim semi setiap hari, maka akan indah dan memberikan energi positif bagi yang dilayani.


Tim Seng Huo Zu atau pelayanan terdiri dari para pengajar Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng serta relawan He Qi Barat 1 dan He Qi Barat 2

Diharapkan contoh yang terpeta pada sikap dan perilaku relawan SHZ tersebut akan memberi teladan bagi relawan-relawan baru yang saat itu mengikuti training. Hal itu bisa menjadi tambahan pelajaran pelayanan bagi sesama yang langsung bisa diteladani.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Training Relawan: Tanya Jawab Seputar Tzu Chi

Training Relawan: Tanya Jawab Seputar Tzu Chi

10 April 2013 Sesi tanya jawab ini disambut dengan semangat oleh semua relawan karena semua pertanyaan mereka sekilas dunia Tzu Chi akan langsung dijawab oleh Shifu (Biksuni) yang berasal dari Griya Jing Si, Taiwan, De Man Shifu.
Semangat Mendalami Ilmu Baru

Semangat Mendalami Ilmu Baru

16 April 2018
Dalam kegiatan yang diikuti sebanyak 39 relawan komunitas dari semua He Qi Tzu Chi Jakarta, Danny Oey memberikan sharing materi tentang audio gambar, cara setting mic, dan lain-lain sebagai pengenalan dasar dalam Training Relawan Sound System ini.

Kesuksesan sebuah acara tidak hanya tergantung pada peran mereka di atas panggung, tetapi juga dukungan dari tim di balik layar. Salah satunya tim sound system. Dalam setiap kegiatan Tzu Chi seringkali membutuhkan relawan sebagai operator sound system. Namun tidak banyak relawan yang memahami pengoperasian alat-alat pendukung kegiatan ini, sehingga relawan yang terlibat pada bagian ini pun terbatas. Untuk itu pada Minggu (15/4/2018) Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan Training Relawan Sound System di ruang galeri DAAI lantai 1, Tzu Chi Center, PIK Jakarta.

“Ke depan setiap He Qi harus mempunyai tim sendiri supaya bisa bertugas bersama-sama. Ketika bertugas dalam kegiatan besar masing-masing bisa menggunakan cara yang sama, program yang sama,” ujar Jhonny Tani, Koordinator Kegiatan training.

Dalam kegiatan yang diikuti sebanyak 39 relawan komunitas dari semua He Qi Tzu Chi Jakarta, Danny Oey memberikan sharing materi tentang audio gambar, cara setting mic, dan lain-lain sebagai pengenalan dasar dalam Training Relawan Sound Sistem ini. Relawan pun tak sungkan-sungkan menanyakan apa yang mereka belum ketahui selama materi berlangsung. Tidak hanya sebatas materi saja, puluhan peserta ini pun lantas diajak untuk praktik langsung menuju salah satu ruangan sound system.

“Kita samakan semua teknik-teknik untuk operasional kemudian praktik. Harus mengalami dan merasakan sendiri,” ucap Jhonny.

Menambah Wawasan

Relawan diajak untuk bersama-sama praktik langsung di salah satu ruangan sound system di lantai 6 Aula Jing Si. Danny Oey menjelaskan bagaimana mengoperasikan alat-alat yang terdapat di ruangan, mulai dari bagaimana mengendalikan powerpoint pada layar, setting mic, dan lain-lain.

Selama pengenalan tentang alat-alat ini berlangsung, salah satu peserta sibuk menulis pada catatan kecil miliknya. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan training relawan sound system ini. “Saya mencatat apa sih nama alat ini dan fungsinya untuk apa. Jadi next jika tidak ingat kan bisa lihat catatan lagi,” ucap Eric.

Ia datang dari Tzu Chi komunitas He Qi Pusat dengan membawa semangat untuk belajar ilmu baru. Mengikuti kegiatan training relawan sound system memang menjadi pengalaman perdananya, namun Eric sering kali membantu relawan bagian sound system di komunitasnya. “Kalau saya di komunitas bagian support, back up saja yang lebih simple-simple,” ujarnya tersenyum.

Relawan yang aktif pada Misi pelestarian Lingkungan Tzu Chi ini mengaku dengan mengikuti kegiatan training selama tiga jam ini bisa menambah wawasan baginya tentang sound system penunjang kegiatan Tzu Chi. Selama praktik berlangsung, Eric pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mencoba alat-alat yang ada.

“Yang pasti jadi lebih tahu alat-alat yang digunakan, seperti apa mengoperasikannya. Paling tidak ada gambaran sedikit,” terang relawan cakom ini.

“Cara menyetel layar gimana,” sambung Sukardi yang saat itu berdiri di sebelah Eric untuk mencoba mengopersikan alat-alat di ruang sound system.

Sukardi yang merupakan perwakilan dari komunitas He Qi Utara 2 ini datang untuk memahami ilmu baru baginya. “Saya pengen belajar dan pengen tahu tentang sound system,” ucapnya.

Training sound system ternyata juga menarik minat relawan Tzu Chi wanita. Tak sedikit dari mereka yang datang untuk belajar sesuatu yang baru, bahkan awam dengan bidang sound system. Salah satunya Theresia, relawan komunitas He Qi Barat 1. “Saya pengen belajar, pengen tahu (sound system),” kata relawan komite ini.

Theresia memang sudah pernah bertugas di bagian sound system pada kegiatan Xun Fa Xiang di komunitasnya. Tak memiliki bekal pengalaman tentang sound system tentu ia mengalami tantangan. “Pertama-tama sulit sih, tapi kalau sering dilatih pasti nggak akan sulit,” terangnya. Dengan mengikuti training ini, Theresia merasa banyak memperoleh pengalaman baru baginya. “Belajar ini sangat membantu. Meski saya masih bingung karena pertama kali tapi mesti terus belajar,” ungkapnya tersenyum.

Melihat antusias relawan yang ikut dalam kegiatan training ini, Jhonny berharap semua orang bisa berkontribusi untuk support kegiatan. “Makin banyak relawan sound system makin memudahkan, kalau setiap He Qi ada relawan sound system bisa bantu setiap kegiatan. Mereka juga bisa setting alat, sehingga dalam acara apapun tidak bingung,” pungkas Jhonny.

Editor: Metta Wulandari
Lokakarya Jurnalistik Relawan Zhen Shan Mei Palembang

Lokakarya Jurnalistik Relawan Zhen Shan Mei Palembang

24 April 2014 Pelatihan ini diselenggarakan pada tanggal 12 - 13 April 2014 di Aula lantai 4 Kantor Penghubung Palembang. Antusias relawan sangat besar, terlihat dari  jumlah peserta sebanyak 57 orang.
Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -