Hati Seorang Bodhisatwa

Jurnalis : /Penulis: Master Cheng Yen, Fotografer : Ling Yi Long
 
 

fotoPara Bodhisatwa tahu bahwa jika orang dapat memiliki hati yang baik dan pikiran yang baik, mereka dapat menciptakan banyak berkah.

Pada saat musim semi, yang merupakan awal dari empat musim, semuanya tumbuh. Tanah penuh dengan kehidupan dan energi, dan memberikan rasa kesegaran. Begitu pula yang terjadi di dalam hati Bodhisatwa, selalu merupakan musim semi yang terdapat tiupan angin yang lembut, dan air dari Dharma yang memelihara batin mereka. Ketika pertama kali bertemu dengan Dharma, dan mendapat pengertian serta kesadaran, kebahagiaan mulai dirasakan.

Ini merupakan perjumpaan dengan alam Buddha yang dimiliki semua orang. Kegembiraan ini berasal dari Dharma yang menyentuh hati. Seorang Bodhisatwa yang meraih momen bahagia ini, akan menyimpan Dharma tersebut, dan menyimpannya selalu. Bodhisatwa bertindak sesuai dengan Dharma, hati mereka pun sangat luas dan suci. Ketika mereka melihat, mereka melihat dengan pemahaman dari hati. Mereka selalu mencari cara untuk membantu orang, dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Pada setiap saat, pikiran mereka selalu terbuka untuk belajar Dharma, dari siapa pun yang mereka temui, dan apa pun yang mereka lakukan. Ketika mereka berhasil membantu seseorang, kebahagiaan mengisi hati mereka.

Matahari musim semi selalu bersinar, karena hati mereka sangat besar dan mencakup semua hal di dunia ini. Inilah yang diajarkan oleh para guru agama Buddha-untuk membuka hati kita secara luas dan merangkul alam semesta-. Sang Buddha mengatakan kepada kita bahwa hati kita dapat menciptakan segala sesuatu. Ketika kita menciptakan pikiran yang tidak baik, kita dapat menciptakan neraka. Di sisi lain, jika kita menciptakan pikiran yang sehat, surga dapat berada di sini saat ini.

Penganut ajaran agama Buddha percaya bahwa apa yang terjadi di dunia ini adalah hasil dari karma yang dilakukan secara kolektif. Jika karma ini negatif, hasilnya adalah bencana alam yang membawa penderitaan dan kesedihan. Namun jika semua orang berpikir, dan berbuat baik di kehidupan sehari-hari, maka hal ini dapat membawa nasib baik dan berkah ke seluruh dunia.
Para Bodhisatwa tahu bahwa jika orang dapat memiliki hati yang baik dan pikiran yang baik, mereka dapat menciptakan banyak berkah. Karena ini, mereka menjadi orang yang menginspirasi orang lain untuk berbuat baik. Ketika menghadapi orang lain, mereka mencoba untuk menjangkau kebaikan di hati setiap orang, dan membangkitkan cinta kasih mereka untuk orang lain-cinta yang sangat besar, dan kemudian membimbing mereka untuk mengekspresikan cinta kasih yang mereka miliki dalam tindakan.

Mereka memahami bahwa untuk menikmati hasil dari berkah, pertama-tama harus menanam benih-benih berkah kebajikan. Itu sebabnya mereka mendorong orang lain untuk menciptakan berkah dengan melakukan hal baik bagi sesama. Ketika banyak orang yang berbuat baik, karma kolektif yang baik sedang dibangun. Ketika semakin banyak karma baik yang terakumulasi, hal ini dapat "melemahkan" karma buruk kolektif yang ada.

Kemalangan kemudian berbalik arah, dan semua orang mendapat berkah. Hati dari Bodhisatwa penuh dengan kebajikan. Kebajikan ini terus tumbuh dan berkembang pada musim semi abadi di dalam hati mereka. Dengan kebajikan tersebut, mereka membawa kekuatan untuk mengubah dunia. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh Riani Purnamasari/He Qi Utara)

  
 
 

Artikel Terkait

Dua Ribu Paket Beras untuk Masyarakat Terdampak Covid-19 di Tasikmalaya

Dua Ribu Paket Beras untuk Masyarakat Terdampak Covid-19 di Tasikmalaya

30 November 2020

Senin, 30 November 2020, Polres Tasikmalaya dan Kodim 0612 Tasikmalaya menyalurkan bantuan 2.200 paket beras (@ 5 kg) dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kepada masyarakat kurang mampu di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Festival Food and Beverages yang Disambut Antusias Warga kota Makassar

Festival Food and Beverages yang Disambut Antusias Warga kota Makassar

14 Desember 2022

Tzu Chi Makassar menggelar Festival Food and Beverages di Kompleks Pelataran Ruko Graha Bizpoint, 7-11 Desember 2022. 

Doa dan Harapan di Rumah yang Baru

Doa dan Harapan di Rumah yang Baru

18 November 2019

Pada Minggu, 17 November 2019 diadakan acara seremoni penyerahan kunci rumah kepada 10 warga yang mendapatkan bantuan program bebenah kampung Tzu Chi di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -