Hati Warga Panteriek untuk Korban Morakot
Jurnalis : Ivana, Fotografer : Anand Yahya Bencana dapat terjadi di mana saja. Warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Panteriek, Banda Aceh merasa telah menerima uluran tangan dari saudara-saudaranya di negara lain, sehingga secara sukarela mereka kini berganti membantu korban bencana topan di Taiwan. |
Badai topan Morakot terjadi pekan lalu di daerah selatan Taiwan. Bencana ini mengakibatkan tanah longsor serta banjir terparah yang menerpa Taiwan dalam 50 tahun terakhir. Untuk sementara, pemerintah Taiwan menyatakan bahwa 120 orang meninggal, sementara ratusan lainnya diduga masih terkubur dalam longsoran tanah, dan ribuan terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
|
Saatnya untuk Membantu Tak seperti seminggu terakhir ini, seharian ini tanggal 16 Agustus 2009, cuaca di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Panteriek, Banda Aceh sangat cerah. Lorong-lorong sudah berhias diri dengan warna-warna merah putih sebab esok hari merupakan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64 ”Selamat sore, Pak. Kami mau menggalang dana untuk membantu korban topan Morakot di Taiwan, seikhlasnya saja,” seruan senada ini terdengar di lorong-lorong cinta kasih barat dan timur perumahan tersebut. Sejak pukul 17.00, 14 relawan Tzu Chi mengunjungi pintu demi pintu rumah warga. Mereka mengetuk hati para warga atas topan yang terjadi pada orang-orang di seberang lautan. Beberapa pintu yang diketuk, bergeming karena pemiliknya sedang keluar rumah, atau sebagian lagi tampaknya tak berpenghuni. Namun cukup banyak yang bergegas mengambil uang dan menyumbangkannya. Ket : - Suwijo, seorang penarik becak motor sedang dalam perjalannya pulang ke rumah saat melihat Supandi, ”Oh, ya sudah wajib karena ini untuk kemanusiaan,” ujar Rusli (48), seorang warga di Gang Cinta Kasih Timur 9 dengan lugas. Pria yang berprofesi sebagai polisi ini bahkan sempat mengamati foto yang tertempel di kotak dana yang dibawa relawan, dan bertanya lebih detil tentang bencana tersebut. ”Ini harus, kan waktu itu kita juga dibantu,” ujar Arnida (41), istrinya mendukung. Selain Rusli, banyak warga lain yang secara spontan merogoh saku mereka ketika dengan santun relawan menghampiri dan menjelaskan maksudnya. Termasuk di dalamnya Suwijo, seorang kakek keturunan Tionghoa yang berprofesi sebagai penarik becak. Saat Supandi sedang berkeliling dengan kotak dana, ia melihat kakek itu sehingga relawan Tzu Chi yang cukup akrab dengan kakek ini mengajaknya berpartisipasi. Dalam Segala Wujud Ket : - Dalam beberapa jam berkeliling lingkungan perumahan, para relawan berhasil mengumpulkan Herman sudah beberapa kali mengikuti kegiatan penggalangan dana seperti ini, termasuk saat terjadi topan Nargis di Myanmar dan gempa Sichuan, Tiongkok. Juga sebagai seorang kepala lorong, ia berpendapat bahwa sesungguhnya warga Perumahan Tzu Chi di Panteriek tersebut memiliki rasa simpati yang mungkin timbul setelah masyarakat Aceh merasakan uluran tangan dari banyak pihak pascatsunami. Bagi Herman, meski tak dapat hadir di Taiwan, ikut melakukan penggalangan dana dari para tetangganya merupakan satu wujud bantuan yang dapat diberikannya. ”Saya sangat senang hari ini karena para warga di Panteriek ini sudah mulai menunjukkan bahwa mereka mau dan mampu membantu orang lain yang menderita,” ujar Aida Angkasa, relawan yang memprakarsai kegiatan ini. Total dana yang terkumpul atau sore itu berjumlah Rp 4.876.500,-. Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding ketika Tzu Chi mengajak warga mengumpulkan dana untuk korban bencana di Myanmar dan Tiongkok setahun lalu. ”Kemungkinan ini dikarenakan para warga sudah mulai stabil dalam kehidupan ekonominya sehingga mampu memberi bantuan lebih banyak,” tambahnya lagi setelah menghitung jumlah dana terkumpul bersama para relawan yang lain.
| |
Artikel Terkait
Membentuk Karakter yang Baik Dengan Pendidikan Budi Pekerti
21 November 2019Di Tahun 2019, Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban sudah memasuki tahun ke 14, dan Kelas Pendewasaan Tzu Shao Ban memasuki usia ke 11. Tentunya perjalanan panjang khususnya pendidikan Budi Pekerti bagi para murid, banyak memberikan perubahan dalam pembentukan karakter anak yang lebih baik.
Harapan di Hari Jadi Tzu Chi Tanjung Balai Karimun
10 Juni 2016Minggu, 05 Juni 2016, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun merayakan ulang tahunnya yang ke-5 sejak diresmikan pada tahun 2011.
Karena Budi Pekerti Sangatlah Penting
28 November 2023Minggu pagi itu, murid-murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Bandung tampak begitu semangat saat memasuki kelas. Kelas Budi Pekerti kali ini sekaligus sebagai kelas penutup tahun ajaran 2023.