Hati yang Tulus Melayani Kesehatan Warga
Jurnalis : Lisda, Yunita (He Qi Utara 2), Fotografer : Bachtiar, Joe Suati, Lisda, Yunita (He Qi Utara 2)Relawan mendampingi pasien yang berobat dalam bakti sosial kesehatan degeneratif follow up 1 yang diadakan oleh relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Angke, Minggu, 8 April 2018.
Semangat menjalankan misi kesehatan Tzu Chi terus berlanjut. Minggu, 8 April 2018 relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Angke mengadakan bakti sosial kesehatan degeneratif follow up 1. Kegiatan dimulai sejak pukul 8 pagi bertempat di Sekolah Tridharma Budhidaya, Pejagalan, Jakarta Utara. Berbagai persiapan telah diatur agar baksos berjalan lancar. Pertama warga yang datang berobat harus melakukan pendaftaran ulang dan mendapat nomor antrean. Lalu pasien ditimbang berat badan dan periksa tekanan darah. Setelah itu dokter akan memeriksa kondisi pasien. Bila diperlukan dapat dilakukan pengambilan cek darah oleh bagian analisis lab. Setelah itu pasien akan diberikan obat sesuai petunjuk dokter.
Selain periksa kesehatan relawan juga bersungguh hati memperhatikan warga dengan memberikan makanan ringan, berbincang dan menghibur pasien, serta mengajak pasien berbuat kebaikan melalui celengan bambu. Sebagian warga sudah mengetahui amal Tzu Chi melalui celengan bambu. Ada 11 celengan yang dituangkan dan ada 16 celengan baru yang berhasil dibagikan.
Relawan menjalin jodoh baik dengan berbincang serta menghibur warga yang datang berobat.
Selain berobat, relawan mengajak warga untuk turut berbuat kebajikan melalui celengan bambu. Ada 11 celengan yang dituangkan dan 16 celengan yang berhasil dibagikan.
Salah seorang pasien bernama Saroh (57) mengungkapkan rasa syukurnya dapat mengikuti baksos Tzu Chi. “Dulu hampir setiap hari saya merasakan sakit pegal dan linu,” ucap Saroh sambil menunjuk lutut dan punggungnya. Walau sakitnya menganggu aktivitas keseharian, ia tetap enggan berobat. Namun berkat jalinan jodoh baik mempertemukan Saroh dengan relawan Tzu Chi yang membagikan kupon pengobatan gratis sehingga ia mau berobat. “Kesan pertama saya melihat dokter dan relawan sangat ramah. Dokter memberikan anjuran makanan yang dipantang dan menyarankan minum obat secara teratur. Saya sudah lima kali rajin periksa di baksos Tzu Chi. Kini keadaan saya membaik dan lebih sehat,” terang Saroh sambil tersenyum lega. Sebagai ungkapan rasa syukur dan ingin membantu sesama, Saroh membawa dan menuangkan celengan bambu.
Saat menjelang tengah hari baksos pun rampung, berhasil melayani 54 pasien. Semua berkat kerja sama 35 relawan dan tim medis Tzu Chi yang terdiri dari 6 dokter umum, 2 bidan, 1 perawat, 1 analisis lab, 8 apoteker, dan 1 asisten apoteker.
Salah seorang pasien bernama Saroh (57) merasakan keramahan dari tim medis dan relawan Tzu Chi. Saroh bersyukur dapat berobat di baksos Tzu Chi sehingga kesehatannya membaik.
Salah seorang tim medis analisis lab, Lia merasa senang dan bersemangat dalam bersumbangsih, karena memberinya satu kepuasan tersendiri dapat membantu sesama.
Relawan dan tim medis merasa gembira. Salah satu tim medis analisis lab, Lia bersemangat datang tepat waktu. Lia mengungkapkan rasa syukurnya, “Saya senang bisa datang ke baksos Tzu Chi, ini yang kedua kalinya. Bagi saya membantu sesama membuat kepuasan tersendiri. Selain itu saya jadi kenal banyak orang dan menambah teman baru,” ungkap Lia.
Dengan bersumbangsih tanpa pamrih tentu akan membuat hati menjadi bahagia. Seperti yang Master Cheng Yen ajarkan dalam kata perenungan, “Dengan tulus berbuat kebajikan, bersumbangsih tanpa pamrih, dan tidak berpandangan kebaikan akan dibalas kebaikan, maka hati kita akan terasa nyaman tanpa beban dan bebas lepas”.
Editor: Metta Wulandari
- Relawan mendampingi pasien yang berobat dalam bakti sosial kesehatan degeneratif follow up 1 yang diadakan oleh relawan
Tzu Chi komunitas Hu Ai Angke, Minggu,
8 April 2018.