He He Hu Xie – Kekuatan Keluarga Tzu Chi

Jurnalis : Erli Tan (Heqi Utara), Fotografer : Alice, Erli Tan, Stephen Ang (He Qi Utara)
 
 

foto
Laksana kekuatan yang muncul dan menyatu dari setiap insan dengan memegang bahu orang yang ada di depan masing-masing, dengan penuh percaya diri dan lantang mereka pun mengucapkan “He Xin, He Qi, Hu Ai, Xie Li....”.

He He Hu Xie, singkatan dari He Xin (bersatu hati), He Qi (ramah tamah), Hu Ai (saling mengasihi), Xie Li (gotong royong) adalah istilah 4 in 1 dalam struktur organisasi Tzu Chi. Istilah tersebut sekaligus merupakan pengingat bagi setiap relawan agar senantiasa bersatu hati, ramah tamah, saling mengasihi, dan bergotong royong. Insan Tzu Chi dalam mempersiapkan pelaksanaan Peresmian ‘rumah baru’ mereka yaitu Aula Jing Si di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, tanggal 7 Oktober 2012,  telah pun menerapkannya dengan baik.

Mulai dari tim pengurus konsumsi, dekorasi, logistik, tim alur/barisan, tim acara, shouyu, dokumentasi, dan tim-tim pengurus lainnya, setiap orang bersatu hati menyukseskan acara, saling ramah tamah penuh cinta kasih, dan bergotong royong menyelesaikan setiap pekerjaan.

“Hari ini adalah hari yang baik, sesungguhnya setiap hari adalah hari yang baik. Hari ini khusus mendoakan Indonesia. Melihat Indonesia, sama dengan melihat harapan dunia. Walau tidak hadir di sana tapi saya dapat merasakan, seluruh relawan sangat bersukacita, hati setiap orang sangat indah, karena semuanya sangat sepenuh hati mempersiapkan peresmian ini,” demikian ucapan Master Cheng Yen dengan suara yang selalu terdengar penuh welas asih saat memberikan ceramah langsung (Live) dari Hualian, Taiwan pagi itu. Sekitar 2000 relawan dari dalam dan luar negeri serta para staf yang tergabung kemudian berbaris rapi di lapanganAula Jing Si. Dengan keyakinan dan ketulusan hati, tiap orang berbaris sesuai dengan baju seragamnya, mulai dari komite, biru putih, abu putih, Tzu Ching, staf sekolah, guru, murid sekolah, perawat, hingga staf badan misi. Walaupun panjang tapi barisan itu tetap terlihat indah, sangat berbudaya humanis.

Semangat He He Hu Xie, Melangkah Masuk ke Rumah Baru
Sesaat setelah genderang ditabuhkan, semua orang bersatu hati menyanyikan lagu “Xing Yuan” (Menjalankan Ikrar). Sambil mengikuti ritme lagu, perlahan tapi pasti para relawan dengan khidmat berjalan menuju pintu tembaga yang besar dan kokoh. Suasana apik dan nyata membuat setiap relawan merasakan semangat menyatu dalam satu keluarga, keluarga Tzu Chi. Saat itu Master Cheng Yen juga ‘hadir’ dan menyaksikan prosesi itu secara langsung melalui video conference. Para relawan makin terpacu semangatnya tatkala mengucapkan ikrar di hadapan Master Cheng Yen. Berikrar untuk selama-lamanya berada di jalan bodhisatwa merupakan perwujudan bahwa hati para relawan adalah menyatu dengan hati Master Cheng Yen. Master Cheng Yen sangat terharu, melihat semua keindahan dan begitu panjangnya barisan, terlebih lagi karena Master juga melihat ketulusan dan keseriusan setiap insan.

foto  foto

Keterangan :

  • Sekitar 2000 relawan dari dalam dan luar negeri serta para staf yang tergabung kemudian berbaris rapi di lapanganAula Jing Si (kiri).
  • Ucapan selamat yang diterima bukan hanya dalam bentuk kata-kata, namun ada juga dalam bentuk lukisan kaligrafi yang dilukis oleh beberapa Shixiong-Shijie dari Taiwan (kanan).

Setelah Master Cheng Yen memberi pesan dan berkat, semuanya mengucapkan Gan en lalu melambaikan tangan kepada Master Cheng Yen yang kemudian dibalas juga dengan lambaian tangan Master. Para relawan dengan dalam merasakan kehadiran Master Cheng Yen di lokasi, juga merasakan kehadirannya di hati mereka. Rasa haru dan sukacita pun terpancar dari wajah setiap insan. Semua semangat yang terkumpul itu sekali lagi ditampilkan saat bersama-sama membuka pintu tembaga. Laksana kekuatan yang muncul dan menyatu dari setiap insan dengan memegang bahu orang yang ada di depan masing-masing, dengan penuh percaya diri dan lantang mereka pun mengucapkan “He Xin, He Qi, Hu Ai, Xie Li....” dan mendorong pintu tembaga hingga terbuka. Terdengar tepuk tangan dan sorakan gembira setiap insan saat mereka berjalan memasuki ‘rumah baru’, bahkan dengan berlari kecil disertai wajah penuh kebahagiaan.

Ucapan Selamat dan Saling Menginspirasi
Semangat He He Hu Xie, merupakan sebuah kekuatan dalam keluarga Tzu Chi, saling mendukung, saling memberi semangat, memberi masukan, saling memotivasi, menginspirasi, dan saling belajar dalam setiap kegiatan. Ucapan selamat dan doa dari keluarga Tzu Chi di berbagai negara dapat membantu memicu semangat insan Tzu Chi Indonesia dalam berkegiatan di masa yang akan datang. Namun adanya He He Hu Xie insan Tzu Chi Indonesia dalam mempersiapkan acara peresmian, juga memberi inspirasi bagi relawan yang datang dari luar negeri. Tzu Lu Shijie, Wakil Ketua komunitas Tzu Chi di Malaka, Malaysia, berpendapat bahwa di balik pembangunan Aula Jing Si ini, pasti terdapat kesulitan dan tantangan yang tidak sedikit, tapi karena insan Tzu Chi Indonesia sangat He He Hu Xie, maka Aula Jing Si berhasil berdiri kokoh hari ini. “Ini adalah semangat yang harus saya bawa pulang ke Malaysia,” ujarnya dengan senyum.

foto  foto

Keterangan :

  • “Insan Tzu Chi Indonesia pasti sangat He He Hu Xie sehingga barulah ada Tzu Chi Indonesia yang seperti hari ini. Semangat ini akan saya sharing kepada Shixiong Shijie di Filipina,” ucap Li Wei Song Shixiong dari Filipina (kiri).
  • Dalam lukisannya tertera tulisan dalam bahasa Mandarin, “He he hu xie ju fu yuan”, artinya melalui semangat He He Hu Xie mengumpulkan berkah dan menjalin jodoh baik (kanan).

Hal senada juga diungkapkan Li Wei Song Shixiong dari Filipina, “Saya melihat banyak relawan yang bekerja di balik persiapan acara ini, juga yang melayani kami, saya melihat mereka melakukannya dengan penuh sukacita dan selalu tersenyum. Insan Tzu Chi Indonesia pasti sangat He He Hu Xie sehingga barulah ada Tzu Chi Indonesia yang seperti hari ini. Semangat ini akan saya sharing kepada Shixiong Shijie di Filipina, ternyata kekuatan He He Hu Xie sangatlah besar,” tutur Li Wei Song Shixiong yang telah pensiun dan sepenuhnya mendedikasikan waktunya untuk Tzu Chi. Insan Tzu Chi dari luar negeri tidak hanya terinspirasi, namun mereka juga bersedia berbagi pengalamannya selama di Tzu Chi. Seperti Tzu Lu Shijie mengungkapkan bahwa dalam berkegiatan Tzu Chi kita harus pintar mengelola waktu, “Salah satu cara saya adalah dengan menduplikasikan waktu, yaitu ketika melakukan kegiatan Tzu Chi, saya menganggap waktu itu adalah waktu istirahat juga.” Sebuah pernyataan yang kedengarannya asing, namun sangat menginspirasi.  

Ucapan selamat yang diterima bukan hanya dalam bentuk kata-kata, namun ada juga dalam bentuk lukisan kaligrafi. Dilukis oleh beberapa Shixiong-Shijie dari Taiwan, di antaranya adalah Wu Jin Ju Shijie dan Li Lee Shixiong. Dalam lukisannya tertera tulisan dalam bahasa Mandarin, “He he hu xie ju fu yuan”, artinya melalui semangat He He Hu Xie mengumpulkan berkah dan menjalin jodoh baik. Sesungguhnya yang membuat orang terharu dan terinspirasi adalah kesungguhan hati mereka dalam melukis dan dengan sabar menorehkan kuas di setiap sudut dalam kertas gambar yang begitu besar, dan juga niat tulus mereka dalam menampilkan ucapan selamat dalam bentuk lukisan.

Dalam dunia Tzu Chi, setiap insan saling memberi semangat. Bisa saling menginspirasi, saling mendukung mencapai tujuan bersama dalam suatu lingkungan yang baik seperti Tzu Chi, adalah suatu berkah yang mengharukan, membuat orang bersyukur dalam merasakan hubungan antarmanusia yang penuh kehangatan. Inilah kekuatan dalam keluarga Tzu Chi, kekuatan yang bisa membuat setiap orang bertahan dan tidak kenal lelah dalam bersumbangsih, tidak gentar mengarungi jalan bodhisattwa. He He Hu Xie, semangat inilah yang akan selalu diteruskan kepada sesama relawan, disebar, dan diwariskan hingga generasi-generasi berikutnya. Bangunan Aula Jing Si yang kokoh diharapkan bisa bertahan ribuan tahun, begitu juga semangat insan Tzu Chi dalam bersumbangsih, sehingga bendera Tzu Chi dapat tetap berkibar di seluruh pelosok dunia hingga masa tak terhingga. 

  
 

Artikel Terkait

Saling Asah, Asih, dan Asuh

Saling Asah, Asih, dan Asuh

04 Juli 2009 Matahari telah terbenam ke ufuk barat. Kendaraan hilir mudik dengan dua arah yang berbeda menuju tujuan masing-masing. Mobil jemputan saya berhenti tepat di Mal Kelapa Gading 1, dan saya pun bergegas menuju toko buku Jing-Si Books and Café Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kamis, 3 Juli 2009 merupakan waktu kegiatan sharing buku antar relawan Tzu Chi di Kelapa Gading.
Bersumbangsih Melalui Donor Darah

Bersumbangsih Melalui Donor Darah

28 April 2022

Tzu Chi Batam kembali mengadakan donor darah pada Sabtu 23 April 2022. Minimnya jumlah pendonor di bulan puasa mendorong para relawan untuk lebih gencar mensosialisasikan kegiatan ini.

Kasih untuk Pahlawan Kebersihan

Kasih untuk Pahlawan Kebersihan

16 September 2011 Tzu Chi pun memberikan perhatian kepada para petugas kebersihan Kota Surabaya bekerja sama dengan pemerintah Kota Surabaya dan Walikota Surabaya. Tzu Chi menyadari bahwa mereka ini menduduki posisi penting dalam kehidupan sehari-hari warga Kota Surabaya.
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -