He He Hu Xie – Kekuatan Keluarga Tzu Chi
Jurnalis : Erli Tan (Heqi Utara), Fotografer : Alice, Erli Tan, Stephen Ang (He Qi Utara)
|
| ||
Mulai dari tim pengurus konsumsi, dekorasi, logistik, tim alur/barisan, tim acara, shouyu, dokumentasi, dan tim-tim pengurus lainnya, setiap orang bersatu hati menyukseskan acara, saling ramah tamah penuh cinta kasih, dan bergotong royong menyelesaikan setiap pekerjaan. “Hari ini adalah hari yang baik, sesungguhnya setiap hari adalah hari yang baik. Hari ini khusus mendoakan Indonesia. Melihat Indonesia, sama dengan melihat harapan dunia. Walau tidak hadir di sana tapi saya dapat merasakan, seluruh relawan sangat bersukacita, hati setiap orang sangat indah, karena semuanya sangat sepenuh hati mempersiapkan peresmian ini,” demikian ucapan Master Cheng Yen dengan suara yang selalu terdengar penuh welas asih saat memberikan ceramah langsung (Live) dari Hualian, Taiwan pagi itu. Sekitar 2000 relawan dari dalam dan luar negeri serta para staf yang tergabung kemudian berbaris rapi di lapanganAula Jing Si. Dengan keyakinan dan ketulusan hati, tiap orang berbaris sesuai dengan baju seragamnya, mulai dari komite, biru putih, abu putih, Tzu Ching, staf sekolah, guru, murid sekolah, perawat, hingga staf badan misi. Walaupun panjang tapi barisan itu tetap terlihat indah, sangat berbudaya humanis. Semangat He He Hu Xie, Melangkah Masuk ke Rumah Baru
Keterangan :
Setelah Master Cheng Yen memberi pesan dan berkat, semuanya mengucapkan Gan en lalu melambaikan tangan kepada Master Cheng Yen yang kemudian dibalas juga dengan lambaian tangan Master. Para relawan dengan dalam merasakan kehadiran Master Cheng Yen di lokasi, juga merasakan kehadirannya di hati mereka. Rasa haru dan sukacita pun terpancar dari wajah setiap insan. Semua semangat yang terkumpul itu sekali lagi ditampilkan saat bersama-sama membuka pintu tembaga. Laksana kekuatan yang muncul dan menyatu dari setiap insan dengan memegang bahu orang yang ada di depan masing-masing, dengan penuh percaya diri dan lantang mereka pun mengucapkan “He Xin, He Qi, Hu Ai, Xie Li....” dan mendorong pintu tembaga hingga terbuka. Terdengar tepuk tangan dan sorakan gembira setiap insan saat mereka berjalan memasuki ‘rumah baru’, bahkan dengan berlari kecil disertai wajah penuh kebahagiaan. Ucapan Selamat dan Saling Menginspirasi
Keterangan :
Hal senada juga diungkapkan Li Wei Song Shixiong dari Filipina, “Saya melihat banyak relawan yang bekerja di balik persiapan acara ini, juga yang melayani kami, saya melihat mereka melakukannya dengan penuh sukacita dan selalu tersenyum. Insan Tzu Chi Indonesia pasti sangat He He Hu Xie sehingga barulah ada Tzu Chi Indonesia yang seperti hari ini. Semangat ini akan saya sharing kepada Shixiong Shijie di Filipina, ternyata kekuatan He He Hu Xie sangatlah besar,” tutur Li Wei Song Shixiong yang telah pensiun dan sepenuhnya mendedikasikan waktunya untuk Tzu Chi. Insan Tzu Chi dari luar negeri tidak hanya terinspirasi, namun mereka juga bersedia berbagi pengalamannya selama di Tzu Chi. Seperti Tzu Lu Shijie mengungkapkan bahwa dalam berkegiatan Tzu Chi kita harus pintar mengelola waktu, “Salah satu cara saya adalah dengan menduplikasikan waktu, yaitu ketika melakukan kegiatan Tzu Chi, saya menganggap waktu itu adalah waktu istirahat juga.” Sebuah pernyataan yang kedengarannya asing, namun sangat menginspirasi. Ucapan selamat yang diterima bukan hanya dalam bentuk kata-kata, namun ada juga dalam bentuk lukisan kaligrafi. Dilukis oleh beberapa Shixiong-Shijie dari Taiwan, di antaranya adalah Wu Jin Ju Shijie dan Li Lee Shixiong. Dalam lukisannya tertera tulisan dalam bahasa Mandarin, “He he hu xie ju fu yuan”, artinya melalui semangat He He Hu Xie mengumpulkan berkah dan menjalin jodoh baik. Sesungguhnya yang membuat orang terharu dan terinspirasi adalah kesungguhan hati mereka dalam melukis dan dengan sabar menorehkan kuas di setiap sudut dalam kertas gambar yang begitu besar, dan juga niat tulus mereka dalam menampilkan ucapan selamat dalam bentuk lukisan. Dalam dunia Tzu Chi, setiap insan saling memberi semangat. Bisa saling menginspirasi, saling mendukung mencapai tujuan bersama dalam suatu lingkungan yang baik seperti Tzu Chi, adalah suatu berkah yang mengharukan, membuat orang bersyukur dalam merasakan hubungan antarmanusia yang penuh kehangatan. Inilah kekuatan dalam keluarga Tzu Chi, kekuatan yang bisa membuat setiap orang bertahan dan tidak kenal lelah dalam bersumbangsih, tidak gentar mengarungi jalan bodhisattwa. He He Hu Xie, semangat inilah yang akan selalu diteruskan kepada sesama relawan, disebar, dan diwariskan hingga generasi-generasi berikutnya. Bangunan Aula Jing Si yang kokoh diharapkan bisa bertahan ribuan tahun, begitu juga semangat insan Tzu Chi dalam bersumbangsih, sehingga bendera Tzu Chi dapat tetap berkibar di seluruh pelosok dunia hingga masa tak terhingga. | |||
Artikel Terkait
Saling Asah, Asih, dan Asuh
04 Juli 2009 Matahari telah terbenam ke ufuk barat. Kendaraan hilir mudik dengan dua arah yang berbeda menuju tujuan masing-masing. Mobil jemputan saya berhenti tepat di Mal Kelapa Gading 1, dan saya pun bergegas menuju toko buku Jing-Si Books and Café Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kamis, 3 Juli 2009 merupakan waktu kegiatan sharing buku antar relawan Tzu Chi di Kelapa Gading.Bersumbangsih Melalui Donor Darah
28 April 2022Tzu Chi Batam kembali mengadakan donor darah pada Sabtu 23 April 2022. Minimnya jumlah pendonor di bulan puasa mendorong para relawan untuk lebih gencar mensosialisasikan kegiatan ini.