Hidup dengan “Tuntutanâ€
Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : William (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)
Pada tanggal 6 April 2013, relawan dari Tzu Chi Kalimantan Selatan melakukan bedah buku Ilmu Ekonomi Kehidupan karya Master Cheng Yen. |
| ||
Sebuah buku adalah media penyampai pesan-pesan baik dari penulisnya, dan kegiatan bedah buku mungkin dapat menjadi salah satu cara untuk menghormati, melestarikan, dan menyebarluaskan pesan-pesan tersebut. Apabila kita mempersempit lingkup perbincangan kita ke dalam lingkungan Yayasan Buddha Tzu Chi, adalah hampir tidak mungkin untuk bertatap muka dengan Master Cheng Yen setiap kali kita mempelajari pikiran dan pandangan beliau. Jadi, kegiatan bedah buku merupakan cara lain untuk tetap merapatkan barisan murid-murid Master Cheng Yen dalam hidup berkomunitas. Murid-murid Master tersebar di segala penjuru dunia, tidak terkecuali di lingkungan Tzu Chi Sinar Mas Xieli Kalimantan Selatan 1. Puluhan relawan yang tidak henti-hentinya mempelajari ajaran kebajikan Master melaksanakan berbagai kegiatan untuk mengasah diri menjadi insan-insan Tzu Chi yang hidup dan dapat berkontribusi bagi masyarakat. Pada tanggal 6 April 2013, bertempat di Batu Ampar, Kalimantan Selatan, kegiatan bedah buku yang membahas Bab 2 dan Bab 3 buku Ilmu Ekonomi Kehidupan karya Master Cheng Yen dilakukan dengan melibatkan para relawan dari Xieli Kalimantan Selatan 1 dan Xieli Kalimantan Selatan 2. “Saat ini banyak orang yang hidup berdasarkan tontonan; mereka hidup dari apa yang mereka lihat di televisi dan dari kehidupan sehari-hari yang belum tentu benar. Mereka tidak lagi hidup berdasarkan tuntunan dari kebenaran dan kebijaksanaan,” terang Budi Pramularto Shixiong yang menjadi salah satu narasumber. Kehidupan memang diwarnai dengan perubahan yang silih berganti. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah pada teknologi informasi yang memudahkan komunikasi serta penyebaran nilai-nilai. Dengan satu sentuhan kecil di ujung jari, kita dapat dengan mudah masuk ke dalam akses internet dan melihat banyak hal tanpa sensor. Keterangan :
Dengan demikian, potensi untuk terjangkit nilai-nilai yang salah boleh dikatakan cukup besar akibat “tontonan” bebas ini. Dari sini, sesungguhnya kita semua perlu untuk kembali melihat ke dalam diri sendiri dan merenungkan nilai-nilai kebaikan yang tidak usang oleh waktu. Nilai-nilai kebenaran itulah yang menjadi “tuntunan” bagi kita dalam menghadapi berbagai permasalahan dan kesempatan setiap harinya. “Hal yang tetap dalam dunia ini adalah perubahan. Inilah kalimat umum yang sudah sering kita dengar. Bagi saya, ada satu hal yang tidak pernah berubah sepanjang masa, yakni kebenaran,” tambah Budi Pramularto Shixiong. Meskipun definisi kebenaran terbuka untuk berbagai interpretasi, namun ada satu kebenaran mengenai topik utama bedah buku ini—waktu—yang tidak terbantahkan lagi, yakni waktu tidak dapat diputar kembali. “Banyak orang diliputi penyesalan atas apa yang dilakukan di masa lalu. Banyak orang yang merasa seharusnya tidak melakukan hal tertentu di hari kemarin. Tetapi, waktu tidak dapat diputar kembali. Seharusnya, kita semua lebih menghayati waktu dan menghayati setiap perbuatan kita di masa kini agar tidak menyesal nantinya,” rangkum Ferry Renesse Shixiong yang menjadi moderator hari itu.
| |||
Artikel Terkait
Lebih Dekat dengan Tzu Chi
02 Juni 2009 Dalam kegiatan ini, selain Stan Penjualan Produk Jing-Si Books & Café, juga diadakan pameran poster kegiatan Tzu Chi dan Stan DAAI TV. Dari Stan DAAI TV ini, diharapkan masyarakat dapat mengenal lebih dekat DAAI TV, dan pengunjung yang ingin bersumbangsih sebagai pendukung siaran TV yang benar, bajik dan indah ini, dapat mendaftarkan diri menjadi “Sahabat DAAI TV”.Memegang Erat Kesempatan Berbakti Pada Orang Tua
12 Agustus 2014 Dengan mengambil tema Don’t Be Afraid to Dream, para penerima beasiswa karier yang merupakan putra-putri daerah ini diajak untuk bersama-sama berani bermimpi juga berani mewujudkan mimpinya. Selain itu mereka juga diberikan pemahaman mengenai budaya humanis Tzu Chi dan bakti pada orangtua.Peduli Bencana Banjir Bandang di Padang Lawas
20 Januari 2022Tzu Chi Medan dan Tzu Chi Tebing Tinggi memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang di Kab. Padang Lawas, Sumatera Utara pada Sabtu, 8 Januari 2022.